Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan Gambaran umum grup musik islami DEBU, mencakup latar belakang Strategi pementasan grup musik islami DEBU yang terdiri dari Penutup, berisikan kesimpulan dan saran-saran. GAMBARAN UMUM GRUP MU

2. Maryati Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah MD tahun 1426 H 2005 M. Manajemen Pementasan Shalawat Barzanzi Bengkel Teater Rendra. Berisi tentang penerapan fungsi manajemen pada pementasan shalawat barzanzinya Teater Rendra. Dari uraian skripsi diatas maka dalam penulisan skripsi ini berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh penulisan skripsi yang di atas pada skripsi penulis yang berjudul Strategi Pementasan Grup Musik Islami DEBU Sebagai Media Dakwah. Walapun ada kesamaan subjek penelitian yaitu grup musik DEBU namun yang membedakannya adalah skripsi yang penulis buat tentang bagaimana Perumusan strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi strategi pementasan yang dijalankan grup musik islami DEBU.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi kepada beberapa bab sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian dan keguanaan penelitian, metodologi penelitian,tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II : Kerangka teori, meliputi dengan uraian tentang strategi, pengertian strategi, dimensi strategi tahapan-tahapan strategi. Selanjutnya tentang pementasan dengan uraian tentang pengertian pementasan, tujuan dan manfaat pementasan. Kemudian dengan uraian mengenai pengertian musik islami, bentuk dan macam-macam musik islami musik dalam sejarah Islam, , kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang media dakwah yang berisi pengertian media dakwah, macam-macam media dakwah, dan musik sebagai media dakwah.

BAB III : Gambaran umum grup musik islami DEBU, mencakup latar belakang

berdirinya grup musik islami DEBU, Profil tentang grup musik DEBU, visi dan misi grup musik islami DEBU, dan profil personil grup musik DEBU.

BAB IV : Strategi pementasan grup musik islami DEBU yang terdiri dari

perumusan strategi pementasan grup musik islami DEBU, implementasi strategi pementasan grup musik islami DEBU, evaluasi strategi pementasan grup musik islami DEBU dan pementasan grup musik islami DEBU.

BAB V : Penutup, berisikan kesimpulan dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan. 6 Ditinjau secara etimologis strategis berasal dari bahasa Yunani : Strategos yang berarti jendral. Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama. 7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah ” Seni atau Ilmu menggunakan sumberdaya-sumberdaya manusia untuk melaksanakan kebijakan tertentu. 8 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kata strategi banyak diadopsi dan diberikan pengertian yang lebih luas sesuai dengan ilmu atau kegiatan yang menerapkannya. Pengertian strategi tidak lagi terbatas pada konsep ataupun seni seorang jendral dimasa seorang pemimpin Manajemen puncak . Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, penetapan strategi harus 6 Raffiudin dan Maman Abd DJaliel, Prinsip dan strategi Dakwah, Bandung : Pustaka setia, 2002,h. 76 7 Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Jakarta :Bumi aksara, 1994, cet. Ke – 1, h.539 8 Departemen pendidikan dan kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, : Logos, 2002 , cet.ke- 1,h.127 dilalui oleh analisis kekuatan lawan yang meliputi jumlah personal, kekuatan dan persenjataan, kondisi lapangan, posisi musuh dan sebagainya. 9 Definisi yang diberikan para ahli berbeda-beda berikut ini berbagai definisi strategi dari beberapa ahli : a. Menurut Fuad Amsyari dalam bukunya yang berjudul Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia mengatakan bahwa : Strategi dan taktik adalah metode untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan ini berbentuk suatu pencampuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia, sedangkan dalam bidang militer strategi dan taktik adalah suatu cara tekhnik memenangkan suatu persaingan antara kelompok- kelompok yang berbeda orientasi hidupnya. 10 b. Menurut Sondang Siagian, dalam bukunya yang berjudul Analysis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisas, menyatakan strategi adalah cara terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntunan perubahan lingkungan. 11 c. Menurut Chandler, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, yang dikutip Supriono,menyebutkan strategi adalah dasar-dasar menuntun goals jangka panjang dan tujuan organisasi serta pemakaian cara-cara bertindak dan alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 12 9 Abu ahmad, et. ai., strategi belajar mengajar, Bandung : Pustaka setia, 1997 , h.11 10 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung : Mizan, 1990 , h, 4 11 Sondang Siagan, Analysis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Jakarta : PT. Gunung Agung, 1986 cet. ke – 2, h.17 12 Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, Jakarta : BPFC, 1985 , h. 9 d. Menurut Onong Uchjana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, menyebutkan strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. 13 e. Menurut Steiner dan Minner, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategik, menyatakan bahwa strategi adalah penempatan misi organisasi, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasikannya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. 14 Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan tentang strategi, antara lain : a. Strategi merupakan satu kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi, sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi. c. Dalam pencapaian tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang dipertimbangkan dan harus dipilih. d. Strategi yang dipilih akan diimplementasikan oleh organisasi dan akhirnya memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut. 13 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 1999 , h. 32 14 George Steiner dan Jhon Minner Manajemen strategik, Jakarta : Erlangga , h. 20 2. Dimensi Strategi Sebagaimana telah dikemukakan pengertian strategi diatas maka dapat dijelaskan bahwa strategi memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk mengurangi dampak elemen ketidakpastian dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut : a. Dimensi keterlibatan manajemen puncak Keterlibatan manajemen puncak merupakan keharusan karena hanya pada tingkat manajemen puncak akan tampak segala bentuk implikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara pandang yang holistik dan menyeluruh. 15 Selain itu hanya manajemen puncaklah yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan dana, prasarana, dan sumber lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah diputuskan. Dengan kata lain, peranan manajemen puncak sangat penting dalam merencanakan dan menentukan strategi yang berisikan visi, misi dan tujuan organisasi. b. Dimensi waktu dan orientasi masa depan Dalam mempertahankan strategi untuk mengembangkan suatu eksistensi organisasi berpandangan jauh kedepan, dan berprilaku proaktif dan keputusan stratejik harus didasarkan pada antisipasi dan prediksi yang akan terjadi bukan didasarkan yang sudah diketahuinya. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan di masa mendatang. Dengan sikap proaktif dan antisipasif 15 Sondang P. Siagian Ibid , h. 18 manajemen puncak suatu organisasi akan lebih siap mengahadapi tantangan perubahan dan perkembangan yang akan terjadi dan tidak akan di hadapkan pada situasi dadakan. c. Dimensi lingkungan internal dan eksternal Dimensi lingkungan internal dan eksternal adalah suatu kondisi yang sedang dihadapi yang berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan rencana strategi yang berjangka panjang. 16 Dalam kondisi tersebut, manajemen puncak perlu melakukan analisis yang objektif agar dapat menentukan kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber yang dimiliki. Setiap manajemen puncak perlu menyadari bahwa organisasi yang dipimpinnya harus berinteraksi dengan lingkungannya dan tidak akan terlepas dari kondisi eksternal yang faktor-faktornya pada umumnya di luar kendali, organisasi bersangkutan. Adapun dimensi lingkungannya, eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global yang terdiri dari berbagai aspek atau kondisi, seperti sosial, politik, sosial budaya, sosial ekonomi, kependudukan, kemajuan ilmu teknologi, adaptasi istiadat, agama dan berbagai perubahan lain yang senantiasa terjadi. 17 Dengan demikan, manajemen puncak memahami terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal berorganisasi dan mampu melakukan berbagai pendekatan juga teknik untuk merumuskan strategi organisasi yang dipimpinnya. 16 Sondang P. Siagian Ibid, h. 157 17 Sondang P. Siagian Ibid, h. 138 d. Dimensi konsekuensi isu strategi Dalam mengimplementasikan strategi harus didasarkan pada penempatan organisasi sebagai suatu sistem. Setiap keputusan strategi yang dilaksanakan harus dapat menjangkau semua komponen atau unsur organisasi, baik arti sumberdaya maupun arti satuan-satuan kerja tersebut dikenal. Seperti departemen, divisi, biro, seksi dan sebagainya. 18 3. Tahapan-tahapan Strategi Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael Kami bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan tertentu. 19 Proses strategi terdiri dari tiga tahapan yaitu 20 : a. Perumusan Strategi Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif, memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan. 18 Sondang P. Siagian Ibid , h. 19 19 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Prenhalindo, 2002 , h.3 20 ibid, h. 5 Tekhnik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja diantaranya : 1. Tahap in put masukan Dalam tahap ini proses yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan awal. Dasar yang diperlukan untuk merumukan strategi. 2. Tahap pencocokan Proses yang dilakukan ialah memfokuskan pada menghasilkan strategi alternatif yang lain dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal 21 3. Tahap keputusan Menggunakan satu macam tekhnik setelah diperoleh dari in put secara sasaran dalam mengevaluasi strategi alternatif yang diidentifikasi dalam tahap 2 Dua 22 b. Implementasi Strategi Didalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang efektif., menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan, karena implementasi berarti mobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap paling sulit 21 Ibid, h. 183 22 Ibid, h. 198 karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Kerja sama juga merupakan kunci dari berhasil atau tidaknya implementasi strategi. c. Evaluasi strategi Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi strategi. Merupakan tahap akhir dari strategi. Ada tiga macam aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi : 1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang. Adanya perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai. 2. Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan. Menyelidiki penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan, kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi. 3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai rencana. 23 23 Ibid h, 5-6 Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka disitulah tindakan korektif diperlukan. 24

