72 yang panjang, memperoleh informasi efek toksik zat uji yang tidak terdeteksi
pada uji toksisitas subkronik dan untuk menetapkan tingkat dosis yang tidak menimbulkan efek toksik OECD, 2008. Pada uji toksisitas kronis ini
dilakukan evaluasi patologi lengkap Loomis, 1978.
2.4 Hati
Hati merupakan kelenjar yang paling besar dalam tubuh dan banyak sekali fungsinya. Fungsi hati adalah sebagai berikut Setiadi, 2007:
1. Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dan yang di simpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan pemakaiannya dalam
jaringan. 2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu
dan urin. 3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
4. Sekresi empedu, garam empedu di buat di hati, dibentuk dalam sistem retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
5. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air. Semua darah yang didistribusikan ke saluran pencernaan kembali ke
jantung melalu sistem portal hati untuk menjalani beberapa proses. Dengan demikian semua zat yang ada dalam darah akan melewati hati dan beberapa zat
dapat menyebabkan kerusakan Priyanto, 2009.
Universitas Sumatera Utara
73
2.5 Ginjal
Ginjal mempunyai bagian fungsional yang disebut nefron yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, lengkung henle dan tubulus distal serta
kandung kemih Priyanto, 2009. Fungsi ginjal adalah Syaifuddin, 2006:
1. Mengatur volume air cairan dalam tubuh. 2. Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion
yang optimal dalam plasma keseimbangan elektrolit. 3. Ekskresi sisa hasil metabolisme ureum, asam urat, kreatinin, zat-zat
toksik, obat-obatan, hasil metabolisme hemoglobin dan bahan kimia asing. 4. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
2.6 Hewan Percobaan
Hewan percobaan atau sering disebut dengan hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian. Hewan
laboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk penelitian dari pengaruh bahan kimia atau obat Darmono, 2011. Hewan coba dikarantina terlebih
dahulu selama 7 – 14 hari. Pengkarantinaan ini bertujuan untuk menghilangkan stres akibat transportasi. Serta untuk mengkondisikan hewan dengan suasana
laboratorium OECD, 2001. Pada waktu pengkarantinaan, temperatur harus diperhatikan, temperatur yang cocok untuk karantina adalah temperatur kamar
Ridwan, 2013. Cara pemberian senyawa pada hewan coba yang lazim adalah per oral, namun yang paling tepat adalah dengan mempertimbangkan
kemungkinan cara pemberian senyawa tersebut pada manusia Donatus, 1996.
Universitas Sumatera Utara
74 Mencit Mus musculus albinus merupakan salah satu hewan percobaan
yang sering digunakan. Hewan ini dinilai cukup efisien ekonomis karena mudah dipelihara, tidak memerlukan tempat yang luas, waktu kehamilan yang singkat
dan banyak memilki anak perkelahiran Sihombing dan Raflizar. Mencit memiliki banyak data toksikologi, sehingga mempermudah membandingkan
toksisitas zat-zat kimia Lu, 1995.
Universitas Sumatera Utara
75
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengumpulan tumbuhan, identifikasi tumbuhan, pembuatan
simplisia, pembuatan ekstrak, pengamatan gejala toksik, kematian, LD
50
, berat badan, berat organ relatif dan makropatologi, kemudian dilakukan analisis
statistik.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, alat bedah Wells spencer, alumunium foil, blender
Miyako, cawan porselin, Freeze dryer Edwards, kamera digital, kandang mencit, lemari pengering, mortir dan stamfer, neraca hewan Presica
Geinweigher GW-1500, neraca listrik Vibra, oral sonde, rotary evaporator Heidolph VV-300 , spuit ukuran 1 ml Terumo.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan yaitu bunga pepaya jantan Carica pepaya L. dan bahan kimia yaitu
akuades, etanol 80 dan natrium klorida 0,9.
3.2 Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit putih jantan dengan berat badan 30-35 gram, berumur 2-3 bulan. Sebelum pengujian, mencit
Universitas Sumatera Utara