12
Multiplexer Mux adalah rangkaian saklar digital yang
menghubungkan salah satu dari beberapa input ke output. Multiplexer bekerja sebagai saklar multiposisi yang dikontrol secara digital,
dimana kode biner digunakan untuk menentukan posisi input yang akan dihubungkan dengan output. Demultiplexer Demux merupakan
rangkaian yang memiliki operasi kebalikan dari multiplexer. Kode biner pada demultiplexer digunakan untuk menentukan posisi output
mana yang akan dihubungkan dengan input. Berikut ini gamabr simbol ilustrasi dari sebuah multiplexer dan demultiplexser.
Multiplexer
Multiplexer Demultiplexer
Demultiplexer
Gambar 2.4. Ilustrasi rangkaian mekanik yang ekivalen dengan multiplexer dan demultiplexer.
2.5.4. Latch
Gerbang logika adalah rangkaian elektronika yang digunakan untuk membuat suatu keputusan logika. Ada beberapa gerbang logika
yang umum digunakan, yaitu AND, OR, NOT, NAND, dan NOR.
13
Gerbang NAND dan NOR disebut gerbang logika universal, sedangkan gerbang XOR Exclusive-OR merupakan jenis gerbang
logika lain yang dapat dibangun dari gerbang logika AND, OR, dan NOT.
Sebuah gerbang logika dapat terdiri dari beberapa masukan dan sebuah keluaran, dimana keluarannya ditentukan jenis operasi logika
yang dilakukan oleh gerbang tersebut. Gerbang logika merupakan rangkaian TTL Transistor-Transistor Logic dan CMOS yang
dibentuk dalam sebuah rangkaian terintegrasi IC untuk implementasi rangkaian digital.
2.5.5. Relay
Didalam PLC terdapat element-element yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu bit-bit, dan menjalankan fungsi-fungsi relay,
yaitu data disambungkan dan diputuskan dan dapat menyambungkan
dan memutuskan perangkat-perangkat lain. 2.6.
Programmable Logic Controller PLC
Programmable pertama kali dirancang oleh perusahaan General Motor GM sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control
relay pada proses sekuensial yang dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar-benar
14
berbasis komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas pada kontrol-kontrol relai saja.
Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC mengalami perkembanganluar biasa, baik dari ukuran, kepadatan
komponen serta dari segi fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini diantaranya adalah:
a. Ukuran semakin kecil dan kompak.
b. Jumlah input dan output yang semakin banyak dan padat.
c. Beberapa jenis dan tipe PLC dilengkapi dengan modul-modul
untuk tujuan kontrol kontinu, misalnya modul ADCDAC, PID, modul fuzzy, dan lain-lain.
d. Pemrograman relative semakin mudah. Hal ini terkait dengan
perangkat lunak pemrograman yang semakin user friendly. e.
Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang semakin baik.
f. Jenis instrukturfungsi semakin banyak dan lengkap.
g. Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
Berdasarkan jumlah inputoutput yang dimilikinya, secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar:
1.
PLC Mikro. PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah
input ouput pada PLC ini kurang dari 32 terminal.
15
2.
PLC Mini. Kategori ukuran mini ini adalah jika PLC
tersebut memiliki jumlah inputoutput antara 32 sampai 128 terminal.
3.
PLC Large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe
rack. PLC dapat dikategorikan sebagai PLC besar jika jumlah inputoutput-nya lebih dari 128 terminal.
Fasilitas, kemampuan dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut pada umumnya berbeda satu dengan lainnya.
Semakin sedikit jumlah inputoutput pada PLC maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas.
Untuk menambah fleksibilitas penggunaan, terutama untuk mengantisipasi perkembangan dan perluasan sistem control pada
aplikasi tertentu, PLC dengan ukuran mini dan besar umumnya dirancang bersifat modular. Artinya, unit inputoutput PLC berupa
modul-modul yang terpisah dari rack atau unit CPU. Unit inputoutput ini dapat berupa unit inputoutput diskret, atau modul-modul analog
seperti unit PID, AD, DA dan lain sebagainya.
2.6.1. Prinsip Kerja PLC