B. Pementasan

1. Pengertian Pementasan Pementasan biasanya dipakai untuk drama atau tari. Pementasan berasal dari kata pentas yang berarti panggung atau lantai yang agak tinggi di gedung pertunjukan tempat memainkan sandiwara. Kemudian pementasan dapat diartikan sebagai proses, cara perbuatan mementaskan. 25 Yang dimaksud dengan kata pentas di sini adalah sebuah tempat yang dipergunakan untuk mempertunjukan suatu pemeranan yang dengan sadar mengisyaratkan sebuah nilai kesenian. 26 Pentas disini belum tentu merupakan sebuah panggung, apabila yang dimaksud panggung merupakan suatu tempat dengan ketinggian tertentu. Pentas dapat berupa sebuah tempat yang mendatar saja, misalnya sebuah halaman rumah yang digunakan sebagai tempat pertunjukan. Sebaliknya, sebuah panggung pertunjukan sudah dapat dipastikan adalah pentas pertunjukan pula. Dengan demikian pentas pertunjukan lebih 24 Amrullah dan Sari Budi Cantika,Manajemen Strategik, Yogyakarta : Graha Ilmu. 2002 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988 Cet. Ke -1,h. 665 26 Pramana Padmodarmaya, Tata dan Teknik Pentas, Jakarta Balai Pustaka 1988 , Cet. Ke- 1,h. 26 mengandung pengertian sembarang tempat pertunjukan, sedangkan panggung pertunjukan lebih memiliki batas kesadaran untuk membuat tempat pertunjukan dengan suatu ketinggian staging tertentu dengan maksud untuk mengangkat ke atas pertunjukan itu sendiri agar mendapat cukup perhatian atau penglihatan penontonnya. Sungguh pun di sini nampaknya ada perbedaan fisik antara pentas dan panggung, namun pada dasarnya fungsi dan tujuannya sama yaitu tempat pertunjukan. Dengan kata lain yang dimaksud dengan pentas adalah sebagai tempat pertunjukan, yaitu tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia pemeran sebagai media utamanya. 27 Kesenian yang dapat dipentaskan atau pertunjukan, yaitu : wayang, tari, musik, vocal, dan drama. Penulis memfokuskan kata pementasan ini, pada musik islami grup DEBU. 2. Tujuan dan Manfaat Strategi Pementasan Bagi beberapa institusi seni, manajemen seni pertunjukan pementasan merupakan satu hal yang perlu dalam memproduksi sebuah pementasan kesenian. Karena mau tak mau, meskipun sebagai bidang ilmu, muara dari musik itu sendiri adalah bagaimana memproduksi bunyi itu, baik dalam bentuk rekaman maupun dalam bentuk pementasan musik. Meskipun tidak terkait langsung dengan nilai-nilai komersil, yaitu dalam tataran seni untuk seni, namun suksesnya sebuah perhelatan atau pementasan musik membawa dampak kepuasan minimal bagi performer apabila sebuah produksi pementasan dilakukan dengan manajemen yang baik. 27 Pramana Padmodarmaya, Ibid ,h. 27 Karya seni dihasilkan oleh organisasi seni pertunjukan melalui suatu proses. Misalnya proses mementaskan karya seni musik dimulai dari penulisan lirik lagu, latihan, penataan panggung, penataan cahaya, penyediaan kostum dan properti, dan sebagainya. Dalam proses tersebut organisasi pertunjukan berkeinginan agar karya seni yang dihasilkan juga dinikmati oleh masyarakat bukan hanya oleh organisasi seni pertunjukan sendiri. 28 Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa organisasi merupakan sekelompok orang yang sepakat bekerjasama untuk menciptakan kreasi seni pertunjukan dengan tujuan untuk dapat dinikmati oleh masyarakat.

