Zat Desainer Ectasy Shabu-shabu

84 tidak jelas menggumam, penurunan kecepatan bicara, dan ataksia. Penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan iritabilitas, labilitas emosi dan gangguan ingatan. Sindroma putus inhalen tidak sering terjadi, kalaupun muncul dalam bentuk susah tidur, iritabilitas, kegugupan, berkeringat, mual, muntah, takikardia, dan kadang- kadang disertai waham dan halusinasi. Efek yang merugikan paling serius adalah kematian yang disebabkan depresi pernafasan, aritmia jantung, asfiksiasi, aspirasi muntah dan kecelakaan atau cedera. Penggunaan inhalen dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang ireversibel dan kerusakan otot yang permanen. 46

c. Zat Desainer

Zat Desainer adalah zat-zat yang dibuat oleh ahli obat jalanan. Mereka membuat obat-obat itu secara rahasia karena dilarang oleh pemerintah. Obat-obat itu dibuat tanpa memperhatikan kesehatan. Mereka hanya memikirkan uang dengan secara sengaja membiarkan para pembelinya kecanduan dan menderita. Zat-zat ini banyak yang sudah 46 Ibid, h. 81 85 beredar dengan nama speed ball, peace pills, crystal, angle dust rocketfuel dan lain-lain. 47

d. Ectasy

Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Vethil- Amphetainine AIDM4. Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung akhir abad lalu. Pada kurun waktu tahun 1950-an, industri militer Amerika Serikat mengalami kegagalan di dalam percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. 48 XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum satu jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga, pada awalnya timbul kesulitan bernafas untuk itu diperlukan sedikit udara segar. Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, 47 Ibid, h. 82 48 Ibid. 86 teman bercermin dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu empat sampai enam jam. Setelah itu akan merasa sangat lelah dan tertekan.

e. Shabu-shabu

Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya warnanya putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah bong sejenis pipa yang didalamnya berisi air. Air bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar shabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Shabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid rasa takut yang berlebihan, menjadi sangat sensitif mudah tersinggung, terlebih bagi mereka yang sering mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. 49 Jika sedang banyak mempunyai persoalanmasalah dalam kehidupan, sebaiknya Narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Hal ini mungkin dapat dirumuskan sebagai berikut: masalah + shabu = sangat berbahaya. 49 Ibid. 87 Selain itu, pengguna shabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan merupakan suatu tindakan bodoh serta sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah The Law of Dimishing Return. Beberapa pemakai mengatakan shabu-shabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi shabu. Bahkan banyak mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai shabu. 50 Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi: 1 Depresant Yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktivitas susunan saraf pusat Psikotropika Golongan 4, contohnya antara lain: SeatinPil BK, Rohypnol, Megadon, Valium, Mandrak. 2 Stimulan Yaitu yang bekerja mengaktifkan kerja susunan saraf pusat, contohnya amphetamine, AIDAM, N-etil AIDA dan ILAIDA. Ketiganya ini juga terdapat dalam kandungan Ecstasy. 3 Hallusinogen 50 Ibid, h. 85 88 Yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya Licercik Acid Dhietilamide LSD, psylocibine , micraline. Samping itu Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau minuman lain seperti air mineral. Sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika. 51 51 Ibid, h. 86 89

BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI PREVENTIF POLSEKTA BOGOR

UTARA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NAZA

A. Kebijakan Preventif Polsekta Bogor Utara Terhadap Penyalahgunaan

NAZA Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika. Selanjutnya diatur Undang-undang peran serta masyarakat dalam penanggulangan masalah NAZA yakni dalam beberapa pasal Undang-undang tentang narkotika: Peran dan kewajiban masyarakat di dalam pencegahan dan penyalahgunaan narkotika tercantum dalam pasal 57 Undang-undang tentang narkotika: a. Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam membantu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. b. Masyarakat wajib melaporkan kepada pejabat yang berwenang apabila mengetahui adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. c. Pemerintah wajib memberiakn jaminan keamanan dan perlindungan kepada pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat 2. Penghargaan akan diberikan pemerintah kepada anggota masyarakat yang dianggap telah membantu dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, hal ini diatur dalam pasal 58: