29 Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar
perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat
dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah. Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi
produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan saling menguntungkan dan dukungan jaringan kantor yang luas dan
penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami. Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM
yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk
dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah, dan
Keenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak
langsung media cetak, elektronik, onlineweb-site, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan
syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
C. Efisiensi dan Produktivitas
1.Efisiensi Menurut Necmi K Avkiran, pengertian yang sangat dasar, efisiensi
dapat didefinisikan sebagai doing things the right way. Namun, definisi
30 yang lebih scientific mengartikan efisiensi sebagai maximising a desired
outcome with given resources. Definisi efisiensi yang biasa diketahui adalah rasio output terhadap input. Konsep efisiensi diawali dari konsep
teori ekonomi mikro, yaitu teori produsen dan teori konsumen, teori produsen menyebutkan bahwa produsen cenderung memaksimumkan
keuntungan dan meminimalkan biaya. Sedangkan di sisi lain, teori konsumen menyebutkan bahwa konsumen cenderung memaksimumkan
utilitasnya atau tingkat kepuasannya Yuli Indrawati, 2009: 15.
Menurut Sarjana 1999, ditinjau dari teori ekonomi ada dua macam pengertian efisiensi, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi, efisiensi
ekonomi mempunyai sudut pandang makroekonomi, sementara efisiensi teknis mempunyai sudut pandang mikroekonomi, pengukuran efisiensi teknis
cenderung terbatas pada hubungan teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi output, sedangkan dalam efisiensi ekonomi, harga
tidak dapat dianggap sudah ditentukan given. karena harga dapat dipengaruhi oleh kebijakan makro Yuli Indrawati, 2009:16.
Farrell M.J 1957: 259 mengemukakan bahwa efisiensi perusahaan terdiri dari dua komponen. yaitu:
1 .Efisiensi Teknis Mencerminkan kemampuan untuk memproduksi output semaksimal
mungkin dari input yang ada, efisien secara teknis bukan berarti efisien dalam hal efisiensi harga atau alokatif.
31 2. Efisiensi AlokatifHarga
Allocative efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan input dalam proporsi yang optimal yang juga
memasukkan perhitungan biaya, DMU dianggap efisien alokatif jika DMU menghasilkan outputnya dengan biaya seminimal mungkin dengan
menggunakan minimal input. Sementara Cooper W. Wiliam dkk., menyimpulkan bahwa ada beberapa
jenis efisiensi yaitu, efisiensi alokatif atau harga, efisiensi skala, efisiensi produktif atau efisensi teknikal dan efisiensi campuran atau mix
skalateknikal, dimana hal tersebut diperlengkap dengan teori Pareto- Koopmans, dimana efisiensi terjadi jika dan hanya jika tidak bisa lagi
menambah input atau output tanpa memperburukmengurangi input atau output lainnya Cooper W. Wiliam dkk. 2006: xxi.
Sedangkan menurut Avenzora 2008:3, efisiensi suatu industri adalah untuk memproduksi output maksimum dengan mengunakan input dalam
jumlah tertentu, atau kemampuan sebuah industri untuk memproduksi sejumlah output tertentu, dengan menggunakan input dalam jumlah
minimal.
2. Produktivitas Menurut Samuelson Nordhaus, produktivitas adalah suatu konsep yang
mengukur rasio dari total output terhadap rata-rata tertimbang dari input, adapun dua varian penting adalah produktivitas tenaga kerja,yang
32 menghitung jumlah output perunit tenaga kerja,dan produktivitas faktor total
yang mengukur output perunit dari total input, meskipun skala hasil yang meningkat berpotensi besar dalam banyak sektor, pada beberapa ha
skalahasil yang menurun justru terjadi Samuelson Nordhaus, 2003 : 134 Lebih lanjut, produktivitas pada dasarnya merupakan hubungan antara
output dan input dalam sebuah produksi, produktivitas dapat diukur secara parsial maupun total, Produktivitas parsial merupakan hubungan antara
output dengan satu input, contoh produktivitas parsial yang sering digunakan adalah produktivitas tenaga kerja yang menunjukan rata-rata
output per tenaga kerja, atau produktivitas kapital yang menggambarkan rata-rata output perkapital. Produktivitas total atau biasa disebut Total
Factor Productivity TFP, mengukur hubungan antara output dengan beberapa input secara serentak, hubungan tersebut dinyatakan dalam rasio
dari indeks output terhadap indeks input agregat, jika rasio meningkat berarti lebih banyak output dapat diproduksi menggunakan jumlah input tertentu
atau sejumlah output dapat diproduksi dengan menggunakan lebih sedikit input Avenzora, 2008: 3.
D. DEA Data Envelopment Analysis