Yang dimaksud dengan tujuan zakat dalam hubungan ini adalah sasaran praktisnya tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
18
a. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang
miskin. b.
Mengembangkan rasa tangggung jawab sosial pada diri seseorang. c.
Mengangkat derajat dan membantunya keluar dari kesulitan hidup mustahiq.
d. Sarana pemerataan pendapatan rezeki untuk mencapai keadilan
sosial.
3. Hakikat Zakat
Adapun hakikat zakat, berdasarkan dalil-dalil yang mewajibkannya adalah merupakan hak mustahiq dan bukan
merupakan pemberian atau kebaikan hati orang-orang kaya semata. Dengan kata lain, zakat mencerminkan kewajiban bagi orang-orang
kaya dan hak yang legal bagi golongan miskin, baik diminta ataupun tidak.
19
Dengan demikian di dalam zakat tidak ada istilah hudang budi, balas budi, malu ataupun hina. Hal ini karena hakikatnya zakat adalah
pemberian dari Allah SWT. Lagi pula menurut Islam seseorang yang kaya tidaklah berlebih kedudukannya di sisi Allah dari orang miskin
karena hartanya. Karena yang membedakannya hanya derajat ketaqwaannya.
18
M. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta:UI Press, 1988. H. 40
19
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 44
Hakikat zakat yang demikian menanamkan kesadaran bahwa segala yang ada di bumi dan dilangit serta seisinya adalah milik Allah
dan harta yang dimiliki seseorang itu pada hakikatnya adalah amanah dari Allah SWT semata. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT
yang berbunyi:
⌫ ☺
⌧
⌧ ☺
☺ ⌧
☺
Artinya : “ Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang
dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha besar.