Harta yang Wajib Dizakatkan

mempunyai kelebihan dari nafkah yang wajar yang dilaksanakan maksimal sebelum khatib turun dari mimbar pada hari raya Idul Fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah SWT karena telah selesai menunaikan ibadah puasa. Selain untuk menggembirakan hati fakir miskin pada raya Idul Fitri, zakat fitrah dimaksudkan untuk mensucibersihkan dosa-dosa kecil yang mungkin ada ketika melaksanakan puasa Ramadhan. ة ﺮﻬ ﺮ ا ة ﺎآ ز و ﷲا ﻰ ﷲا ل ﻮ ر ض ر ﺔ و ﺚ ﺮ ا و ﻮ ا آ ﺎ ﺎّ ا اور س Artinya :“Rasululah SAW, telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari omongan yang tidak ada manfaatnya dan omongankotor. Serta untuk memberikan makanan pada orang orang miskin “ HR. ibnu Abbas Kedua, zakat yang berhubungan dengan harta atau zakat m āl. Dalam penulisan ini, lebih memfokuskan kajian mengenai zakat zakat m āl yang telah mengalami perkembangan pada perekonomian modern, sehingga dengan demikian hanya sedikit membahas tentang zakat fitrah. Menurut al-Jaziri, ulama mazhab yang empat secara ittifaq sependapat mengatakan bahwa jenis harta yang wajib dizakatkan ada lima macam yaitu: binatang ternak unta, sapi, kerbau, kambingdomba, emas dan perak, perdagangan, pertambangan dan harta temuan, pertanian gandum, korma, anggur. 10 10 Abdurrahman al-Jaziri, K ītāb al-Fīqh ‘alā al-Madzahib al-arba’ah, kairo :daaru ibnu al-hasan, 1360H, cet.terbaru,h.336-349 Sementara itu, menurut Yusuf al-Qardhawi 11 jenis-jenis harta yang wajib dizakati, adalah: binatang ternak, emas dan perak, hasil perdagangan, hasil pertanian, hasil sewa tanah, amdu dan produksi hewan lainnya, barang tambang dan hasil laut, hasil investasi, pabrik dan gudang, hasil pencarian dan profesi, hasil saham dan obligasi. Memperhatikan pendapat diatas, maka jenis yang wajib dizakati ini mengalami perubahan dan perkembangan. Artinya jenis-jenis harta sebagaimana disebut diatas, masih dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada perkembangan dan kemajuan ekonomi dan dunia usaha. Didin Hafidhuddin mengemukakan jenis harta yang wajib dizakati sesuai dengan perkembangan perekonomian modern saat ini meliputi: zakat profesi, zakat perusahaan, zakat surat-surat berharga, zakat perdagangan mata uang, zakat hewan ternak yang diperdagangkan, zakat madu dan produk hewani, zakat investasi property, zakat asuransi syariah, zakat usaha tanaman anggrek, sarang burung wallet, ikan hias, dan sektor modern lainnya yang sejenis, zakat sektor rumah tangga modern. 12 Sedangkan dalam Undang-undang tentang Pengelollah Zakat, disebutkan tujuh jenis harta yang dikenai zakat, yaitu: emas, perak dan uang, perdagangan dan perusahaan, hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil perternakan, hasil pendapatan dan jasa, rikaz. 11 Yusuf qardawi, fiquh zakat beirut: muasasah ar-risalah , 1991, cet k 20 h. 123-536 12 Didin hafidhudin, zakat dalam perekonomian modern, jakarta : gema insani, 2002, h.91-92 Harta-harta kekayaan sebagaimana disebutkan di atas, wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat mencapai nisab, kadar dan waktuhaul. Adapun syarat-syarat kekayaan yang wajib dizakati, yaitu: 13 1. Milik penuh, yaitu kekayaan yang berada di bawah kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut di dalamnya hak orang lain. 2. Berkembang, yaitu kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang produktif dan memberikan keuntungan atau pendapatan. 3. Cukup Nishab, yaitu jumlah minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya. 4. Lebih dari kebutuhan rutin. Yang dimaksud kebutuhan rutin adalah sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, seperti makan, minum, pakaian, perumahan dan sebagainya. 5. Bebas dari hutang pemilikan sempurna. Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama dengan waktu mengeluarkan zakat, maka harta tersebut terbebas dari zakat. 6. Berlaku satu tahun. Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah berlalu satu tahun. Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz barang temuan tidak ada syarat haul.

D. Tujuan, Hikmah dan Hakikat Zakat Infak dan Shadaqah

13 Ensiklopedi Islam jilid 5, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999, h. 224

1. Tujuan Zakat , infak dan Hikmah Zakat

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam melaksnakan ibadah zakat. Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, vertikal dan horizontal. 14 Artinya secara vertikal, zakat sebagai ibadah dan wujud ketaqwaan dan kesyukuran seorang hamba kepada Allah atas nikmat berupa harta yang diberikan Allah kepadanya serta untuk membersihkan dan mensucikan diri dan haranya itu. Dalam konteks inilah zakat bertujuan untuk menata hubungan seorang hamba dengan Tuhannya sebagai pemberi rezeki. Sedangkan secara horizontal; zakat bertujuan mewujudkan rasa keadilan sosial dan kasih sayang di antara pihak yang mampu dengan pihak yang tidak mampu dan dapat memperkecil problema dan kesenjangan sosial serta ekonomi umat. Dalam konteks ini zakat diharapkan dapat mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial di antara kehidupan ummat manusia, terutama Islam. Dalam hal ini, para ulama telah membahas mengenai apa hikmah dan tujuan dari adanya zakat. Diantaranya, menurut Yusuf Qardhawi, secara umum terdapat dua tujuan dari ajaran zakat, yaitu untuk kehidupan individu dan untuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Tujuan pertama meliputi pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan sifat suka berinfak atau memberi, mengobati hati dari cinta dunia, mengembangkan kekayaan batin dan menumbuhkan rasa simpati dan cinta sesama manusia. Dengan 14 Asnaini, Zakat Produktif dalam Persektif Hukum Islam Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 42