Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyeru dan mengajak seluruh umat manusia untuk memeluk agamannya. sehingga ajarannya dapat senantiasa tegak dan dianut oleh umat manusia. Apa sebabnya maka Islam harus disiarkan, hal ini adalah karna Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam, suatu ajaran yang dijamin dapat mewujudkan kehidupan aman dan sejahtera, lahir dan batin. 1 Dalam pandangan Islam, kerja merupakan mode of existensi dari manusia. Manusia hanya mendapatkan apa yang dia usahakan kebahagiaan manusia di dunia dan di akherat yaitu tergantung pada moral perbuatannya, baik secara eksplisit maupun implisit, al-Quran dan Hadits sebagai sumber agama Islam yang banyak memuat pernyataan-pernyataan yang mendorong umat Islam untuk bekerja keras dan memacu etos kerja, demi kebahagiaan dunia dan akhirat. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya 1 Abdul Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam Jakarta, Bulan Bintang, 1993, cet ke-3, h.2 bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, ataupun gedung 2 . Sehingga fungsi MSDM inilah yang menjadi bagian dari manajemen yang di dalamnya terdapat kompensasi. Pada perusahaan tentunya banyak manajemen yang memiliki strategi jitu untuk mempertahankan karyawan yang kinerjanya sangat baik, di antaranya adalah strategi pemberian kompensasi, upah insentif, gaji, dan bonus yang memuaskan untuk para karyawan dari perusahaan sebagai balas jasa dan timbal balik para pekerja, namun perlu diingat, pemberian kompensasi juga merupakan tujuan dari peningkatan produktifitas bekerja karyawan. Pentingnya penentuan besarnya gaji dan upah atau secara lebih luas imbalan atau kompensasi, berkaitan dengan kualitas pegawai yang dimiliki perusahaan, sebab ada anggapan bahwa ada hubungan erat antara besar kecilnya penghasilan yang diperoleh pegawai dengan kualitas pegawai tersebut. Kenyataannya para pegawai tidak hanya tertarik oleh dorongan- dorongan yang berupa uang saja, kepuasan terhadap pekerjaan dan tujuan- tujuan lain juga penting bagi pegawai, disamping kualitas pegawai, pemberian gaji, upah atau imbalan kompensasi berkaitan dengan rasa keadilan antar pegawai di dalam beberapa perusahaan. Dalam kondisi tertentu insenif dan 2 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi Aksara, Edisi Revisi 2003, h 10 bonus merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan, tetapi dalam kondisi dan waktu yang lain mungkin tidak demikian, untuk itu setiap kelompok dan tingkatan dalam struktur organisasi perusahaan dimungkinkan harus ada strategi, kebijakan, dan sistem imbalan yang berbeda. 3 Posisi kompensasi dalam sistem penggajian adalah merupakan hal yang sangat penting, sebab penggajian merupakan sudah kewajiban perusahaan untuk memberikannya kepada karyawan, namun apabila kompensasi itu adalah bonus imbalan balas jasa diluar dari penggajian untuk para karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar upah insentif. Haji merupakan rukun kelima setelah rukun-rukun Islam lainnya dan merupakan rukun yang terakhir dalam rukun Islam, sedangkan per jalanan haji adalah perjalanan suci. Haji merupakan salah satu ajaran Islam sekaligus sebagai tradisi besar yang masih terjaga selama ribuan tahun, yang semula berasal dari ritual yang dilakukan Nabi Ibrahim AS dan masih eksis sampai saat ini. Haji dimaksudkan sebagai upaya mengimplementasikan bentuk pengabdian manusia kepada Allah SWT dengan tujuan agara manusia senantiasa berjalan sesuai dengan rambu-rambu agama Allah dan menghindarkan diri dari berbagai godaan dan cobaan yang akan menggelincirkan manusia dari jalan yang benar ke jalan yang sesat. 4 3 F. Winarni dan G.Sugiyarso, Administrasi Gaji dan Upah, Penerbit Pustaka Widyatama, cet pertama 2006 h.1 4 Said Agil Al-Munawwar, Pedoman Menuju Haji Mabrur PT.Wahana Dinamika Karya, Jakarta, 2002, cet.ke-1, h.1 Mengingat bahwa untuk melaksanakan ibadah haji memerlukan penyediaan dana yang tidak sedikit, maka sebagian besar kaum muslimin belum dapat melaksanakan ibadah haji karna terkendala oleh belum tersedianya dana yang memadai Bagi masyarakat umum, pegawai negeri ataupun karyawan swasta, terutama mereka yang tergolong mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke bawah, masalah penyediaan dana ini merupakan masalah utama yang menyebabkan mereka belum dapat melaksanakan ibadah haji. Memang tidak dipungkiri, bahwa banyak orang yang telah berkemampuan secara finansial untuk menjalankan ibadah haji, tetapi belum juga melaksanakan ibadah haji karena berbagai alasan dan sebab yang sangat bersifat personal. Oleh karena itu, bila ada suatu unit kerja, kantor, ataupun perusahaan yang mempunyai program pemberian kompensasi dalam bentuk penyediaan fasilitas dan dana untuk melaksanakan ibadah haji bagi karyawannya, maka program ini dari sudut ajaran Islam merupakan program yang sangat islami karena memberikan dukungan dan support bagi karyawan untuk melaksanakan ajaran agamanya, terlebih lagi jika diingat, bahwa kemampuan karyawan dalam menabung untuk mengumpulkan dana bagi pelaksanaan ibadah haji sangat kecil, karna gaji yang mereka terima habis untuk biaya rumah tangga sehari-hari, kadang-kadang malah terjadi kekurangan yang menyebabkan mereka harus berhutang terlebih dulu. Salah satu perusahaan yang memberikan kompensasi ibadah haji bagi karyawannya adalah PT.Gajah Tunggal Tbk Tangerang. Dengan demikian, perusahaan PT.Gajah Tunggal Tbk Tangerang telah memberikan kompensasi ibadah haji dapat dikatakan sebagai suatu strategi penyampaian nilai-nilai ajaran agama Islam kepada karyawannya demi terwujudnya tata kehidupan yang imani dan realitas hidup yang islami. Untuk memenuhi kebutuhan hidup itulah manusia secara naluriah mencari sumber penghidupan yang efektif yaitu dengan bekerja, dan agar lebih menambahkan semangat dalam bekerja maka banyaklah berbagai macam cara perusahaan dalam meningkatkan etos kerja karyawan yang salah satu contohnya adalah pemberian kompensasi hadiah menunaikan ibadah haji bagi karyawan teladan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Dari permasalahan tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemberian kompensasi ibadah haji bagi karyawan teladan di PT.Gajah Tunggal Tbk Tangerang yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : KOMPENSASI IBADAH HAJI BAGI KARYAWAN TELADAN DI PT. GAJAH TUNGGAL TBK. TANGERANG

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah