15
b. Masyarakat umum, untuk menjadi informasi tentang NAZA baik dari
pengertian, jenis dan akibat dari penyalahgunaan itu sendiri c.
Kepolisian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menanggulangi penyalahgunaan NAZA yang terus berkembang
dari hari ke hari
D. Metode Penelitian Dan Teknik Penulisan
Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Sedangkan dilihat dari segi jenis data, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan, yakni dengan cara mencatat dan mendokumentasikan informasi dari bahan-bahan
tertulis, di samping itu diterapkan juga studi lapangan, teknik observasi dan teknik wawancara.
3
Teknik observasi diterapkan dengan cara turun langsung mengamati objek penelitian mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan kebijakan dan strategi preventif yang dilakukan oleh pihak Polsekta Bogor Utara.
3
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1985 h. 62.
16
Teknik wawancara diterapkan dengan cara mewawancarai yang berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan dibahas. Wawancara
dilakukan dengan pihak-pihak terkait.
4
Analisis data dengan menggunakan teknik analitis kualitatif. Tekhnik Penulisan berdasarkan Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. Dengan pengecualian:
1. Al-Qur’an al-Karim pada daftar pustaka ditempatkan pada tempat awal karena
Al-Qur’an adalah kitab suci; 2.
Terjemah Al-Qur’an dan Hadits diketik satu spasi walaupun kurang dari lima baris.
E. Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan pembahasan, penulis membuat sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN
Menerangkan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian
dan tekhnik penulisan serta sistematika penulisan. BAB II
DESKRIPSI UMUM TENTANG NAZA
4
Ibid, h.67
17
Membahas tinjauan umum tentang NAZA mengenai pengertian, macam- macam dan bentuk-bentuk dari penyalahgunaan NAZA.
BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI PREVENTIF POLSEKTA BOGOR
UTARA TERHADAP PENYALAHGUNAAN NAZA
Memberi gambaran tentang kebijakan dan strategi preventif yang dilakukan oleh Polsekta Bogor Utara dalam menanggulangi
penyalahgunaan NAZA di Bogor Utara. BAB IV
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEBIJAKAN DAN STRATEGI PREVENTIF POLSEKTA BOGOR UTARA DALAM
MASALAH NAZA
Tinjauan yang berdasarkan prinsip-prinsip Hukum Islam yang digambarkan secara umum dalam menyikapi dan menanggulangi
terhadap penyalahgunaan NAZA. Bab ini juga memaparkan bagaimana kebijakan dan tindakan preventif yang dilakukan Polsekta Bogor Utara.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan keseluruhan isi skripsi dan diakhiri dengan beberapa saran dalam rangka perbaikan dan
upaya yang lebih maksimal lagi yaitu mencegah terulang kembali
18
penyalahgunaan NAZA yang terjadi di masyarakat Bogor Utara khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
19
BAB II DESKRIPSI UMUM TENTANG NAZA
A. Pengertian Naza
NAZA Narkotika dan Zat Adiktif adalah dua zat yang mendatangkan perasaan kecanduan bagi pemakaiannya. Bahkan akan mendatangkan kematian
terhadap konsumennya apabila sampai pada tahapan overdosis. Namun antara keduanya narkotika dan psikotropika mempunyai pengertian, jenis golongan serta
diatur dalam Undang-undang yang berbeda pula. Narkotika diatur dalam Undang- undang No. 22 tahun 1997 sedangkan psikotropika diatur dalam undang-undang No.
5 tahun 1997. Kata narkotika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, dari kata narke yang
berarti beku, lumpuh dan dungu. Orang Amerika menyebutnya narcotics yang kemudian diikuti oleh Indonesia dengan kata narkotika. Di Malaysia disebut dadah.
Narkotika ini juga diartikan sebagai obat bius, yang membuat orang tertidur
5
. Narkotika sering diistilahkan dengan drug dapat diartikan seperti yang
diungkapkan Soedjono Dirdjosisworo, adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh- pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan
5
Wilson Nadalak, Korban Ganja dan Masalah Narkotika, Bandung; Indonesia Publishing House, 1978, Cet. Ke-2, h. 122
10