kolagen. Dermis paling tebal berada di punggung, di mana sekitar 30-40 kali dari ketebalan epidermis James, Bergen, Elston, 2006.
Lapisan ketiga dari kulit adalah lapisan subkutis. Lapisan subkutis merupakan lapisan jaringan ikat longgar dan lemak di bawah dermis.
Subkutis terdiri dari kumpulan –kumpulan sel–sel lemak dan di antara
gerombolan ini berjalan serabut –serabut jaringan ikat dermis.Lapisan lemak
ini disebut penikulus adiposus. Tebal jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokasi, di abdomen 3 cm, sedangkan didaerah kelopak mata dan penis
sangat tipis Wasitaatmadja, 1997. Kulit merupakan indikator bagi seseorang untuk memperoleh kesan
umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit. Misalnya menjadi pucat, kekuning
–kuningan, kemerah–merahan atau suhu kulit meningkat, memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh gangguan kulit
karena penyakit tertentu. Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit. Misalnya karena stress, ketakutan atau dalam
keadaaan marah, akan terjadi perubahan pada kulit wajah. Perubahan struktur kulit dapat menentukan apakah seseorang telah lanjut usia atau
masih muda. Warna kulit juga dapat menentukan ras atau suku bangsa misalnya kulit hitam suku bangsa negro, kulit kuning bangsa mongol, kulit
putih dari eropa dan lain-lain.
2.3 Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan atom, molekul atau senyawa-senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan yang
bersifat sangat reaktif dan tidak stabil Surai, 2003. Agar menjadi stabil, radikal bebas memerlukan elektron yang berasal dari pasangan elektron di
sekitarnya, sehingga terjadi perpindahan elektron dari molekul donor ke molekul radikal untuk menjadikan radikal tersebut stabil Simanjuntak, et
al., 2012. Radikal bebas dan senyawa oksigen reaktif yang diproduksi dalam
jumlah yang normal penting untuk fungsi biologis seperti H
2
O
2
untuk membunuh bebrapa jenis bakteri dan jamur serta pertumbuhan sel, namun ia
tidak menyerang sasaran spesifik, sehingga ia juga akan menyerang asam lemak tidak jenuh ganda dari membran sel, organel sel, atau DNA, sehingga
dapat menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi sel Winarsi, 2007
Senyawa radikal yang terdapat dalam tubuh prooksidan dapat berasal dari luar tubuh eksogen atau terbentuk di dalam tubuh endogen
dari hasil metabolisme zat gizi secara normal Muchtadi, 2000. Secara eksogen,senyawa radikal antara lain berasal dari polutan, makanan atau
minuman,radiasi, ozon dan pestisida Supari, 1996. Sedangkan secara endogen, radikal bebas dapat terbentuk akibat proses kimia komplek dalam
tubuh, berupa hasil samping dari metabolisme sel, proses oksidasi dan makanan yang tidak sehat sebagai sumber radikal bebas Young et al. 1999
2.4Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies
oksigen reaktif Lautan,1997. Dalam melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, substansi antioksidan berfungsi untuk menstabilkan radikal
bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai Windono et al., 2001.
Antioksidan bereaksi
dengan radikal
bebas dengan
cara mengurangikonsentrasi oksigen, mencegah pembentukan singlet oksigen
yang reaktif, mencegah inisiasi rantai pertama dengan menangkap radikal primer
seperti radikal
hidroksil, mengikat
katalis ion
logam, mendekomposisi produk-produk primer radikal menjadi senyawa non-
radikal, dan memutus rantai hidroperoksidaShahidi, 1997.
2.5 DPPH