BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas , penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. prinsip pengelolaan zakat, infak dan shadaqah pada rumah zakat
Indonesia adalah hasil dari penerimaan rumah zakat, yang dilakukan dengan cara penghimpunan dana dari para muzakki. Penerimaan rumah
zaakat indonesiaini dibagi menjadi dua yaitu penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri. Dari kedua penerimaan itu, kemudian dibagi
lagi menjadi dua regional, dimana regional mempunyai cabang masing- masing.
2. mekanisme yang dilakukan pada rumah zakat Indonesia yaitu
diantaranya : pertama, menghimpun sumber-sumber dana yang berasal daripihak ke 1 muzakki. Kedua setelah donasi tersebut terkumpul maka
pengelola atau pihak kedua dalam hal ini adalah rumah zakat indonesiaharus mengeluarkan dana pengelolaan. Ketiga setelah dana
pengelolaan dikeluarkan maka rumah zkaat Indonesia bias menyalurkannya pada pihak ke 3 mustahik.
3. rumah zakat indonesia memiliki berbagai program untuk menghimpun
dana zakat yaitu diantaranya layana jemput zakatgratis , transfer zakat cia ATM, interaction center, layanan pean anda, laporan online, ayo ke
64
bank, via kartu kredit, EDC setor tunai, payroll dan pay pall. Sedangkan program dalam penyaluran zakat, infak dan shadaqah ada empat yaitu
educarependidikan, healthcarekesehatan, ecocareekonomi, youth carekepemudaan.
B. SARAN
1. Sosialisai zakat secara khomprensip yang berkaitan dengan hukum,
hikmah, tujuan dan sumber sumber zakat secara rindi serta tata cara perhitungannya, harus terus menerus dilakukan . sosialisasi ini dilakukan
dengan menggunakan berbagai media , seperti khutbah jum’at, majelis ta’lim, audio visual, brodur, surat kabar dan majalah. Sosialisasi ini
dilakukan oleh para ahli dan para tokoh agama, dan terutama juga oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat.
2. Untuk mengetahui perkebangan sumber zakat dengan perkembangan
ekonomi modern , lembaga-lembaga pengumpul zakat, baik badan amil zakat BAZ maupun lembaga amil zakatLAZ lainnya. Perlu
menguraikan sumber-sumberzakat pada kolom penerimaannya dan rincian asnaf pada kolom pengeluarannya.
3. Sejalan dengan salah satu tujuan dan hikmat zakat yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan kaum fakir miskin maupun asnaf lainnya, maka sumber-sumber zakat yang berfariasi ini diharapkan dapat
meningkatkan jumlah penerimaan zakat. Karenanya upaya penggalian sumber zakat harus terus menerus dilakukan terutama oleh badan amil
zakat maupun oleh lembaga amil zakat. Kedua jenis lembaga ini yang
telah disahkan keberadaannya oleh undang-undang no. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, perlu melakukan kerjasaa yang saling
menguntungkan agar hasil guna dan daya guna zakat dapat lebih dioptimalkan amanah dan profesionalisme harus terus dilakukan agar
masyarakat semakin percaya kepada lembaga tersebut. 4.
Zakat dan pajak yang kedua-duanya merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, perlu segera diatur pelaksanaannya oleh peraturan pemerintah
PP yang merupakan implementasi dan penjabaran dari undang-undang no.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan undang0-undang no.17
tahun 2000 tentang perubahan ketiga undang-undang no.7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, diharapkan pemerintah memiliki kemauan
politik yang kuat untuk menindak lanjuti undang-undang tersebut sehingga benar-benar dapat diterapkan.