32 dibandingkan ketika obat digunakan secara tunggal, sehingga kemungkinan efek
samping yang terjadi lebih kecil Chobanian, dkk., 2003.
4.3.2.3 Kesesuaian dosis
Berdasarkan hasil penelitian ini didapat sebanyak 28 27,5 kasus ketidaksesuaian dosis penggunaan obat antihipertensi. Kasus yang terjadi adalah
pemberian obat kaptopril yang kurang memberikan efek dimana pada kasus ini pasien yang menerima dosis awal tidak mengalami penurunan tekanan darah
setelah 2 minggu seharusnya mendapatkan peningkatan dosis terapi obat antihipertensi Depkes RI, 2006. Jika tidak juga terdapat penurunan atau bahkan
terjadi peningkatan tekanan darah disarankan agar diberi terapi kombinasi obat antihipertensi NIH, 2007.
4.3.2.4 Petunjuk yang benar
Berdasarkan hasil penelitian ini didapat sebanyak 20 19,6 kasus ketidaksesuaian pemberian petunjuk yang benar. Kasus yang terjadi berupa tidak
adanya pemberitahuan tentang kapan waktu menggunakan obat dan pemberian petunjuk yang benar kepada pasien misalnya pemberitahuan mengenai waktu
penggunaan obat yang diberikan satu kali sehari, pada sejumlah obat tertentu harus ditambahkan petunjuk khusus Hanlon, dkk., 1992.
4.3.2.5 Penggunaan yang benar
Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ditemukan ketidaksesuaian dalam penggunaan obat pada pasien hipertensi. Penggunaan obat berkaitan terhadap
petunjuk dari tenaga kesehatan untuk menjalankan terapi hipertensi dengan benar untuk mendapatkan hasil terapi yang diinginkan Hanlon, dkk., 1992.
33
4.3.2.6
Interaksi obat-obat
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan potensi interaksi obat yang dijelaskan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Jenis obat dan interaksi obat-obat
Obat Tingkat Keparahan
Interaksi Jumlah
Kasus Kaptopril - NSAID As.mefanamat,
diklofenak, piroksikam Moderate
6 18,18
Kaptopril – Furosemid Moderate
2 6,06
Kaptopril – Alopurinol Major
6 18,18
Kaptopril – Antasida Minor
1 3,03
Kaptopril – Glibenklamid Moderate
5 15,15
Amlodipin – NSAID As.mefanamat, piroxicam, diklofenak
Moderate 6
18,18 Amlodipin – Simvastatin
Major 2
6,06 Amlodipin – Simetidin
Moderate 2
6,06 Amlodipin – Nipedipin
Moderate 1
3,03 Hidroklortiazid – Metformin
Moderate 2
6,06 Jumlah
33 100
Berdasarkan Tabel 4.8 didapat bahwa potensi interaksi obat terbanyak adalah Kaptopril-Alopurinol, diikuti Kaptopril-NSAID dan Amlodipin-NSAID
dengan penjelasan sebagai berikut. Potensi interaksi obat yang terjadi antara Kaptopril dan Alopurinol adalah
sebanyak 6 18,18 kasus. Mekanisme terjadinya interaksi tersebut belum diketahui dalam studi klinis Alopurinol dan Kaptopril masing-masing dapat
menyebabkan reaksi hipersensitif yang besar. Pemantauan respon terapi sangat diperlukan pada pasien geriatrik. Pasien diajurkan untuk segera menghentikan
penggunaan obat ini jika terjadi reaksi alergi seperti pembengkakan wajah, bibir atau lidah, ruam dan lainnya. Interaksi ini dikategorikan serius karena dapat
mengakibatkan sindrom stevens-johnson walaupun sangat jarang terjadi Anonim
1
, 2014.
34 Interaksi obat juga ditemukan antara kaptopril dan golongan NSAID
sebanyak 6 18,18 kasus. Jika golongan obat Nonsteroidal anti-inflammatory drugs NSAIDs dan kaptopril di berikan secara bersamaan secara oral dapat
melemahkan efek antihipertensi dengan mekanisme antagonis farmakodinamik terhadap ACE inhibitor Anonim
2
, 2014. Interaksi obat yang lain terjadi antara Amlodipin dan golongan NSAID
sebanyak 6 18,18 kasus sedikit data yang menunjukan bahwa beberapa inhibitor siklooksigenase dapat melemahkan efek antihipertensi dari beberapa
calcium channel blockers. Mekanisme yang terjadi mungkin terikat dengan perubahan tonus pembuluh darah yang bergantung pada prostasiklin dan
prostanoid vasodilator lainnya. Ketika NSAID ditambahkan pada regimen pengobatan seorang pasien yang sudah menggunakan calcium channel blocker,
peningkatan tekanan darah dapat terjadi sehingga menyebabkan resiko hipotensi dapat terjadi ketika NSAID dihilangkan dari regimen Anonim
3
, 2014. Potensi interaksi obat juga di temukan antara Amlodipin dan Simvastatin
sebanyak 2 6,06 kasus. Jika amlodipin dan simvastatin diberikan secara bersamaan dapat meningkatkan kadar simvastatin dalam darah yang menyebabkan
resiko kerusakan pada hati dan kemungkinan dapat menyebabkan rhabdomyolysis walaupun sangat langka terjadi. Pasien dianjurkan untuk menghentikan
penggunaan obat ini. Hubungi segera dokter jika mengalami demam dan perubahan warna urin menjadi lebih gelap Anonim
4
, 2014.
4.3.2.7 Interaksi obat-penyakit