70 kategori efisien, hal ini tampak dari rata-rata tingkat efisiensi skala
relatif rata-rata dari tahun 2007 hingga 2009 yang berada diatas 80, 89,76 pada tahun 2007, 88,38 ditahun 2008, dan 86,34 ditahun
2009, sementara itu bank yang memiliki nilai skala relatif rata-rata tertinggi dari tahun 2007-2009 adalah BPD Sumatera Selatan dengan
nilai 93,2, nilai terendah dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri dengan nilai 86.
d. CRS, VRS, Skala Relatif Input Oriented Setelah melakukan analisa DEA dengan menggunakan output
oriented, penulis melanjutkan kepada analisa DEA Input Oriented, hasil yang didapatkan dengan menggunakan software DEAP 2.1 adalah
bahwa sama seperti teori-teori sebelumnya bahwa pemilihan antara metode orientasi input dengan metode output hanya menghasilkan
sedikit perbedaan dalam nilai hasil untuk VRS dan Skala Relatif dan nilai yang sama pada metode CRS.
D. Analisis Produktivitas
Analisis produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode Malmquist
Index Productivity MPI atau singkatnya, Malmquist Index MI merupakan
metode DEA yang dapat dipergunakan untuk mengolah data panel non parametrik. MI seringkali digunakan untuk mengukur perubahan produktivitas
sebuah DMUUPK. Nilai indeks tersebut dapat di dekomposisikan dari perubahan teknologi dan perubahan efisiensi, hasil antara MI input dan output
71 oriented menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda bahkan mendekati sama
hal ini relevan dengan teori-teori sebelumnya, adapun perhitungan perubahan total produktivitas dimulai dari tahun ke 2, dalam penelitian ini pengukuran
Indeks Malmquist akan menggunakan software DEAP 2.1, dimana akan menghasilkan tabel Lampiran 5 dengan 5 hasil efisiensi yaitu :
1. effch: Perubahan Efisiensi relatif dengan perhitungan CRS. 2. techc: Perubahan Teknologi.
3. pech: Perubahan Efisiensi Teknis Murni relatif dengan perhitungan VRS.
4. sech: Perubahan Efisiensi Skala effchpech. 5. tfpch: Perubahan faktor Produktivitas Total.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan melalui software DEAP 2.1 bahwa pada tahun 2007-2008, 7 bank mengalami penurunan efisiensi effch, 6 bank
tidak mengalami perubahan, 4 bank mengalami peningkatan, penurunan efisiensi terendah dipegang oleh bank nomor 3 Bank Mega Syariah: 0.447,
kemudian peningkatan efisiensi tertinggi dipegang oleh bank nomor 6 BNI Syariah: 1,568, sementara itu, technological change techc tertinggi
dipegang oleh bank nomor 4 BRI Syariah: 7.046, posisi terendah dipegang oleh bank nomor 8 CIMB Niaga Syariah: 0.75, pada nilai pure efficency
pech, 6 bank mengalami penurunan di bawah nilai 1 dan hanya 1 bank yang mengalami peningkatan BTN: 1.011, sedangkan yang terendah
diduduki oleh bank nomor 14 BPD Jabar Banten: 0.504, dilanjutkan dengan scale efficiency change sech, 4 bank berada di nilai 1 dimana terendahnya
72 diduduki oleh bank nomor 3 Bank Mega Syariah: 0.559, dan 6 bank berada
di nilai 1, dan sisanya 7 bank berada pada nilai 1 dimana tertingginya diduduki oleh bank nomor 6 BNI Syariah: 1.568, kemudian pada total factor
productivity tfpch 9 bank menduduki nilai 1 dan sisanya 8 bank menduduki nilai 1, dimana nilai tertinggi dipegang oleh bank nomor 4 BRI
Syariah: 7.046, terendah dipegang oleh bank nomor 3 Bank Mega Syariah: 0.5.
Dilanjutkan pada hasil tahun ke tiga Lampiran 6, pada rentang tahun ini
2008-2009, effch, 6 bank berada di nilai 1, kemudian 5 bank berada pada nilai 1, sisanya 6 bank berada pada nilai 1, tertinggi di pegang oleh bank
nomor 17 BPD Sumatra Selatan: 3.085, terendah dipegang oleh bank nomor 6 BNI Syariah: 0.264, pada techc, 5 bank berada pada nilai 1, sementara
sisanya berada pada nilai 1, dimana nilai tertinggi dan terendah diduduki oleh bank no 15 BPD Kalimantan Barat: 2.767 dan no 6 BNI Syariah:
0.679. Pada pech, 10 bank berada pada nilai 1, lalu 5 bank pada nilai 1, sisanya 2 bank pada nilai 1, dimana tertinggi diduduki oleh bank nomor 17
BPD Sumatera Selatan: 2.503, dan terendah pada bank nomor 6 BNI Syariah: 0.701, sedangkan pada sech 5 bank memiliki nilai 1, kemudian 5
bank mempunyai nilai 1, sisanya 7 bank bernilai 1, dimana tertinggi di duduki oleh bank nomor 1 Bank Muamalat Indonesia: 1.471, kemudian
terendah diduduki oleh bank nomor 6 BNI Syariah: 0.377, pada tfpch hanya 4 bank yang berada pada nilai 1, sedangkan sisanya 13 bank berada
pada nilai 1, nilai tertinggi di duduki oleh bank nomor 17 BPD Sumatera
73 Selatan: 4,673, terendah diduduki oleh bank nomor 6 Bank BNI Syariah:
0.179.
E. Analisis Korelasi