C. Musik Islami

1. Pengertian Musik Islami Sebelum masuk pada pengertian musik islami terlebih dahulu penulis ingin menjelaskan pengertian musik secara umum. Musik berasal dari kata Yunani Mousike yang diambil dari nama dewa mitologi Yunani kuno Mousa, yang memimpin seni dan ilmu. Musik adalah salah satu seni tertua, bahkan tidak ada sejarah peradaban dunia atau masyarakat yang dilewati tanpa musik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi musik ada dua keterangan : Pertama , Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan kesinambungan. Kedua, Musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. 29 28 Achsan Permas, Chrysanti Hasibuan Sedoyono, L. H. Pranoto, Triono Saputro ; Manajemen Organisasi seni Pertunjukan. Jakarta, PT Sapdodadi 2003 Cet - ke 1. hal. 18 29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Depdikbud RI , Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Perum Balai Pustaka, 1988 ,h. 602. Musik dapat diakatakan sebagai hasil interaksi atau perpaduan tiga elemen, yaitu irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang atau pendek. Irama membantu musik memberikan karakternya. Semua musik mempunyai irama dan kecepatan musik yang disebut tempo. Kombinasi beberapa tinggi nada dan beberapa irama dapat menghasilkan sebuah melodi atau sebuah lagu. Beberapa bagian pendek hanya mempunyai satu melodi, sedangkan bagian yang lebih panjang terdiri atas beberapa melodi berbeda yang memberikan kontras pada musik dan membuatnya bervariasi. Berkaitan dengan musik islami Hermawan 2002:193-194 membedakan musik Islam dari musik islami. Sebelumnya, Hermawan membedakan pula pengertian musik Islam di Timur Tengah dengan musik Islam di Indonesia. Menurutnya, yang dimaksud dengan musik Islam di Timur Tengah pada dasarnya adalah musik yang bertangga nada musik Timur Tengah Arab, Turki, Persia, Pakistan, Mesir, dan sekitarnya dengan tema yang beraneka ragam, tidak terbatas hanya pada tema keagamaan. Sedangkan yang dimaksud dengan musik Islam di Indonesia pada dasarnya adalah musik yang menggunakan tangga nada yang beraneka ragam bergantung pada budayanya masing- masing dengan hanya satu macam tema, yaitu tema keagamaan Islam keagungan Allah, puji-pujian terhadap nabi, nasihat, peringatan, dosa, surga, neraka, dan lain-lain. yang sebenarnya lebih tepat untuk disebut musik islami musik yang bersifat keislaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan musik islami pada dasarnya adalah musik yang menggunakan aneka ragam tangga nada dan bertemakan keagamaan Islam. 2. Bentuk dan macam-macam musik islami Ditinjau dari aspek-aspek yang terkandung didalamnya, musik islami di Indonesia sangatlah beraneka ragam dalam bentuk perwujudannya. Di antara keanekaragaman bentuk musik islami tersebut adalah sebagai berikut: a. Bentuk musik islami yang memenuhi segala macam aspek yang ditemukan dalam musik Islam di Timur Tengah. Tangga nada modus yang digunakan, bahasa dan tema lagu, irama dan alat-alat musik yang digunakan, warna vokal, dan kostum, semuanya persis seperti yang ditemukan dalam tradisi musik Islam Timur Tengah. b. Bentuk musik islami yang lagu-lagunya berbahasa Indonesia, tetapi tetap bertemakan keagamaan serta puji-pujian terhadap nabi, warna dan gaya vokalnya bukan berasal dari Timur Tengah, alat-alat musik yang digunakannya bukan alat- alat musik Islam Timur Tengah, tetapi tangga nada yang digunakannya sebagian adalah tangga nada musik Islam Timur Tengah. c. Bentuk musik islami yang sama sekali tidak menggunakan aspek-aspek musik Islam Timur Tengah, kecuali tema liriknya yang tetap bernuansa islami. d. Bentuk musik islami yang di satu sisi masih menampakkan aspek-aspek musik Islam Timur Tengah, seperti tangga nada, alat-alat musik, dan warna Salah satu bentuk karya musik yang saat ini sedang terkena sentuhan kreativitas untuk menghasilkan suatu perubahan atau perkembangan ke dalam bentuk yang baru adalah musik yang berkaitan dengan nilai-nilai keislaman, yang dikenal dengan sebutan musik islami. 