Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Landasan Teori

Pembukaan mulut maksimal dideskripsikan sebagai jarak terjauh antara tepi insisal insisivus sentralis maksila dan mandibula pada garis tengah gigi ketika mulut terbuka maksimal 1,2,3 tanpa adanya rasa sakit pada rahang, wajah dan leher atau bagian lain dari mulut. 2,4,5 Pembukaan mulut maksimal merupakan salah satu parameter yang penting untuk mengevaluasi fungsi sendi temporomandibula dan status otot mastikasi. 1,6 Pembukaan mulut maksimal terdiri dari pembukaan mulut maksimal aktif dan pasif. Pembukaan mulut maksimal aktif diukur sebagai jarak antara tepi insisal insisivus sentralis maksila dan mandibula saat mulut terbuka maksimal tanpa bantuan jari. 6,7 Pembukaan mulut masimal aktif bervariasi antara 42,9 mm 6 sampai 53,12 mm. 7 Pada pembukaan mulut maksimal pasif, jarak interinsisal diukur ketika mandibula dibuka dengan bantuan lebar empat jari jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking yang disejajarkan antara tepi insisal insisivus sentralis maksila dan mandibula. 7,9,10 Pembukaan mulut maksimal pasif bervariasi antara 48,8 mm 9 sampai 49,48 mm. 7 Perbandingan antara jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif dan pasif menghasilkan suatu indeks yang disebut Opening Ratio. 5 Rerata Opening Ratio normal menurut Al-Tuhafi 2005 adalah 90,9. 5 Pembukaan mulut maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi umur, 11-13 jenis kelamin, 11,12 ras, 7,13 tinggi badan, 7,8,11,12 berat badan, 4,8,11 morfologi fasial, 11,14 oklusi, 21 serta pertumbuhan dan perkembangan mandibula. 22 Pengukuran jarak interinsisal memiliki keuntungan berupa titik ukur yang lebih permanen dan lebih mudah ditentukan. 4,12 Pengukuran jarak interinsisal dapat dilakukan dengan beberapa metode dan instrumentasi meliputi pengukuran linear menggunakan penggaris, 3,5,11,15 kaliper 4 atau Willis Bite Gauge, 2 pengukuran sudut pembukaan mulut menggunakan goniometer mandibula, 16 serta pengukuran jarak interinsisal dan pergerakan kondilar secara tiga dimensi menggunakan instrumen opto-elektrik. 14 Kerangka Teori Pembukaan mulut maksimal Pembukaan mulut maksimal aktif Pembukaan mulut maksimal pasif Jarak interinsisal saat pembukaan mulut maksimal aktif Jarak interinsisal saat pembukaan mulut maksimal pasif Opening Ratio • Usia • Ras • Tinggi badan • Berat badan • Morfologi fasial • Oklusi Gangguan Sendi Temporomandibula

2.6 Kerangka Konsep