15
2.
PLC Mini. Kategori ukuran mini ini adalah jika PLC
tersebut memiliki jumlah inputoutput antara 32 sampai 128 terminal.
3.
PLC Large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe
rack. PLC dapat dikategorikan sebagai PLC besar jika jumlah inputoutput-nya lebih dari 128 terminal.
Fasilitas, kemampuan dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut pada umumnya berbeda satu dengan lainnya.
Semakin sedikit jumlah inputoutput pada PLC maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas.
Untuk menambah fleksibilitas penggunaan, terutama untuk mengantisipasi perkembangan dan perluasan sistem control pada
aplikasi tertentu, PLC dengan ukuran mini dan besar umumnya dirancang bersifat modular. Artinya, unit inputoutput PLC berupa
modul-modul yang terpisah dari rack atau unit CPU. Unit inputoutput ini dapat berupa unit inputoutput diskret, atau modul-modul analog
seperti unit PID, AD, DA dan lain sebagainya.
2.6.1. Prinsip Kerja PLC
Programmable Logic Controller pada dasrnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau
mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variable secara
16 Perangkat
Pemrograman
Memori
Prosesor Antarmuka
Output Antarmuka
Input
Power Supply
kontinu seperti pada sistem-sistem servo, atau hanya melibatkan control dua keadaan OnOff saja
Secara umum , PLC terdiri dari dua komponen penyusun utama yaitu Central Processing Unit dan Sistem antar muka. Fungsi dari CPU
adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama penyusun CPU ini yaitu Prosesor, Memori dan
Power Supply .
Interaksi antar komponen penyusun utama dengan ketiga komponen penyusun CPU dapat dilihat sesuai dengan gambar 2.5
Gambar 2.5. Skema alur PLC
17
1. Unit prosessor atau central processing unit CPU adalah unit
yang berisi mikroprosessor yang menginterpretasikan sinyal- sinyal input dan melaksanakn tindakan-tindakan pengotrolan,
sesuai dengan program yang tersimpan didlam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya
sebgai sinyal-sinyal control ke antarmuka output. 2.
Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan a.c. sumber tegangan rendah d.c. 5V yagn dibutuhkan oleh
prosesor dan rangkaian-rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output.
3. Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan
program yang dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan menggunakan perangakat ini dan kemudian
dipindahkan ke dalam unit memori PLC. 4.
Unit memori adalah tempat di mana program yang digunakan untuk melaksanakan tindakan untuk melaksanakan tindakan-
tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor disimpan. 5.
Bagian input dan output adalah antarmuka di mana prosesor menerima informasi dari dan menkonsunsikan informasi
control ke perangkat-perangkat eksternal. Pada dasarnya, operasi PLC ini relative sederhana: peralatan
luar dikoneksikan dengan modul inputoutput PLC yang tersedia.
18
Peralatan ini dapat berupa sensor-sensor analog, push button, limit switch, motor starter, selonoid, lampu dan lain sebagainya.
Selama prosesnya, CPU melakukan tiga operasi utama: 1 membaca data masukan dari perangkat lunak via modul, 2
mengeksekusi program kontrol yang tersimpan di memori PLC, 3 meng-update atau memperbaharui data pada modul output, dan ketiga
proses tersebut disebut sebagai scanning. Secara teknis, program pada memori PLC yang digunakan
untuk mengontrol peralatan ini dibuat dan dimasukkan dengan menggunakan
perangkat pemrograman,
yaitu unit
miniprogrammerConsole atau menggunakan komputer via perangkat lunka yang menyertainya.
Dibandingkan dengan kedua perangkat pemrograman tersebut, komputer dewasa ini lebih banyak digunakan dibandingkan dengan
Console. Pemanfaatan Console biasanya terbatas hanya untuk editing program PLC saja. Hal ini sebenarnya terkait dengan kemudahan dan
pasilitas pemrograman dari kedua perangkat tersebut. Pemrograman PLC dengan menggunakan Console biasanya dilakukan dengan
mengetikkan baris-baris symbol program pada level rendah menggunakan instruksi-instruksi mnemonic, seperti LD, NOT, dan
lain sebagainya, jika menggunakan komputer, program PLC dapat dibuat langsung dengan menggunakan teknik standar pemrogramman
19
sekuensial, yaitu diagram ladder. Program yang telah dibuat selanjutnya ditransfer ke PLC via modul kominikasi yang tersedia.
Perangkat lunak komputer untuk pemrograman PLC ini biasa juga dilengkapi dengan fasilitas monitoring dan komunikasi.
2.6.2. Model Pemrograman PLC