2.1.4. Frekuensi Sesi Latihan Fisik
Ada konsensus yang menganjurkan latihan fisik dilakukan dengan frekuensi 3 –
5 kali seminggu. Walaupun frekuensi 2 kali seminggu dapat meningkatkan kebugaran maksimal, tapi keuntungan yang diperoleh lebih sedikit. Hanya sedikit
bukti yang menunjukkan bahwa latihan fisik 5 – 7 kali seminggu memberikan keuntungan bagi kebugaran, dan latihan fisik setiap hari jarang bisa dilakukan
Casaburi, 1992.
2.1.5. Durasi Program Latihan Fisik
Durasi program latihan fisik dapat dilakukan selama 3 – 4 minggu. Akan tetapi kebanyakan peneliti menganjurkan program latihan fisik pada rentang 5 – 10
minggu, karena pada rentang waktu tersebut sudah tercapai efek latihan fisik yang substansial secara fisiologis karena setelah waktu tersebut tidak akan ada lagi
peningkatan VO
2max
, atau penurunan frekuensi denyut jantung, asam laktat dan epinefrin, kecuali intensitas latihan fisik ditingkatkan Casaburi, 1992.
2.2. Radikal Bebas dan Oksidatif Stress
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya dan dapat berdiri sendiri Clarkson and
Thompson, 2000, Slater, 1984. Kebanyakan radikal bebas bereaksi secara cepat dengan atom lain untuk mengisi orbital yang tidak berpasangan, sehingga radikal
bebas normalnya berdiri sendiri hanya dalam periode waktu yang singkat sebelum
menyatu dengan atom lain. Simbol untuk radikal bebas adalah sebuah titik R·, yang
Rostime Hermayerni Simanullang : Pengaruh Vitamin C Sebelum Latihan Fisik Maksimal Terhadap Kualitas Eritrosit Mencit Jantan Mus MusculusStrain DD Webster, 2009
berada di dekat simbol atom. Radikal bebas mempunyai peran dalam fungsi normal dan abnormal tubuh. Radikal bebas yang penting secara biologis antara lain anion
superoksida O
2
·, radikal hidroksil OH·, dan oksida nitrit NO· Vander et al.,
2001. Bentuk radikal bebas yang lain adalah hidroperoxil HO
2
·
, peroxil RO
2
·
, alkoxil RO
·
, karbonat CO
3
·-
, karbon dioksida CO
2
·-
, atom khlor Cl
·
, nitrogen dioksida NO
2
·
, Halliwell and Whiteman, 2004. Radikal bebas bisa bermuatan negatif, bermuatan positif, dan juga bermuatan netral Slater, 1984 dan Vander et al.,
2001. Radikal bebas ini meningkat selama latihan fisik maksimal. Sumber utama
radikal bebas adalah melalui aktivasi otot-otot pada mitokondria tetapi radikal bebas juga dihasilkan oleh sel-sel darah merah selama terjadinya respon inflamasi. Ketika
sistem antioksidan tidak dapat beradaptasi terhadap produksi radikal bebas yang berlebihan maka terjadilah oksidatif stress. Radikal bebas merupakan penyebab yang
poten untuk terjadinya kerusakan seluler yang mempengaruhi lipid, protein dan asam nukleat. Ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dapat mempengaruhi
fungsi normal sel-sel immun dalam tubuh Margaritis et al., 2003.
2.3. Kerusakan Reaksi Akibat Radikal Bebas