30 3. Musik Dalam Sejarah Islam Pada umumnya orang Arab berbakat musik sehingga seni suara telah menjadi suatu keharusan bagi mereka semenjak zam ān jāhilliyah. Di Hijāz kita dapati orang 30 http menggunakan musik mensural, yang mereka namakan dengan IQA irama yang berasal dari semacam gendang, berbentuk rithm. Mereka menggunakan berbagai instrumen alat musik, antara lain seruling, rebana, gambus, tambur, dan lain-lain. Setelah bangsa ‘Arab masuk Islam, bakat musiknya berkembang dengan mendapat jiwa dan semangat baru. Pada masa Ras ūlullāh, ketika Hijāz menjadi pusat politik, perkembangan musik tidak menjadi berkurang. Selain dari penyusunan kit āb musik yang dicurahkan pada akhir masa Daulah Umayyah. Pada masa itu para khal īfah dan para pejabat lainnya memberikan perhatian yang sangat besar dalam pengembangan pendidikan musik. 31 Banyak sekolah musik didirikan dalam negara Islam di berbagai kota dan daerah, baik sekolah tingkat menengah maupun sekolah tingkat tinggi. Sekolah musik yang paling sempurna dan teratur adalah yang didirikan oleh Sa‘id ‘Abd-ul-Mu’m īn wafat tahun 1294 M.. Menurut catatan sejarah A. Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, Pengaruh Islam dalam perkembangan musik dunia cukup besar. Di waktu itu ada dua jenis musik: vokal dan musik instrumen. Musik vokal melahirkan :qit’a fragmen; ghazal lagu cinta dan mawl lagu tentang keindahan. Musik instrumen membuat terciptanya qasaba nay, tabla drum, duff tamborin dan qasa cymbal. Peradaban Islam masuk di Eropa melalui Spanyol dan Balkan, telah mempengaruhi perkembangan musik di Barat. Pada abad ke 8 misalnya, seorang pendeta Kristen, St Medrad Evangel, mencoba memasukan unsur musik Islam ke dalam musik gereja. Seabad kemudian masyarakat Barat di Spanyol mulai mengenal ritme dan metrum pergantian naik turunnya suara secara teratur yang berasal dari Al Farabi abad 12, 31 Prof. A.Hasmy, Ibid, h,. 320-321 kemudian kaum birokrat Spanyol yang beragama Kristen mengembangkan jenis musik vokal troubadaour-musik yang dimainkan secara solo yang kemudian menjadi embrio folklore atau musik rakyat. Dibawah ini beberapa tokoh musik Islam diantaranya sebagai berikut: a. Musik Arab menyerap unsur-unsur musik dari Persia dan Roma. Salah satu tokohnya adalah Said Ibnu Mashaj –Mekkah. b. Penulis teori musik yang pertama di zaman Islam adalah Sulaiman 765 yang belakangan juga mempengaruhi pemusik Eropa. c. Khalil bin Ahmad wafat 791 orang pertama di zaman Islam yang memperkenalkan teori menuliskan irama musik dengan not balok. d. Yahya bin Mansur Al-Mausuly, menulis teori musik, terutama not huruf dan teori dansa. e. Ishak bin Ibrahim al Mausuly wafat 850, berhasil memperbaiki musik Arab di zaman Jahiliah dengan sistem baru. Berkat kepiawaiannya, penulis kitab “Kitabul ilhan Ghanam” Buku Not dan Irama itu kemudian mendapatkan julukan “Imamul Mughiyah”,”Raja Penyanyi” f. Hunia bin Ishak 873, berhasil menyalin sejumalah teori musik karangan dua filsuf Yunani, Plato dan Aristoteles,”Problemata dan De Anima” . Ia juga menerjemahkan De Voce” karya Galen. g. Filsuf besar al-Kindi 874 telah menulis tujuh buku tentang musik. h. Tsabit ibnu Qurra 901, Muhammad ibnu Zakaria ar Razi 929 dan Qusta ibnu Luqa 932 i. Al Farabi, ia adalah musisi yang handal dan teoritikus musik yang hebat, karya-karyanya banyak mempengaruhi perkembangan musik Barat. 32 Rasanya kalau membaca sejarah di atas beserta tokoh-tokoh muslimnya, kita jadi menyadari bahwa sejarah kita yang sekarang ini sebenarnya terputus, atau sengaja di putus. Itu bisa dimaklumi sebab ketika Baghdad di hancurkan oleh Hulagu Khan, maka seluruh peninggalan-peninggalan Islam, Kitab-kitab ilmu yang dikembangkan oleh umat Islam, di hancurkan dan di tenggelamkan di sungai Tigris, sampai air sungainya menghitam karena lunturan tintanya. Atau ketika keilmuan Islam berkembang lagi di Cordova, maka kemudian Spanyol Andalusia di kuasai oleh orang-orang Nasrani lagi, kembali lagi dilakukan pemutusan Sejarah dan sampai sekarang ini sehingga kita merasa bahwa orang-orang dari Baratlah sebagai sumber ilmu, sumber filsafat, sumber pengetahuan, dan lain-lain. Termasuk sumber asalnya segala macam alat musik dan ilmu musiknya pula. Di Indonesia zaman Wali Sanga, musik dimanfaatkan untuk dakwah. Mereka menciptakan Macapat puisi jawa yang dilagukan, Dandanggula, Maskumambang, Pangkur, Sinom, Asmaradhana, termasuk lagu ilir-ilir ciptaan Sunan Kalijogo, juga lagu-lagu ciptaan dari Pangeran Wijil I turunan sunan kalijogo yang meneruskan beliau sebagai seorang pujangga. Tak ketinggalan salah seorang guru Sunan Kalijogo yakni Sunan Bonang, yang namanya diabadikan sebagai salah satu nama alat musik gamelan Bonang. Wali Sanga pula yang merakit instrumen gamelan jawa lengkap dengan komposisi musiknya.

