Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.
berdasarkan persyaratan di pustaka seperti Farmakope Indonesia atau United States Pharmacopeia.
Semua perbekalan kesehatan telah diperiksa dan memenuhi spesifikasi serta sesuai dengan perjanjian, Panitia Penerima Barang akan mengeluarkan
Berita Acara sebagai bukti penerimaan barang dan sebagai dokumen yang digunakan oleh rekanan untuk mencairkan dana
Pengadaan obat jadi selain berasal dari Diskesau atau Puskes TNI, juga dapat berasal dari produksi Lafiau sendiri. Obat jadi ini juga diperiksa oleh panitia
penerima barang dan dibuatkan berita acara. Perbekalan kesehatan yang diterima dari Diskesau atau Puskes TNI dan hasil produksi Lafiau selanjutnya disimpan di
gudang obat jadi atau bahan baku untuk dialokasikan ke satker-satker AU di seluruh Indonesia.
4.2. Gudang Pusat Farmasi
Kegiatan di Gudang Pusat Farmasi Gupusfi yaitu :
1. Penerimaan perbekalan kesehatan
Perbekalan kesehatan yang dibawa oleh rekanan diterima oleh Panitia Penerima Barang dan disimpan di gudang transit untuk diperiksa. Barang yang
belum diperiksa atau dalam tahap pemeriksaan diberi label karantina oleh petugas gudang transit. Label karantina ini berwarna kuning berisi nama barang, jumlah,
nomor batch atau nomor order, tanggal diterima, unit penerimaan, tanda tangan. Barang yang diluluskan diberi label “diluluskan” berwarna hijau dan berisi nama
barang, tanggal diterima, jumlah, pembuatpenyalur, nomor batch asal dan data yang diisi oleh Unit Uji Coba tanggal tes, nomor lot, tanda tangan dan tanggal
Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.
kadaluarsa, sedangkan barang yang ditolak diberi label “ditolak” yang berwarna merah dan berisi nama barang, jumlah, nomor batchnomor order, tanggal
diterima dan tanda tangan bagian uji coba. Bahan baku atau kemasan dianalisis oleh Unit ujibang setelah menerima
Surat Pengiriman contoh bahan baku atau kemasan. Unit Uji Coba bertugas memberikan persetujuan atau penolakan terhadap bahan baku atau kemasan
berdasarkan hasil analisis. Bahan baku atau kemasan yang diluluskan, Unit Uji Coba akan merobek label “karantina”, menempelkan label “diluluskan” yang
berwarna hijau dan ditempatkan di daerah yang diluluskan. Bahan baku atau kemasan yang ditolak, Unit Uji Coba akan merobek label “karantina” dan
menempelkan label “ditolak” yang berwarna merah serta menempatkan di daerah ditolak. Khusus bahan baku dan kemasan yang ditolak, Unit Uji Coba harus
membuat surat penolakan kepada pemasok dengan menyebutkan alasan penolakan. Barang yang sesuai dengan spesifikasi atau persyaratan selanjutnya
disimpan di gudang obat jadibahan bakuembalage dan gudang peralatan kesehatan kemudian dibuat berita acara penerimaan barang.
2. Penyimpanan barang
Barang yang disimpan di gudang memiliki kartu stok baik di gupusfi, Minbekkes, dan Diskesau. Kartu stok ini berfungsi sebagai kontrol dan
memudahkan pemeriksaan jika ada kekeliruan. Pemeriksaan kartu stok ini dilakukan setiap enam bulan.
