27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Efek dan Bursa Efek
Menurut undang RI No.8 tahun 1995 Widjaja dan Ernawati, 2002: 2 “Efek diartikan sebagai surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek”.
Agar efek-efek tersebut dapat diperjulbelikan maka diperlukan suatu wadah atau tempat berlangsungnya transaksi tersebut yang dikenal dengan
bursa efek. Menurut undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 yang terdapat dalam
jurnal Widjaja dan Ernawati 2002: 2 yang dimaksud dengan Bursa Efek adalah “pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek”. Indeks harga saham merupakan indicator yang menggambarkan
pergerakan harga-harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indicator
pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham biasa maupun saham preferen. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus
1982 dengan nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah 13 saham.
28
B. Index Harga Saham Gabungan IHSG
IHSG menurut PT. Bursa Efek Jakarta BEJ pada peraturan No. 11 adalah angka yang menunjukkan perkembangan harga seluruh saham yang
tercatat di bursa pada saat tertentu. Sanuriah dalam jurnal “Selayang Pandang IHSG, Media Akuntansi
mengatakan bahwa IHSG menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan sampai pada tanggal tertentu,
biasanya pengaruh saham tersebut disajikan setiap hari berdasarkan harga penutupan saham pada hari tersebut. Indeks ini disajikan untuk periode
tertentu IHSG tersebut mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. IHSG dapat
memberikan manfaat berupa informasi kepada investor untuk menilai suatu saham guna menentukan saham-saham atau portofolio yang dapat
memberikan return paling optima. Hal ini terkait dengan adanya nilai perkiraan suatu saham dan harga pasar saham yang dapat digunakan sebagai
dasar pengembalian keputusan atas pembelian dan penjualan sahamnya. Faktor internal yang mempengaruhi IHSG adalah kondisi dalam negeri
seperti stabilitas politik ekonomi dan keamanan. Khusus dibidang ekonomi faktor yang berpengaruh adalah tingkat inflasi, suku bunga dan lain-lain.
Sedangkan factor eksternal berupa pengaruh dari luar negeri misalkan kondisi perekonomian global yang meliputi tingkat kurs, suplai uang dan harga saham
dunia dan sebagainya. Semua ini mempengaruhi perilaku investor di bursa.
29 Sumantoto 1988:214 mengatakan bahwa IHSG dipengaruhi oleh tingkat
kurs, suku bunga dan tingkat inflasi. . Sedangkan menurut Vonny Dwiyanti 1999: 55 Index harga saham
gabungan adalah angka yang menunjukkkan situasi pasar efek secara umum karena G adalah gabungan dari seluruh saham. Kemudian menurut Tjiptono
Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001: 96 index harga saham gabungan adalah sekumpulan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan
index. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan indeks harga saham sebenarnya merupakan angka indeks harga saham yang
telah disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk membandingkan kegiatan atau peristiwa, bisa berupa perubahan harga
saham, dari waktu ke waktu. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu:
1 sebagai indikator trend pasar, 2 sebagai indikator tingkat keuntungan,
3 sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio, 4 memfasilitasi pementukan portofolio dengan strategi pasif, dan
5 memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
30
C. Tingkat Suku Bunga