D. Media Dakwah

1. Pengertian Media Dakwah 32 http:www.huttaqi.com Dalam semua aktifitas kehidupan manusia, media merupakan bagian yang tidak terpisahkan keberadaannya, menurut juru media manusia mengkonsumsi berita, dan berfikir dengan berita sehat dan hiburan. Istilah media berarti perantara yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu media jamaknya median. Adapun dalam pengertian semantiknya yaitu segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk mencapai tujuan tertentu. 33 Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah atau yang populer di dalam proses mengajar disebut dengan istilah alat peraga alat bantu berarti media dakwah memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Dengan demikian, media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang material , orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. Sebenarnya media dakwah ini bukan saja berperan sebagai alat bantu dakwah, namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen unsur , dimana komponen satu dengan lainnya saling berkaitan, bantu membantu dalam mencapai tujuan. Maka dalam hal ini media dakwah mempunyai peranan atau kedudukan yang sama dengan komponen yang lain, seperti metode dakwah, obyek dakwah dan sebagainya. Dan dalam penentuan strategi dakwah yang memiliki azas efektifitas dan efesiensi, maka peranan media dakwah menjadi tampak jelas peranannya. 34 3. Macam-macam Media Dakwah 33 Asmuni syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam: Surabaya : Al-ikhlas 1995 h. 163 34 Asmuni Syukri, Ibid ,h 163-164 Sebagaimana telah kita ketahui, perkembangan teknologi diberbagai bidang demikian pesat, tidak terkecuali teknologi komunikasi. Dalam kehidupan manusia merupakan aktifitas yang selalu terjadi sehingga perkembangan teknologi komunikasi menimbulkan implikasi cukup berarti bagi kehidupan manusia, termasuk didalamnya umat Islam. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa juga mengalami kemajuan yang tidak kalah. Dakwah merupakan suatu kegiatan yang relatif lebih banyak menggunakan bentuk komunikasi massa karena berisikan ajakan dan seruan kepada manusia untuk senantiasa berada di jalan Allah SWT yang bermuara pada terbentuknya suatu tatanan masyarakat yang khairul ummah. Menurut Drs. Slamet Muhaemin Abda, jika dilihat dari instrumennya, media dakwah dapat dibagi menjadi empat , yaitu : a. Media Visual Media visual yaitu alat yang dapat dioprasikan melalui indra penglihatan seperti Film, slide, transparansi, overhead projector, gambar, foto dan lain- lain. b. Media audiktif Media audiktif adalah alat-alat yang dapat dioprasikan melalui indra pendengaran, seperti : Radio, tape recorder, telephone, telegram dan sebagainya. c. Media audio visual Media audio visual yaitu alat-alat yang dapat didengar juga sekaligus dapat dilihat, seperti : movie film, televisi, video dan sebagainya. d. Media cetak Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar sebagai pelengkap informasi tulis, seperti : buku, surat kabar, majalah, bulletin, booklet dan sebagainya. 35 Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk berdakwah. Cara-cara tersebut disesuaikan dengan kondisi, situasi dan kebutuhan. Adanya variasi-variasi dalam metode dakwah memberikan peluang bagi da’i untuk memilih alternatif penggunaan yang tepat. Selama metode itu menuju kepada tujuan dakwah. Adapun tujuan dari kegiatan dakwah itu ialah terwujudnya pengamalan ajaran-ajaran Islam dengan baik dan benar dalam kehidupan masyarakat supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. 3. Musik Sebagai Media Dakwah Dalam penyampaian dakwahnya. Seorang da’i memerlukan berbagai macam sarana yang bermanfaat. Namun perlu diketahui bahwa sebagian sarana adakalanya digunakan pada suatu masa, tapi tidak berguna pada masa yang lain, bermanfaat bagi suatu masyarakat tapi tidak bagi masyarakat yang lain. Seorang da’i bijak adalah yang mampu memilah-milah sarana yang cocok pada setiap zaman dan tempat. Musik dipandang sebagai salah satu media alternatif dalam berdakwah. Karena musik telah menjadi bagian integral dalam aktivitas masyarakat dan musik telah semakin meluas yang dapat didengarkan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Baik melalui radio, televisi, internet, telephone, handphone, flash disk USB , dan sebagainya. 35 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjuan aspek hokum Dalam Berdakwah di Indonesia , Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. 1, h. 43 Berdakwah melalui musik dinilai dapat meningkatkan intensitas, kecepatan, dan jangkauan komunikasi yang dapat digunakan da’i terhadap mad’unya dalam berdakwah. Musik merupakan suatu sarana bagi dakwah, musik yang membawa irama Islam itulah dakwah yang berarti apalagi yang merawat dan mengobati jiwa manusia maka yang diinginkan cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai obat yang menentramkan jiwa. Musik yang dijadikan sebagai salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kelangsungan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang terasa lembut, menyentuh romantis. Persuasif dan ia tetap dengan hati penggemarnya. Seni musik dan lagu sudah sejak zaman klasik sampai zaman modern mempunyai peranan untuk menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral seperti terlihat dalam syair-syair fuqoha, ahli sastra Arab, para sufi pujangga dalam berbagai bahasa Arab urdu, melayu, jawa sunda, dan sebagainnya. Berdakwah melalui musik memiliki daya tarik tersendiri yang berkesan. Menurut Sidi Gazalba kalau kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan, kenapa tidak kita manfaatkannya sebagai media dakwah sehingga dakwah dapat menarik sasarannya dan pemanfaatanya sendiri bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik dan senang pada keindahan merupakan naluri atau fitrah manusia. 36 Namun berdakwah melalui jalur musik jelas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Ia membutuhkan tingkat kesenian dan keahlian yang tinggi. Keahlian khusus yang dimaksud adalah pertama, harus memahami ajaran Islam secara utuh dan memiliki wawasan keislaman yang luas. Kedua, menguasai dalam arti mampu memainkan 36 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian Jakarta: Pusaka Al-Husna, 1998 ,h.186 berbagai macam alat musik. Setidaknya salah satu alat musik yang dikuasai. Ketiga, memiliki kemampuan menuangkan ide kedalam totalitas bangunan yang membentuk sebuah lagu. Disini yang menjadi pusat perhatian adalah pemilihan kata-kata yang kemudian membentuk kalimat yang indah lirik lagu . Oleh karenanya tak semudah membalikan kedua belah telapak tangan, untuk menggarap musik dalam sebuah album. Apalagi, jika album tersebut hadir selain sebagai sebuah karya juga sebagai alternatif dakwah dimasyarakat. 37 Dari keterangan diatas penulis dapat disimpulkan sedikit bahwa musik bukan hanya enak didengar namun bisa juga menjadi media untuk berdakwah. Seperti halnya dengan grup musik islami DEBU yang berasal dari Amerika Serikat ini. Tak hanya cinta, lewat syair-syair lagu, mereka pun mengajak kita untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. 37 Maryati, “ T T Orchestra Sebagai Media Dakwah, Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, 2004 , h. 42

BAB III GAMBARAN UMUM GRUP MUSIK ISLAMI DEBU

1. Latar Belakang Berdiri Grup Musik Islami DEBU

Sebelum pindah ke Indonesia.sebagian besar anggota DEBU bertempat tinggal disebuah kota kecil di daerah New Mexico, sebuah propinsi yang terletak diantara Texas dan Arizona, Amerika serikat. Mereka sudah sejak lama sudah tinggal disana dan kemudian membentuk sebuah komunitas kecil yang sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam dibawah bimbingan Syeikh Fattah,mereka mempelajari tasawuf dan hidup sesuai ajarannya, yakni menjadi golongan sufi. Zikir adalah nafas hidup yang kami lakukan dalam keseharian. Bagi sufi, menyanyi adalah semata-mata dzikir dan ibadah. Inilah latar belakang musik kami. Saat itu, kami bernyanyi sebatas kenikmatan untuk komunitas sendiri sekaligus menjadi bagian dari perkembangan spiritual. Sesekali kami menyanyi untuk teman-teman ataupun tamu yang datang. So, kita tidak tampil secara public dan tidak atas undangan karena secara sosial, komunitas Islam diasana memang sangat jarang kalau tidak bisa dibilang tidak ada. Tahun 1997, sebagian dari kami pindah ke sebuah negara di luar Amerika Serikat namuan terletak di dekatnya, yakni Republik Dominika. Sama seperti Amerika, kehidupan masyarakat disana juga sangat liberal dan sekuler. Sungguh, bukan lingkungan yang ramah bagi kami yang sangat rindu suasana islami. Kami selalu berpikir dan bertanya-tanya dalam hati, di manakah tempat di dunia ini yang bisa memberi kami kehidupan yang nyaman dan tentram dengan suasana islami ? Allah memang Maha Tahu. Dialah yang punya kehendak dan rencana. Suatu malam, Syekh Fattah mendapat ilham. Di antara sadar dan tidak, beliau mendengar hatif Bisikan halus yang menyebutkan nama ? Indonesia ?. bahwa komunitas ini harus pergi ke Indonesia untuk bisa bisa hidup sesuai impian. Tetapi di mana Indonesia? Pertanyaan ini menjadi masalah karena kami sama sekali tak tahu prihal Indonesia dan tak terpikir sebelumnya. Tetapi, Allah SWT telah membuka pintu-pintunya sehingga tanpa kesultan berarti, kami bisa menemukan home age seorang Indonesia di internet. Kami pun menjalin silaturahim dan menyampaikan keinginan untuk datang ke Indonesia. Tepatnya bulan Maret 1999, sebagian dari kita tiba di Jakarta dan diterima oleh Syekh Uqbah, kenalan kita di internet. Selama tiga bulan di Jakarta, kita tinggal di daerah Pasar Minggu. Kemudian kita diundang Universitas Muslim Indonesia UMI, Ujung Pandang untuk mengajar mahasiswa barunya dalam hal keagamaan. Kami berangkat ke Ujung Pandang dan ditempatkan di Bukit Barugah. Tak lama, kita dipindahkan lagi ke daerah pedesaan, Padang Lampe, di mana berdiri sebuah Pesantren milik UMI di situ. Pesantren Darull Mukhlisin itu hanya bangunannya saja karena belum ada denyut kehidupan. Kita lah yang memulainya. Kita mengajar para mahasiswa itu sambil melaksanakan kehidupan sehari-hari. Kita ajarkan al-Quran dan hadits serta bahasa Inggris. Setelah setiap shalat lima waktu, Syeikh Fattah membimbing kami zikir bersama para mahasiswa. Mengamati pola prilaku mereka, Syeikh Fattah menyadari pada umumnya anak- anak muda itu tidak paham mendalam tentang Islam. Banyak diantara mahasiswa yang tak bisa membaca al-Quran dan tak tahu tata cara shalat. Karena itu Syekh Fattah makin menekankan zikir. Ia mencoba menyentuh minat para pemuda terhadap keindahan Islam dengan melantunkan puji-pujian terhadap Allah melalui zikir dan nyanyian. Syair- syairnya yang sarat pelajaran tentang adab dan akhlak serta uraian tentang Islam yang sejati sesuai pesan Nabi Suci Muhmmad SAW, pelan namun pasti tampak mulai tertanam dalam benak para mahasiswa. Mereka menjadi begitu manis dan sangat suka zikir. Setiap kali kita melakukan zikir massal seraya bergoyang kiri kanan, saat itu, gerak badan kami bagai gelombang laut yang tenang dan menghanyutkan. Indah sekali. 38

2. Visi dan Misi Grup Musik Islami DEBU

Visi Grup musik islami DEBU adalah melalui musik kami bisa ajak manusia ke Islam . Musik dipercaya menjadi media penyampai pesan yang efektif, termasuk ajakan untuk meningkatkan keimanan kepada sang Khalik. Banyak cara melakukan dakwah, salah satunya seperti yang dilakukan oleh grup musik islami DEBU. Dengan menggunakan musik yang bernafaskan Islam DEBU ingin mengajak umat manusia untuk menjalankan hidup yang sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan misi dari grup musik islami DEBU itu sendiri ialah menyampaikan pesan Rasulullah adalah pesan La ilaaha illallah. Seperti pesan yang di sampaikan Rasulullah Quluu laa ilaaha illallah tuflihuu ucaplah Laa ilaahai illallah dan berjayalah. 39

