Sasaran Zakat TINJAUAN PUSTAKA

Mustahiq zakat atau orang yang berhak menerima zakat harta benda zakat maal ada delapan asnaf golongan yakni fakir, miskin, amil petugas zakat, muallaf orang yang baru masuk islam, riqab budak, gharimin orang yang berhutang, fisabilillah orang yang berjihad dijalan Allah, ibnu sabil yang dalam perjalanan. Sebagaimana didasarkan pada firman Allah SWT yang berbunyi : ☺ ☺ ☺ ⌧ ⌧ ☺ Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” QS. At-Taubah 9 : 60 1. Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan usaha, atau mempunyai harta atau usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya, Tidak ada orang yang berkewajiban memberi belanjanya. 21 21 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algresindo, 1995, h. 213 2. Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau lebih, tetapi tidak sampai mencukupi. 3. Amiin adalah orang-orang yang bertugas mengambil zakat dari para muzakki dan mendistribusikan kepada para mustahiq. 22 4. Muallaf adalah orang-orang yang sedang dilunakkan hatinya untuk memeluk Islam, atau untuk menguatkan Islamnya, atau untuk mencegah keburukan sikapnya terhadap kaum muslimin, atau mengharapkan dukungan sikapnya terhadap kaum muslimin, atau mengharapkan dukungannya terhadap kaum muslimin. Muallaf ada empat macam: 1. Orang yang baru masuk Islam, sedangkan imannya belum teguh. 2. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita berpengharapan kalau dia diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk Islam. 3. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara dari kejahatan kafir yang di bawah pengaruhnya. 4. Orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat. 23 5. Riqab artinya mukatab ialah budak belian yang diberi kebebasan usaha mengumpulkan kekayaan agar dapat menebus dirinya untuk merdeka. 24 22 M. Ali Hasan, Zakat dan Infak, Jakarta:: Kencana, 2006, h. 96 23 Departemen Agama RI, Pedoman Zakat Seri 9, Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf, 2006, h. 83 24 Ibid, h. 83 6. Gharimin orang berhutang adalah orang yang berhutang dan tidak mampu membayarnya. 7. Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah, seperti orang ibadah bukan maksiat dan kehabisan bekal. 25 8. Ibnu sabil adalah orang-orang yang berpergian jauh untuk kepentingan ibadah bukan maksiat dan kehabisan bekal. 26

F. Lembaga pengelolaan zakat, Infak dan Shadaqah

Pelaksanaan zakat didasarkan pada firman allah yang terdapat pada surat at-taubah ayat 60 dan 103. ☺ ☺ ☺ ⌧ ⌧ ☺ Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. at-taubah : 60 25 Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Rukun Islam: Zakat Jakarta: Al-Kautsar Prima, 2008 h. 11 26 Ibid, h. 11 ⌦ ☺ Artinya : “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. At-taubah :103 Dalam surat at-taubah ayat 60 tersebut dijelaskan bahwa salah satu golongan yang berhak menerima zakat mustahik zakat adalah orang-orang yangbertugas mengurus urusan zakat ‘amilina ‘alaiha. Sedangkan dalam surat at-taubah ayat 103 dijelaskan bahwa zakat itu diambilatau di jemput dari orang orang yang berkewajiban untuk berjakat muzakki untuk kemudian diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya mustahik yang mengambil dan menjemput tersebut adalah para petugas amil. Imam qurtubi 27 ketika menafsirkan ayat tersebut at-taubah ayat 60 menyatakan bahwa amil itu adalah orang –orang yang ditugaskan di utus oleh imam atau pemerintah untuk mengambil , menuliskan , menghitung dan mencatatkan zakat yang diambilnya dari para muzakki untuk kemudian diberikan kepada yang berhak menerimanya. Karena itu, Rasullulah SAW pernah mengutus muaz bin jabal pergi keyaman, disamping bertugas sebagai da’i menjelaskan 27 Al-qurtubi, al-jami ‘ li ahkam al-quran, beirut lebanon, daar el kutub ilmiyyah 1413 H 1993 M. Jilid VII-VIII, h.112-113. اﺎﻜ ا