Kerusakan Reaksi Akibat Radikal Bebas

berada di dekat simbol atom. Radikal bebas mempunyai peran dalam fungsi normal dan abnormal tubuh. Radikal bebas yang penting secara biologis antara lain anion superoksida O 2 ·, radikal hidroksil OH·, dan oksida nitrit NO· Vander et al., 2001. Bentuk radikal bebas yang lain adalah hidroperoxil HO 2 · , peroxil RO 2 · , alkoxil RO · , karbonat CO 3 ·- , karbon dioksida CO 2 ·- , atom khlor Cl · , nitrogen dioksida NO 2 · , Halliwell and Whiteman, 2004. Radikal bebas bisa bermuatan negatif, bermuatan positif, dan juga bermuatan netral Slater, 1984 dan Vander et al., 2001. Radikal bebas ini meningkat selama latihan fisik maksimal. Sumber utama radikal bebas adalah melalui aktivasi otot-otot pada mitokondria tetapi radikal bebas juga dihasilkan oleh sel-sel darah merah selama terjadinya respon inflamasi. Ketika sistem antioksidan tidak dapat beradaptasi terhadap produksi radikal bebas yang berlebihan maka terjadilah oksidatif stress. Radikal bebas merupakan penyebab yang poten untuk terjadinya kerusakan seluler yang mempengaruhi lipid, protein dan asam nukleat. Ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dapat mempengaruhi fungsi normal sel-sel immun dalam tubuh Margaritis et al., 2003.

2.3. Kerusakan Reaksi Akibat Radikal Bebas

Penelitian yang ekstensif dengan menggunakan sistem model, dan dengan material biologis in vitro, secara jelas menunjukkan bahwa radikal bebas dapat menimbulkan perubahan kimia dan kerusakan terhadap protein, lemak, karbohidrat, dan nukleotida. Bila radikal bebas diproduksi in vivo, atau in vitro di dalam sel Rostime Hermayerni Simanullang : Pengaruh Vitamin C Sebelum Latihan Fisik Maksimal Terhadap Kualitas Eritrosit Mencit Jantan Mus MusculusStrain DD Webster, 2009 melebihi mekanisme pertahanan normal, maka akan terjadi berbagai gangguan metabolik dan seluler. Jika posisi radikal bebas yang terbentuk dekat dengan DNA, maka bisa menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga bisa terjadi mutasi. Radikal bebas juga bisa bereaksi dengan nukleotida sehingga menyebabkan perubahan yang bermakna pada komponen biologi sel. Bila radikal bebas merusak grup thiol maka akan terjadi perubahan aktivitas enzim. Radikal bebas dapat merusak sel dengan cara merusak membran sel tersebut. Kerusakan pada membran sel ini dapat terjadi dengan cara: a radikal bebas berikatan secara kovalen dengan enzim danatau reseptor yang berada di membran sel, sehingga merubah aktivitas komponen-komponen yang terdapat pada membran sel tersebut; b radikal bebas berikatan secara kovalen dengan komponen membran sel, sehingga merubah struktur membran dan mengakibatkan perubahan fungsi membran danatau mengubah karakter membran menjadi seperti antigen; c radikal bebas mengganggu proses transportasi melalui ikatan kovalen, mengoksidasi kelompok thiol, atau dengan merubah asam lemak polyaunsaturated; d radikal bebas menginisiasi peroksidasi lipid secara langsung terhadap asam lemak polyaunsaturated dinding sel. Peroksidasi ini akan mempengaruhi fluiditas membran, cross-linking membran, serta struktur dan fungsi membran Slater, 1984. Sebagai tambahan adaptasi perubahan terhadap proteksi enzim-enzim, stress oksidatif atau stress lain yang diketahui menyebabkan meningkatnya produksi stress atau heat shock protein HSPs. Protein ini adalah komponen penting dari respon proteksi seluler. Ini terjadi dalam sel-sel darah dan data terakhir juga Rostime Hermayerni Simanullang : Pengaruh Vitamin C Sebelum Latihan Fisik Maksimal Terhadap Kualitas Eritrosit Mencit Jantan Mus MusculusStrain DD Webster, 2009 mengindikasikan bahwa meningkatnya HSP terjadi selama latihan fisik pada tikus, mencit dan manusia Khassaf, 2003.

2.4. Vitamin C