6
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1. Sensor LDR
Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada disekitar. Sensor yang terkenal untuk mendeteksi cahaya adalah sensor
LDR yaitu singkatan dari Light Dependent Resistor atau sensor yang tergantung pada cahaya. LDR digunakan untuk merubah energi cahaya
menjadi energi listrik. LDR merupakan sebuah sensor yang berbahan semikonduktor
yang dibuat dari cadmium selenoide dan timah sulfide. Sebuah Light Dependent Resistor
LDR terdiri dari sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua buah elektroda pada permukaanya. LDR
tergantung pada cahaya, artinya nilai tahanannya akan berubah-ubah bila terkena cahaya yang diterima.
Dalam gelap atau dibawah cahaya yang redup, bahan piringan hanya mengandung elektron bebas dalam jumlah yang relatif sangat
kecil. Hanya tersedia sedikit electron bebas untuk mengalirkan muatan listrik. Dengan kata lain, nilai tahanan bahan sangat tinggi.
Dibawah cahaya yang cukup terang, lebih banyak electron yang melepaskan diri dari atom-atom semikonduktor ini. Terdapat
lebih banyak elektron bebas yang dapat mengalirkan muatan listrik.
7
Dalam keadaan ini, bahan bersifat sebagai konduktor yang baik. Semakin
terang cahaya
yang mengenai
permukaan bahan
semikonduktor LDR, maka semakin banyak pula elektron bebas yang tersedia dan semakin rendah pula tahanan listrik bahan.
2.2. Element Sensing dan Transmitter
Ada dua macam output sinyal sistem pengukuran, yaitu sinyal elektrik dan pneumatik. Pemilihan sinyal pengukuran sangat
ditentukan oleh jenis controller yang akan dipakai, jika controller yang akan dipakai jenis elektronik tentu akan menggunakan sinyal
elektrik dan juga sebaliknya bila controller pneumatic yang digunakan tentu sinyal pneumatik yang digunakan.
Menerjemahkan sinyal sistem pengukuran dari sensing element menjadi yang dapat dimengerti oleh controller, dibutuhkan sebuah unit
yang disebut transmitter. Sebagai standarisasi, sinyal yang keluar dari transmitter
, baik elektrik atau pneumatik dibuat hanya bekerja pada standar skala tertentu. Untuk sinyal pneumatik, skala kerjanya 3-15 psi
atau sekitar 0,2 – 1 kgcm
2
dan untuk sinyal elektrik skala kerjanya ada dalam dua bentuk, yaitu sinyal arus atau sinyal tegangan. Skala kerja
sinyal arus selalu 4 -20 mA atau sinyal 10 – 50 mA, dan skala kerja tegangan yaitu 1 – 5 V
DC
atau 0 – 10V
DC
.
8
2.3. Sistem Konversi Sinyal