3. Profil Personil Musik DEBU

Unik dan bersahaja. Itulah grup musik islami DEBU karena sebagian besar personilnya berasal dari Amerika Serikat. Tinggal di area perumahan di kawasan Cinere, Gandul, bersama-sama dengan keluarga besar DEBU. Grup musik islami DEBU awalnya 38 http: in.musikdebu.comhistory.htm 39 Wawancara Pribadi dengan Mustafa vokalis utama DEBU Depok 5 November 2008 adalah satu keluarga besar sanggar sufi yang dipimpin Syeikh Fattah. Di AS, mereka mengaku sulit berkembang karena kaum muslimin minoritas. Karena keinginan merasakan kebebasan dalam hidup dan meyakini agama, keluarga besar ini hijrah ke Indonesia pada 1999. kepindahan itu juga dilatarbelakangi oleh tujuan menyebarkan ajaran Islam melalui lagu. Personil grup musik islami DEBU pada saat penelitian ini berjumlah 18 orang musisi 10 wanita dan 8 pria Namun biasanya dalam pertunjukan hanya sekitar 10 hingga 12 orang yang terlibat. 40 DEBU sendiri melihat diri sebagai kelompok musik internasional karena memiliki anggota dari Swedia, Inggris, dan Indonesia. Untuk lebih jelas berikut penulis cantumkan biodata personil grup musik Islami DEBU : 1. Nama : Kumyal Mustafa Tgl. Lahir : 9 Juli 1981 Tempat Lahir : Oregon, Amerika Serikat Posisi : Pemain gambus, Viola, aranser musik dan lead vokalis Mustafa adalah DEBU, DEBU adalah Mustafa. Dia memang lokomotif DEBU. Dalam setiap pentas, hampir selalu ia berbicara langsung kepada audiens mengenai inti Islam. Sambil menyanyi, ia mengajak semua hadirin untuk turut berdzikir Laa ilaha ila Allah sehingga untuk sesaat, biasanya situasi berubah menjadi gema tahlil. Saat ini, ia tengah sibuk mempersiapkan album baru. So, jangan heran kalau hampir tiap hari ia tak berada di rumah. Tapi, walaupun sering pulang larut malam, pagi harinya ia sudah tampil fit bahkan punya kelas khusus untuk anak-anaknya, yakni membawa mereka berlatih main biola dilapangan. Seperti tak ada kata lelah dalam kamus hidupnya. 40 Wawancara pribadi dengan Mustafa Vokalis utama DEBU Depok 5 November 2008 2. Nama : Daood Abdullah Tgl. Lahir : 28 September 1988 Tempat. Lahir : Texas, Amerika Serikat Posisi : Perkusi Selain sibuk dengan DEBU, Daood sekolah drum di sebuah sekolah musik yang terkenal di Jakarta, Farabi milik seorang musisi Dwiki Dharmawan. Dia juga tertarik belajar gitar flamenco dan gitar elektrik, dan kacamata hitamnya tak pernah lepas saat dia mentas. 3. Nama : Fadhila Shirin Tgl. Lahir : 30 Maret 1989 Tempat. Lahir : Texas, Amerika Serikat Posisi : Viola, penyanyi Selain Mustafa, satu-satuny anggota DEBU yang paling banyak menerima surat setiap hari adalah Fadhila,begitu rutin sehingga kalau pun di alamat hanya tertulis, Fadhila Shirin, Depok, Indonesia dijamin, surat itu akan tetap sampai di rumah DEBU. Sebaliknya, buat kalian penggemar berat Fadhila, kalo tulis surat padanya, buatlah sesingkat mungkin dan semenarik mungkin, supaya ia mudah untuk membacanya. Karena ia tak punya cukup waktu untuk membaca surat yang berlembar-lembar. Apalagi ia sedang sibuk dengan aktifitas rekaman dan belajar biola. 4. Nama : Hasniah Ali Tgl. Lahir : 11 May 1975 Tempat. Lahir : Stockholm, Swedia Posisi : Penyanyi Penyanyi latar asal Swedia ini punya suara yang sangat indah. Namun beberapa hal, ia belum bisa aktif di pentas DEBU. Kegiatannya sekarang adalah belajar beberapa alat musik, wanita berpostur tinggi ini juga sangat suka membuat cake Swedia. Satu hal yang juga khas darinya adalah, ia sangat halus dan lembut perasaannya. 5. Nama : Fatimah Husnia Tgl. Lahir : 08 November 1987 Tempat. Lahir : Texas, Amerika Serikat Posisi : Baglama Saz , Violin Ketika personil lain sibuk belajar alat-alat musik lain, perempuan berdarah Itali dan Malaysia ini tetap konsen dengan alat musik pegangannya, yakni Baglama. Kadang-kadang saja ia belajar gendang. Setelah itu, ia lebih suka medekap Baglamanya. Walau pun ia suka makan apa saja, tetapi ia tak pernah khawatir dengan ancaman obesitas karena postur tubuhnya sangat stabil tetap ramping dan slim. 6. Nama : Layla Wafiyah Tgl. Lahir : 31 Desember 1969 Tempat. Lahir : Washington, Amerika Serikat Posisi : Pemain harpa, tambourine dan Vokalis Setiap ada acara yang hanya melibatkan beberapa anggota DEBU, maka Layla wafiyah termasuk yang tetap ikut. Alat musik pegangannya yang masih sangat jarang, membuatnya punya nilai lebih. Selain itu, ia juga jarang mengeluh sehingga tampak menikmati. 7. Nama : Maryam Ali Tgl. Lahir : 15 Desember 1986 Tempat.Lahir : Oregon, Amerika Serikat Posisi : Penyanyi Penyanyi inti ini selalu hadir kapan dan dimanapun saat DEBU pentas sama seperti halnya dengan Layla wafiyah yang selalu tidak pernah absent. 