Kimia Vitamin C Vitamin C

mengindikasikan bahwa meningkatnya HSP terjadi selama latihan fisik pada tikus, mencit dan manusia Khassaf, 2003.

2.4. Vitamin C

2.4.1. Kimia Vitamin C

Vitamin C mempunyai nama lain yaitu L-ascorbic acid C 6 H 8 O 6 . Nama kimia vitamin C adalah 2-oxo-L-threo-hexono-1,4-lactone-2,3-enediol. Vitamin C merupakan molekul yang labil, stabilitas maksimal pada pH 4–6 Naidu, 2003. Vitamin C dapat disintesis pada kebanyakan mamalia, tetapi tidak bisa disintesis oleh manusia, primata non-manusia, dan guinea pig karena tidak mempunyai enzim gulonolactone oxidase Padayatty et al., 2003, Naidu, 2003. Vitamin C disebut antioksidan karena berfungsi sebagai donor elektron, sehingga dapat mencegah senyawa lain mengalami oksidasi. Saat vitamin C melepaskan elektron, ia menjadi radikal askorbil. Dibandingkan dengan radikal bebas lain, radikal askorbil ini relatif stabil dengan waktu paruh 10 -5 detik dan tidak reaktif. Radikal bebas yang merugikan dapat berinteraksi dengan vitamin C sehingga radikal bebas yang merugikan tersebut mengalami reduksi dan vitamin C berubah menjadi radikal askorbil yang kurang reaktif. Proses reduksi radikal bebas reaktif menjadi senyawa yang kurang reaktif ini disebut free radical scavenging. Vitamin C merupakan free radical scavenging yang baik Padayatty et al., 2003. Vitamin C asam askorbat, bersifat larut dalam air dan terdapat di kompartemen sitosol sel, berperan sebagai donor elektron kepada radikal vitamin E yang muncul saat stres Rostime Hermayerni Simanullang : Pengaruh Vitamin C Sebelum Latihan Fisik Maksimal Terhadap Kualitas Eritrosit Mencit Jantan Mus MusculusStrain DD Webster, 2009 oksidatif. Vitamin E dan C dan asam urat, semuanya mempunyai aktivitas antioksidan potensial meningkat setelah latihan fisik. Pada orang yang tidak terlatih, usia lanjut dan wanita, dan orang yang sistem antioksidannya tidak memadai, peningkatan kecepatan peroksidasi lipid akibat radikal oksigen dapat menyebabkan kerusakan otot Evans, 2000. Asam askorbat adalah senyawa yang sangat penting untuk mengaktivasi enzyme prolilhidroksilase yang berfungsi dalam pembentukan kolagen. Tanpa asam askorbat serat kolagen dalam tubuh menjadi tidak sempurna dan lemah. Sehingga vitamin C ini sangat penting untuk pertumbuhan dan kekuatan jaringan dalam jaringan subkutan, kartilago, tulang dan gigi Guyton dan Hall, 2006.

2.4.2. Dosis Experimental Vitamin C pada Manusia dan Hewan