Unsur-unsur Jarimah Yang Dapat Dikenakan Hukuman

Upaya pemberontakan ini dapat dikatan sebagai kejahatan yang benar- benar kejahatan besar apabila terdapat beberapa unsur, yaitu : 1. Mempunyai idealisme atau motivasi untuk menggulingkan pemerintah. 2. Sifat gerakannya melawan pemerintahan yang sah. 3. Memiliki kekuatan atau senjata yang cukup kuat sebagai alat dan sarana untuk menjalankan upayanya. 4. Mempunyai camp base atau pusat sebagai daerah kekuasaan. 5. Memliki pendukung yang cukup kuat. Pemberonntakan merupakan delik poltik yang pada perkembangannya dapat mengancam aksistensi kekuasaan Negara. Dengan demikian setiap ada upaya yang mengarah kepada menculnya kekuatan-kekuatan yang tidak sejalan dengan pemerintah yang sah harus segera ditindak, sehingga tidak menimbulkan tekanan-tekanan terhadap stabilitas Negara.

C. Unsur-unsur Jarimah Yang Dapat Dikenakan Hukuman

Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa yang dimaksud dengan jarimah ialah larangan-larangan syara’, orang yang melanggar larangan itu dikenakan hukuman atau sanksi hadd atau ta’zir. Larangan tersebut adakalanya besifat perintah meninggalkannya dan atau juga dicegah. Larangan yang dimaksud harus dari sumber yang jelas, yakni berdasarkan nash-nash syara’ dan baru dapat dianggap jarimah apabila dapat dikenakan hukuman, yaitu perbuatan yang dilarang tetapi dilakukan oleh orang-orang yang sudah baligh, berakal sehat, dan dilakukan secara sengaja. Dari penjelasan tersebut maka diketahui bahwa tiap jarimah mengandung unsur umum sebagai berikut: 1. Ada nash-nash yang melarang perbuatan dan mengancamnya hukuman- hukuman-hukuman, unsure yang demikian disebut unsur formil atau rukun syar’i . 2. Adanya tinndakan yang membentuk jarimah, baik berupa perbuatan maupun sikap tidak berbuat, unsur yang demikian disebut unsur matriel 3. Ada orang yang melakukan perbuatan, dan orang itu telah dapat dianggap telah dapat bertanggung jawab terhadap tindakannya karena ia sudah mukallaf, unsur demikian disebut unsur moril. 31 Dari ketiga unsur diatas harus ada atau terdapat pada suatu perbuatan yang termasuk jarimah atau perbuatan yang dilarang. Sedangkan unsur khusus dari jarimah itu sehingga dapat dijatuhkan hukuman atas si pelaku adalah adanya barang bukti, bahwa perbuatan itu telah dilakukan, seperti pencurian. Unsur khusus dalam kasus pencurian antara lain adalah dilakukan dengan diam-diam atau sembunyi. Disisi lain dapat pula diberikan contoh kasus, misalnya dalam kasus menuduh orang lain berzina. Selain dari hal yang dituduhkan telah memenuhi unsur unsur umum, yakni ada nash al-Qur’an yang melarang zina, dilakukan oleh orang mukallaf, si tertuduh baru dapat dianggap betul-betul berbuat zina apabila ada empat orang saksi yang menyatakan secara rinci di muka Hakim bahwa memang benar mereka menyaksikan perbuatan zina antara si A laki-laki dengan si B perempuan di suatu 31 Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana,1993, h. 6 tempat. Jika tuduhan itu hanya disaksikan oleh tiga orang saksi, atau tidak cukup empat orang, maka si tertuduh tidak dapat dikenakan hukuman rajam atapun dera. Dari uraian mengenai unsur-unsur jarimah yang dapat dikenakan hukuman di muka, maka dapat dipahami bahwa unsur-unsur jarimah yang dapat menentukan apakah seseoarng pelaku suatu jarimah yang dapat dijatuhi hukuman, walaupun sudah ada dasar hukum dari al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah Saw jika yang merupakan unsur-unsur umum, tetapi diperlukan juga unsur-unsur khusus, yang ada pada pelaku ataupun jenis jarimah masing-masing. 32

D. Sanksi Bagi Pelaku Jarimah Hirabah