Dasar Hukum Zakat , Infak dan Shadaqah
Orang yang kafir tidak berhak masuk dalam barisan kaum muslimin dan tidak berhak memperoleh ikatan persahabatan seagama
yang membuatnya termasuk salah seorang dari kaum muslimin itu, sama-sama merasakan suka dan duka, dan terkait oleh suatu ikatan
yang kokoh. Kecuali bila ia bertaubat dari segala kesyirikan dengan implikasi-implikasinya, seperti mendirikan shalat dan membayar zakat
sebagai sarana solidaritas sosial. Allah SWT berfirman : Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan
pengertian menurut stilah, sangat nyata dan erat sekali , yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakat nya akan menjadi berkah, tumbuh,
berkembang , bertambah, suci dan baik. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surah at-taubah :103 dan surah ar-ruum :39
⌦ ☺
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui. at-taubah :103. Pada ayat diatas disebutkan bahwa tujuan seorang muslim
menunaikan ibadah zakat adalah untuk membersihkan dan sensucikan mereka. Berarti dengan berzakat jiwa seorang muslim menjadi bersih
dan suci. Kebersihan jiwa dan berkah pada harta akan membuat
manusia bahagia di dunia dan akhirat. Pengertian tersebut dikuatkan pada surat yang lain seperti,
⌧
⌧ ☺
Artinya : “ Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak
menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, Maka yang berbuat demikian Itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya”. ar-
ruum :39.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa ibadah zakat tidak mengurangi harta pemiliknya tapi justru melipat gandakan. Allah akan
melipat gandakan harta tersebut maupun pahala orang yang melaksanakan zakat.
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama, dan
disalurkan kepada orang-orang yang telah ditentukan pula, yaitu delapan golongan yang berhak menerimazakat sebagaimana yang
tercantum dalam al-qur’an surat At-taubah ayat 60, yang berbunyi
☺ ☺
☺ ⌧
⌧ ☺
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana” At-taubah : 36 Ayat di atas menjelaskan tentang peruntukan kepada siapa
zakat itu diberikan, tetapi tidak merinci cara-cara dan pertimbangan pembagian antara orang yang terdapat dalam satu golongan dan antara
golongan yang satu dengan yang lain. Ayat tersebut hanya menetapkan kategori-kategori yang berhak menerima zakat hanya ada delapan
golongan . Ketegasan hukum wajib zakat ini dapat pula dilihat dalam
bebarapa ayat al-quran yang mengecam dan mengancam orang –orang yang enggan mengeluarkan wajib zakat. Hal ini antara lain terungkap
dalam firman allah SWT: Hadits riwayat imam bukhari dari muadz bin jabal, ketika
rasulullah SAW mngutusnya untuk pergi ke yaman, beliau bersabda kepadanya sebagai berikut:
لﺎ :
ﻰ ا ﻬ دا ةدﺎﻬ
: ﷲا ا ا نا
ﻮ ﺎ ا ه ن ﺎ ﷲا ل ﻮ ر ا و ضﺮ ا ﷲاا نا ﻬ ﺎ ﻚ ﺬ ا
ن ﺎ ﺔ و م ﻮ آ ﻰ تا ﻮ ﺣ ﻬ ﻚ ا ﺬ ا ﻮ ﺎ ا ه
ا ﺬ ﺆ ﻬ ا ﻮ أ ﻰ ﺔ ﺪ ض ﺮ ا ﷲا نا ﻬ ﺄ ﻬ ا ﺮ ﻬ ﺎ أ ﺎ
. ي ر ﺎ ا اور
5
Artinya : Ajarkanlah mereka penduduk yaman untuk mengakui bahwasannya tiada tuhan yang wajib di sembah selain
allah. Dan bahwasannya aku adalah utusan allah. Jika mereka telah mengikutinya maka beritahu pula kepada
mereka bahwa allah SWT mewajibkan pada harta mereka sedekah akat yang diambil” H.R. Bukhari
Umat islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih allah SWT untuk mengemban risalah, agar mereka menjadi khalifah di
muka bumi. Tugas umat islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram, dan sejahtera.
6
Oleh karena itu berdasarkan pada surat ayat , islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Kenyataan umat islam, jauh dari kondisi ideal, karena belum optimal dalam mengelola potensi yang ada. Bila seluruh potensi
sumberdaya manusia dan ekonomi yang melimpah, dikembangkan secara baik, tentu akan memberikan hasil yang optimal.
Salah satu sisi ajaran islam yang harus ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan
pengumpulan dan pendayagunaan zakat. Dengan demikian , zakat merupakan kewajiban bagi seorang mukmin yang memenuhi syarat –
5
Shahih bukhari, riyadh : daar el-salam, 2000, h. 111 hadits no.1417
6
Lili bariadi muhammad zen, m . hudri, zakat dan wira usaha, jakarta : CED, 2005 h.6
syarat islam sebagai muzakki orang yang mengeluarkan zakat untuk mengeluarkan sebagian pendapatan atauharta guna diberikan kepada
mustahiq orang yang berhak menerima zakat yang telah ditetapkan syariat islam.
