+ O L 1 o 9 15یH ی =Q 4 4 L z L O ی I
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. QS.
Al-Maaidah 4: 38. Hukum potong tangan ini diterapkan apabila harta yang dicuri sampai pada
nisab yang sudah ditentukan, para ulama berbeda pendapat mengenai ukuran
nisab ini, Imam Syafi’i, Malik Dan Ahmad berpendapat bahwa nisabnya adalah seper-empat Dinar emas atau tiga Dirham dan yang seharga dengannya.
Sedangkan Hanafi menetapkan nisab sepuluh dirham.
24
6. Hirabah perampokan
Perampokan adalah pengambilan harta orang lain secara terang-terangan atau disertai dengan kekerasan. Tindakan ini dapat dilakukan oleh satu kelompok
atau satu orang yang memiliki kekuatan untuk melakukan intimidasi terhadap orang lain.
25
Sumber hukum dari jarimah hirabah ini adalah ayat al-qur’an yang berbunyi:
X L { Z M = Lی ی یP p 9 1
{ Z + ;ی V| ? + 529 5یH ی iQ 2ی 2Gی
5 ,H M s ? 5 7 8
:I PI W ?Z M
Artinya: ”Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka
dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri tempat kediamannya. yang demikian itu
sebagai suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka peroleh siksaan yang besar.
Qs. Al-Maidah 5: 33.
24
Ibid, h. 224-228
25
Muhammad bi Muhammad Abu Syahbah, al-Hudud Fi al-Islam, h. 224-228
Atas dasar ini ulama mensyaratkan pada seorang perampok harus mempunyai kekuatan fisik untuk memaksa. Bahkan Imam Abu Hanifah dan
Imam Ahmad mensyaratkan seoarng prampok harus membawa senjata tajam, sedangkan menurut Imam Syafii.yang penting seorang perampok harus
mempunyai kekuatan fisik untuk memksa
26
bahkan Imam Maliki menganggap pelaku perampokan cukup menggunakan tipu daya tanpa menggunakan kekuatan
dan dalam keadaan tertentu menggunakan anggta tubuh, seperti meninju dan memukul dengan kepalan tangan.
27
Sanksi bagi pelaku perampokan menurut Imam Malik ialah perampokan itu diserahkan kepada hakim untuk memilih hukuman mana yang lebih sesuai
dengan perbuatan dari alternatif hukuman yang tercantum dalam Surah Al- Maaidah ayat 33 tersebut. Hanya saja Imam Malik membatasi pilihan tersebut
untuk selain dibunuh atau disalib.
28
Akan tetapi jika pelaku perampokan bertaubat sebelum perkaranya diangkat kepengadilan menyerahkan diri khususnya pada
pelaku yang hanya meng-intimidasi dan merampas harta. Adaupun syarat-syarat pelaku hirabah yang dapat dikenakan hukuman
adalah:
29
1. Pelaku Hirabah orang mukallaf.
26
H.A. Djazuli, Fiqh Jinayah, h. 88
27
Alaudin al-Kasani, Bada’i as-Sana’i fi Tartibisy Syara’i, Jld, VII, h. 90
28
Ibid
29
Said Sabiq Fiqih Sunnah, Jld 9. h. 177
2. Pelaku hirabah membawa senjata. 3. Lokasi hirabah jauh dari keramaian.
4. Tindakan hirabah secara terang-terangan.
7. Bughat Pemberontakan