8. Nama : Mujahid Abdullah Tgl. Lahir : 10 November 1978 Tempat.Lahir : Michigan, Amerika serikat Posisi : Pemain bass Sekarang ini, Mujahid dinon aktifkan dari urusan belanja dan pergi ke mall. Syeikh Fattah mau dia menjadi profesional dengan main bassnya. Tetapi naluri kefakirannya selalu menguasai sehingga setiap hari ia mengirim pesan lewat SMS dan menawarkan diri pada Syikh, Can I be of Service you? . Selain punya kelas musik untuk anak-anak dibawah 12 tahun tidak malas shalat dan dzikir. Ia bilang shalat dan dzikir adalah kelasnya. So, barang siapa anak yang tidak melaksanakan shalat dan dzikir pada waktunya, maka dianggap absen dari kelas. Mau tahu hukumannya? Biasanya dikenai kerja ekstra sih, maka dari itu anak-anak sangat rajin. 9. Nama : Naima Mahmoud Tgl. Lahir : 29 Januari 1980 Tempat.Lahir : Texas, Amerika serikat Posisi : penyanyi, pemain gambus dan jumbush Sekarang ini Naimah jarang pentas bersama DEBU. Ia sedang sibuk berlatih alat musik gambus. 10. Nama : Ibrahim Conway Tgl. Lahir : 28 Desember 1982 Tempat.Lahir : Texas, Amerika Serikat Posisi : Manajer dan Koordinator DEBU Setelah Najib Ali sekarang Manajer grup musik islami DEBU dipegang oleh Ibrahim Conway tak bisa dipisahkan dari DEBU. Ia adalah palang pintu gerbang DEBU dengan kalangan luar siapa pun yang ingin berhubungan dengan multi etnis ini, Ibrahimlah yang harus ditemui terlebih dahulu. Ia sangat sibuk dengan posisinya sebagai manajer, so jangan heran kalo hampir setiap hari ia tak ada di rumah. Ia menyelesaikan berbagai urusan keperluan komunitas yang berhubungan dengan registrasi dalam bentuk apapun. Ia juga cukup terbuka menerima kedatangan para wartawan. 11. Nama : Najmah Hakimah Tgl. Lahir : 31 Desember 1969 Tempat.Lahir : Oklahoma, Amerika Serikat Posisi : Pemain Santoor Kendati usiannya paling lawas diantara personil DEBU lainnya, perempuan Taurus ini masih penuh semangat. Ia rajin berlatih kebugaran disela waktunya yang sempit. Tugas sesunggunya adalah memimpin latihan acappela saban pagi. Kadang-kadang seminggu sekali dan ia juga memasak untuk komunitas DEBU. Kehidupan rutin tidak membuatnya bosan, karena ia menikmati dengan apa yang ada tanpa mengeluh. 12. Nama : Naseem Nahid Tgl. Lahir : 4 Oktober 1976 Tempat. Lahir : Washington DC, Amerika Serikat Posisi : Pemain Perkusi dan penyanyi latar Diantara personil perempuan DEBU, Naseem Nahid terhitung paling sibuk. Urusannya sangat banyak ia merupakan salah satu yang bertanggung jawab terhadap surat-surat dari penggemar DEBU. Selain itu ia juga punya kelas khusus untuk anak-anak setiap hari untuk mengajar bahasa Inggris dan menulis yang indah. 13. Nama : Muhammad saleem Tgl. Lahir : 15 Desember 1986 Tempat. Lahir : Oregon, Amerika serikat Saleem dan Mustafa bak dua sisi mata uang, saling melengakapi dan berdampingan selalu untuk urusan musik dan rekaman, hampir selalu mereka pergi bersama. Walaupun secara pribadi keduannya sangat berbeda. Menurun dari kakaknya Mustafa, Saleem juga sudah bisa mengaransemen lagu. 14. Nama : Syakura Yasirah Tgl. Lahir : 2 Juni 1981 Tempat. Lahir : Michigan, Amerika Serikat Posisi : Pemain biola Violis utama DEBU ini cukup sibuk dengan urusan rekaman. Ia merupakan pemain utama DEBU juga sehingga mau tak mau, suka tak suka ia harus tetap manggung bersama DEBU. 15. Nama : Susan Fatimah Tgl. Lahir : 31 Desember 1969 Tempat. Lahir : Inggris Posisi : Pemain keyboard Semula posisinya di DEBU hanya sebagai penyanyi latar, berkat ketekunannya belajar alat musikorgan, ia bisa juga menjadi salah satu pemusik. Setidaknya, kegiatan itu bisa membuatnya lebih sibuk daripada sebelumnya. Dalam hal apa pun ia selalu bergerak cepat dan berusaha menyelesaikan segala sesuatu dengan secepat-cepatnya. 16. Nama : Husayn Lee Larusa Tgl. Lahir : 22 Agustus 1985 Tempat. Lahir : Oregon, Amerika Serikat Posisi : Pemain perkusi Kakak Ali, nama aslinya Husayn Lee. Bakatnya dibeberapa bidang sangat besar. Ia mahir untuk kutak katik elektronik. Ia juga sangat kreatif Seperti halnya keturunan Tionghoa, ia juga memiliki jiwa bisnis. Di DEBU ia sebagai pemain perkusi dan sekaligus penyanyi latar. 17. Nama : Zakariyah Aal Daood Tgl. Lahir : 25 Maret 1991 Tempat. Lahir : New Mexico, Amerika Serikat Posisi : Pemain perkusi Zakariyah Aal Daood di DEBU merupakan personil yang terkecil dan termuda usianya saat ini sekitar 18 tahun. Tapi ia cukup berbakat dan sangat bersemangat. Suaranya juga enak untuk didengar. 18. Nama : Abdul Wahab Tgl. Lahir : 22 Juni 1986 Tempat. Lahir : Bogor, Indonesia Posisi : Perkusi Wahab orang Indonesia yang berasal dari Jakarta ini menjadi anggota DEBU berawal dari seorang fans yang antusias sekali terhadap DEBU. Ia datang untuk latihan setiap hari sampai akhirnya ia ikut bergabung dengan DEBU. Dia bermain perkusi dengan sangat bagus dan mempunyai ciri khas tersendiri, dan suaranya juga sangat bagus. Pada saat latihan ia sering mengantikan posisi Mustafa dalam menyanyikan syair-syair DEBU. 41 41 http:in.musikdebu.comprofile.htm

BAB IV STRATEGI PEMENTASAN GRUP MUSIK ISLAMI DEBU SEBAGAI MEDIA