60
Sumber: www.bi.go.id
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Perbankan Syariah Indonesia
1. Perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK Perkembangan DPK dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank syariah
bisa dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.1
Perkembangan DPK 2007-2009
Seperti yang dapat dilihat dalam tabel bahwa terjadi peningkatan DPK dalam kurun waktu dua tahun sejak 2007 ke tahun 2009 yaitu sebesar
26.798 triliun Rupiah, atau setara dengan peningkatan sebesar 51,267 , dari 25.473 triliun Rupiah pada tahun 2007 menjadi 52.271 triliun Rupiah
di tahun 2009, sementara peningkatan sebesar 45,86 dan 46,867 terjadi pada Giro wadiah dalam wujud Rupiah ataupun dalam wujud valas yang
dirupiahkan, atau setara dengan 2.478 triliun Rupiah dan 374 triliun
Dalam Triliun Rupiah 2007
2009 Peningkatan persentase DPK
25.473 52.271
26.798 51.2674332 Giro Wadiah
Rupiah 2.925
5.403 2.478 45.8634092
Valas 424
798 374 46.8671679
Deposito Mudharabah
Rupiah 12.919
16.379 3.460 21.1246108
Valas 726
1111 385 34.6534653
Tabungan Mudharabah
Rupiah 8.480
16.379 7.899 48.2263874
Valas 96
96 100
61
Sumber: www.bi.go.id
Rupiah, peningkatan juga terjadi pada sisi deposito mudharabah sebesar 21 untuk deposito dalam bentuk Rupiah atau 3.460 triliun Rupiah, dan
34,65 untuk deposito dalam bentuk valas atau 385 triliun Rupiah dalam bentuk yang dirupiahkan, sementara itu pada sisi tabungan mudharabah
terjadi peningkatan sebesar 48 dalam bentuk tabungan Rupiah dan 100 dalam bentuk tabungan valas, dan kesemuanya itu terjadi dalam kurun
waktu dua tahun yaitu 2007 hingga 2009. 2. Perkembangan Pembiayaan Financing
Perkembangan pembiayaan dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank syariah bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Perkembangan Pembiayaan Financing
Perkembangan pembiayaan atau financing dalam kurun waktu 2007 hingga 2009 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 44,22 untuk
pembiayaan dalam bentuk Rupiah, atau sebesar 20.737 triliun Rupiah peningkatan dari 26.149 triliun Rupiah menjadi 46.886 triliun Rupiah,
sementara itu peningkatan sebesar 30.480 triliun Rupiah terjadi dalam kurun waktu 2007-2009 atau sebesar 67,8 dari 14.458 triliun Rupiah menjadi
44.938 triliun Rupiah untuk pembiayaan dalam bentuk valas yang dirupiahkan.
Financing Dalam Triliun Rupiah
2007 2009 Peningkatan Persentase
Rupiah 26.149
46.886 20.737 44.2285544
Valas 14.458
44.938 30.480 67.8267836
62
Aset Dalam Triliun Rupiah
2007 2009 Peningkatan Persentase
Bank Umum Syariah 27.286
48.014 20.728 43.1707419
Unit Usaha Syariah 9.252
18.076 8.824 48.8161098
Total 36.538
66.090 29.552 44.7147829
Sumber:www.bi.go.id
3. Perkembangan Aset Perkembangan Aset dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank syariah bisa
dilihat pada tabel sebagai berikut :
Perkembangan aset perbankan syariah Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup baik dalam kurun waktu 2007-2009 dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan sebesar 43 untuk Bank Umum Syariah BUS atau 20.728 triliun Rupiah, dan 8.824 triliun Rupiah atau 48,8 peningkatan
aset untuk Unit Usaha Syariah UUS, sama dengan peningkatan 44,7 persen untuk total keduanya BUS, UUS atau setara dengan 29.562 triliun Rupiah.
Merujuk kepada ketiga tabel tersebut yaitu tabel perkembangan DPK, perkembangan pembiayaan, dan tabel perkembangan aset, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa, kebutuhan akan ketersediaan perbankan syariah cukup tinggi mengingat terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam
periode 2 tahun 2007-2009, disamping itu, dengan meningkatnya nilai DPK dapat disimpulkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia dalam
menggunakan jasa perbankan syariah meningkat, sebagaimana yang terjadi dengan kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan dari
perbankan syariah, yang indikasinya dapat di lihat dari peningkatan nilai pembiayaan yang diberikan, yang tentu saja akan membawa dampak positif
Tabel 4.3 Perkembangan Aset
63 terhadap industri perbankan syariah Indonesia itu sendiri, tercermin dari
peningkatan nilai aset dalam kurun waktu 2007-2009, hal tersebut diatas juga mengindikasikan berjalannya perbankan syariah di Indonesia sebagai
lembaga intermediary.
B. Uji Normalitas Data