19
BAB II DESKRIPSI UMUM TENTANG NAZA
A. Pengertian Naza
NAZA Narkotika dan Zat Adiktif adalah dua zat yang mendatangkan perasaan kecanduan bagi pemakaiannya. Bahkan akan mendatangkan kematian
terhadap konsumennya apabila sampai pada tahapan overdosis. Namun antara keduanya narkotika dan psikotropika mempunyai pengertian, jenis golongan serta
diatur dalam Undang-undang yang berbeda pula. Narkotika diatur dalam Undang- undang No. 22 tahun 1997 sedangkan psikotropika diatur dalam undang-undang No.
5 tahun 1997. Kata narkotika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, dari kata narke yang
berarti beku, lumpuh dan dungu. Orang Amerika menyebutnya narcotics yang kemudian diikuti oleh Indonesia dengan kata narkotika. Di Malaysia disebut dadah.
Narkotika ini juga diartikan sebagai obat bius, yang membuat orang tertidur
5
. Narkotika sering diistilahkan dengan drug dapat diartikan seperti yang
diungkapkan Soedjono Dirdjosisworo, adalah zat yang bisa menimbulkan pengaruh- pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkan
5
Wilson Nadalak, Korban Ganja dan Masalah Narkotika, Bandung; Indonesia Publishing House, 1978, Cet. Ke-2, h. 122
10
58 54
dalam tubuh. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilang rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbul hayalan-hayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis yang bertujuan untuk dimanfaatkan untuk pengobatan dan kepentingan manusia, seperti dibidang pembedahan,
penghilangan rasa sakit dan lain-lain
6
. Kamus Besar Bahasa Indonesia
memberi pengertian tentang narkotika adalah obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa
ngantuk, atau merangsang opium, ganja dan sebagainya
7
. Sedangkan UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika, pada Bab I pasal 1
ayat1 memberikan pengertian, zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam UU ini atau yang kemudian ditetapkan dengan keputusan Menteri Kesehatan
8
. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
6
Soedjono Dirdjo Sisworo, Hukum Narkotika Indonesia, Bandung, Citra Aditia Bakti, 1990, h. 3
7
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
, Jakarta, Balai Pustaka, 1989, h. 214
8
Eugenia Liliawati Muljono, Peraturan Perundang-undangan Narkotika dan Psikotrapika, Jakarta, Harvarindo, 1998, Cet. Ke-1, h. 4
55
maupun semi sintesis, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan yang ditetapkan oleh UU Narkotika: atau, dengan keputusan Menteri Kesehatan; di mana dapat
menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu, seperti: hilang rasa nyeri dan sakit, penurunan atau perubahan kesadaran, rangsangan semangat dan halusinasi atau
timbul khayalan-khayalan, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkoba Narkotika dan obat-obatan berbahaya, NAZA Narkotika dan Zat
Adiktif atau ada yang menyebut NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif saat ini ramai dibicarakan di mana-mana. Produk syetan ini begitu mudah masuk dan
peredarannya di Indonesia sungguh luar biasa, merambah ke segala background kehidupan dan tingkat usia, mulai dari para pejabat hingga rakyat biasa, para penjahat
hingga aparat kepolisian, para mahasiswa hingga para dosen, para siswa hingga guru, para artis hingga olah ragawan. Sesuatu yang sangat menyedihkan anak SD pun mulai
ikut-ikutan triping. Tak heran jika berbagai analisis memperkirakan bahwa lost generation atau
akan ada generasi yang hilang di Indonesia akibat Narkoba akan benar-benar terjadi di masa mendatang. Narkoba adalah racun yang bukan saja merusak seorang secara
fisik tapi juga merusak jiwa dan masa depannya. Secara fisik semakin lama semakin ambruk, sementara mentalnya sudah terlanjur ketergantungan dan membutuhkan
pemenuhan narkoba dalam dosis yang semakin tinggi. Jika dia tidak berhasil menemukan Narkoba, maka tubuh akan mengadakan reaksi yang menyakitkan di
56
antaranya sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan menggigil yang dikenal dengan sakau. Untuk itu para pecandu narkoba tidak bisa lepas dari
ketergantungan sehingga memerlukan terapi yang cukup lama. Bahkan menurut penelitian, Narkoba dalam tubuh tidak akan hilang selama
enam hingga sepuluh tahun, terhitung dari semenjak seseorang berhenti mengkonsumsi. Hal ini berarti racun narkoba akan tetap menumpuk dalam darah dan
selama itu pula sebenarnya seseorang memerlukan terapi yang continue. Zat Adiktif atau golongan Psikotropika di dalam UU No. 5 Th. 1997
pengertian psikotropika terdapat dalam Bab I ketentuan umum pasal 1 nomor 1, yaitu: Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Dari pengertian pasal 1 nomor 1 tersebut diatas, maka pengertian psikotropika adalah:
a. Zat atau obat baik alamiah maupun sintesis yang bukan termasuk narkotika;
b. Berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
SPP; c.
Menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Pengertian tersebut menekankan pembatasan ruang lingkup psikotropika
yang dipersempit, yaitu zat dan obat yang bukan narkotika, dengan maksud agar tidak berbenturan dengan ruang lingkup narkotika. Karena apabila tidak dibatasi demikian,
57
nantinya akan mengalami kesulitan untuk membedakan mana zat atau obat yang tergolong psikotropika dan mana yang tergolong narkotika.
B. Macam-Macam NAZA