Sedangkan menurut bazis : zakat adalah salah satu rukun islam yang merupakan ibadah kepada allah SWT dan sekaligus merupakan
amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam wujud mengkhususkan sejumlah harta atau nilainya dari milik perorangan
atau badan hukum untuk diberikan kepada yang berhak dengan syarat- syarat tertentu untuk mensucikan dan mempertumbuhkan harta serta
jiwa pribadi para wajib zakat, mengurangi penderitaan masyarakat, memelihara keamanan, serta meningkatkan pembangunan.
7
2 Dasar Hukum infak
Infak adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak yang dikehendakinya
sendiri.
8
Infak merupakan pemberian harta diluar zakat, hukumnya adalah sunat dan dianjurkan melalui beberapa firmanNya, antera lain
dikemungkakan dalam surat Ali-Imran ayat 92, yang berbunyi :
☺ ⌧
7
BAZIS DKI, Rekomendasi dan pedoman pelaksanaan zakat , jakarta : BAZIS DKI, 1981, h.xii
8
Muhammad Daud ali, Sistem ekonomi islam zakat dan wakaf, penerbit universitas Indonesia, 1988, cet. Pertama, h.23.
Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta
yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Melalui ayat ini Allah mengemukakan anjuranNya kepada umat islam agar membangun citra ke-islaman dan ketakwaan nya
melalui amal harta, yakni menginfakkan sebagian yang dimiliki dan disukainya dalam jalur-jalur yang diperintahkan, yakni sabilillah, fakir
dan miskin serta jalur-jalur lainnya dari ashnaf ashnaf distribusi zakat. Dan bagi mereka yang telah mentaati perintah tersebut, Allah janjikan
akan memperoleh kebajikan “al-bir” kebajikan. Kebijakan dimaksud dijelaskan kembali dalam surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi:
☺⌧
☺ ناﺮ ا
: 92
Artinya : “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang- orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan ganjaran bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”
Dalam firmannya ini, Allah tidak memerintahkan umatnya dengan bentuk perintah, tapi memberi informasi penting, bahwa allah
SWT akan melipat gandakan pahala orang yang mengeluarkan untuk
kepentingan pembangunan masjid sebagai tempat peribadatan, madrasah, peralatan sekolah, labolaturium atau perpustakaan sekolah
sebagai sarana untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, atau memberi kepada fakir miskin . mereka yang
bersedekah dalam jalur-jalur yang diperintahkannya itu, memperoleh jaminan pahala berlipat ganda, karena pemanfaatan dari harta
sedekahnya itu yang cukup besar untuk kemaslahatan umat. Berdasarkan pada ayat-ayat diatas, serta perintah wajib
pada ayat zakat at-taubah ayat 103, maka para ulama fiqh menyimpulkan bahwa distribusi harta melalui infak di jalan allah
termasuk pemberian sedekah yang hukumnya sunat. Bagi mereka yang dengan ikhlas memenuhi perintah sunat tersebut, allah
memberikan jaminan pahala yang sangat besar atas prestasi dan kebaikannya itu.
3 Dasar Hukum Shadaqah
Shadaqah adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak yang
dikehendakinya sendiri.
9
shadaqah sunat tersebut dapat dilakukan kapan saja, saat mereka lapang dan ketika ada tuntutan sosial untuk
melakukannya, umpamanya pembangunan rumah ibadah di kampung dan lingkungannya, pembangunan madrasah, pembinaan sarana
belajar, baik labolaturium maupun perpustakaannya, ada orangyang memerlukan bantuan nya, atau ada kepentingan-kepentingan sosial
9
BAZIS DKI JAKARTA, Mengenal Hukum Zakat Infak Shedekah, BAZIS DKI JAKARTA, 1999, h.9-11.
lainya yang menuntut uluran tangan mereka yang mampu, dan termasuk salah satu dari jalur yang allah perintahkan oleh umat islam.
Akan tetapi, khusus untuk shadaqah terhadap fakir miskin, rasullullah SAW lebih menekankannya pada bulan ramadhan, hal ini
sangat logis, karena tidak sedikit kalangan mereka yang tidak dapat melaksanakan kewajiban ibadahnya di bulan ramadhan disebabkan
harus bekerja keras yang memeras tenaga. Dengan demikian mereka sangat memerlukan shadaqah dalam upaya pelaksanaan
peribadatannya di bulan ramadhan secara kualitatif akan bersinergi dengan ibadah-ibadah lainnya. Sejalan dengan itu pulalah , Allah
SWT menjanjikan bahwa ibadah dibulan ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya dibanding ibadah diluarbulan ramadhan.
Sebagaimana rasullullah SAW kemukakan dalam salah satu hadist yang berbunyi :
لﺎ ﷲا ر ا
, ﷲا ﻰ ﷲا ل ﻮ ر
و ,
أ ﺔ ﺪ يا ,
ل ﺎ ,
ﺪ ن ﺎ ر ﺔ
. ي ﺰ ﺮ ا اور
Artinya : “ Dari Anas RA, dia berkata, bahwa rasulullah SAW pernah ditanya, shadaqah mana yang lebih baik, beliau menjawab
shadaqah dibulan ramadhan”. HR Turmidzi