Gudang obat jadibahan bakuembalage terdiri dari ruang penyimpanan obat jadi, ruang penyimpanan bahan bakuembalage dengan ruangan yang
Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.
dikendalikan suhu dan kelembabannya. Penyimpanan obat berdasarkan fungsi farmakologis obat, alfabetis dan bentuk sediaan guna memudahkan dalam
pencarian obat. Setiap jenis obat disusun berdasarkan tanggal kadaluarsanya, sehingga obat yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah obat yang mendekati
tanggal kadaluarsa. Penyimpanan bahan baku disusun berdasarkan jenis bahan baku, sedang untuk bahan baku cair disimpan terpisah. Obat jadi golongan
narkotik disimpan di lemari khusus yang dilengkapi kunci. Obat jadi atau bahan baku yang memerlukan suhu dan kelembaban terkendali seperti cairan infus dan
cangkang kapsul disimpan di ruangan khusus dilengkapi dengan AC. Obat-obatan yang memerlukan suhu penyimpanan yang rendah disimpan di lemari es.
3. Pengeluaran barang
Pengeluaran barang dari gudang dapat bersifat rutin untuk memenuhi alokasi barang yang dibutuhkan satker setiap enam bulan sekali, tetapi ada juga
yang bersifat supplisi atau diluar alokasi barang. Administrasi pengeluaran tetap harus dicatat supaya data pada kartu stok
barang selalu sama dengan persediaan barang di gudang. Sebelum mengeluarkan barang, Diskesau membuat rencana alokasi atau Surat Perintah Logistik SPL
yang dikirim ke Lafiau atau ke bagian Minbekkes. Bagian Minbekkes melakukan koreksi terhadap persediaan yang ada di Lafiau dengan melihat kartu stok. Bagian
Minbekkes mengirimkan koreksi rencana alokasi ke Diskesau. Diskesau kemudian mengirimkan Surat Perintah Logistik yang disertai dengan bentuk 051
nomor kode buku. Bentuk 051 diberikan kepada bagian Minbekkes untuk dimasukkan pada kartu stok barang. Kalafiau kemudian mengeluarkan Surat
Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.
Perintah Pengeluaran Barang yang disertai bentuk 051 yang ditujukan kepada Kepala Gudang Pusat Farmasi, selanjutnya Kepala Gudang Pusat Farmasi
menyerahkan bentuk 051 ke Kepala Unit Gudang Obat Jadibahan bakuembalage atau Kepala Unit Gudang Peralatan Kesehatan untuk mengeluarkan barang sesuai
permintaan alokasi. Barang yang dikeluarkan dari gudang bahan bakuembalage dan gudang peralatan kesehatan dikirim ke gudang pengemasan untuk dikemas
dan disalurkan ke satker-satker AU yang dituju. Penyaluran perbekalan kesehatan dapat dilakukan dengan sarana angkutan darat untuk satker di pulau Jawa atau
udara untuk satker yang berada di luar pulau Jawa. Jika ada permintaan dari satker atau permintaan diluar alokasi, maka
barang dapat dikeluarkan disertai dengan supplisi atau bon sementara yang dibuat oleh Lafiau yang disetujui oleh Kalafiau dan Kepala Unit Pergudangan.
Selanjutnya dibuat bentuk 051 oleh Diskesau untuk mengganti bon semantara dan bagian Minbekkes dapat mengurangi jumlah perbekalan kesehatan sesuai
permintaan di kartu stok.
4. Penghapusan
Penghapusan perbekalan kesehatan yang disimpan di gudang yang rusak atau sudah kadaluarsa dilakukan oleh Tim Penghapusan Barang setahun sekali
berdasarkan hasil stok opname. Setelah diadakan penghapusan barang, dibuat Berita Acara Penghapusan Barang.
5. Pelaporan
Pelaporan persediaan barang dilakukan oleh Minbekkes setiap bulan dan tiap tiga bulan ditujukan ke Diskesau. Laporan bulanan terdiri dari nomor, kode,
Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.
nama, satuan, jumlah baikrusak, tanggal kadaluarsa. Sedangkan laporan tiga bulanan berisi nomor, tujuan, harga alkesobat, jumlah, tanggal SPL Surat
Perintah Logistik, No. reg, jumlah item, jumlah berat, jumlah isi dan keterangan.
4.3. Produksi