Kedudukan, Tugas dan Kewajiban Lafiau Produk Lafiau

Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. selanjutnya tanggal ini di tetapkan sebagai Hari Jadi Lembaga Farmasi Angkatan Udara. Buah pikiran dan keberanian Drs. Roostyan Effendie Apt, untuk mulai memproduksi obat-obatan sesuai ketentuan Farmasi telah memberi dorongan dan semangat bagi generasi berikutnya sehingga terbentuk lembaga Farmasi Angkatan Udara seperti saat ini. Sebagai bentuk penghargaan jasa beliau di masa lalu dan sesuai dengan keputusan KASAU No.KEP95VII2007 tanggal 31 juli 2007 maka pada tanggal 1 November 2007, diresmikan LEMBAGA FARMASI ANGKATAN UDARA ROOSTYAN EFFENDIE di bawah pimpinan Kolonel Kes. Drs. Purwanto Budi Tjahyono, Apt, MM. dan tanggal 16 agustus 1965 di tetapkan sebagai hari jadi. Dalam mengemban peran Farmasi Militer Lafiau tidak hanya berorientasi kepada produk saja, tetapi juga pada pelayanan kefarmasian Pharmaceutical Care, yang langsung menjangkau personel Angkatan Udara. Dalam mengemban peran mencerdaskan bangsa, Lafiau aktif membimbing mahasiswa praktek kerja dan tugas akhir di Lembaga ini, serta ikut menyusun kurikulum dan mengirim personelnya sebagai dosen pada pendidikan D3 Farmasi di Poltekkes Ciumbeleuit Bandung.

3.2. Kedudukan, Tugas dan Kewajiban Lafiau

Lafiau adalah pelaksana teknis yang berkedudukan di bawah Dinas Kesehatan Angkatan Udara Diskesau. Lafiau bertugas membina kemampuan dan pelaksanaan produksi obat jadi, pembekalan dan pengawasan kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian untuk melaksanakan dukungan dan pelayanan Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. kesehatan bagi anggota Angkatan Udara pada khususnya dan TNI pada umumnya beserta anggota keluarganya. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Lafiau mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan produksi obat serta pengendalian mutu dari bekal kesehatan Angkatan Udara. 2. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan penghapusan bekal kesehatan berdasarkan kebijaksanaan Diskesau. 3. Melaksanakan pengawasan atas kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian bekal kesehatan dengan cara pengujian dan percobaan serta penelitian. 4. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi. 3.3. Visi dan Misi Lafiau 3.3.1. Visi Terpenuhinya obat berkualitas bagi anggota Angkatan Udara dan keluarganya, berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan obat nasional, terlaksananya pembekalan matkes tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran dan aman serta tegaknya sistem manajemen mutu dalam kinerjanya.

3.3.2. Misi

Misi dari Lafiau adalah : a. Melaksanakan produksi obat jadi dengan menerapkan CPOB secara konsisten. Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. b. Melaksanakan pembekalan matkes mulai dari penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pencacahan dan penghapusan berdasarkan kebijaksanaan Diskesau. c. Melaksanakan pengawasan dan pemastian mutu matkes sesuai dengan persyaratan teknis kefarmasian. d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan dengan mengedepankan profesionalitas, efisien, efektif dan modern.

3.4. Organisasi Lafiau

Organisasi di Lafiau tersusun dari tiga eselon, yaitu eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinanstaf dan eselon pelaksana. Eselon pimpinan yaitu Kepala Lembaga Farmasi Angakatan Udara Kalafiau dan eselon pembantu pimpinanstaf adalah Sektretaris Lembaga Sesla dan Pelayanan dan Pengurusan Kas Pekas, sedangkan eselon pelaksana meliputi Kepala Bagian Produksi Kabag Prod, Kepala Gudang Pusat Farmasi Kaguspusfi, Kepala Bagian Pengujian dan Pengembangan Kabag Ujibang dan Kepala Bagian Penunjangan KabagJang. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 3.4.1. Kalafiau Kalafiau adalah pelaksana teknis Diskesau yang bertanggung jawab kepada Kadiskesau dalam hal pembinaan kemampuan dan pelaksanaan produksi farmasi yang diperlukan oleh Angkatan Udara, perbekalan kesehatan yang diperlukan bagi pelaksana dukungan dan pelayanan kesehatan Angkatan Udara Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. serta pengawas atas kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian bekal kesehatan Angkatan Udara.

3.4.2. Sekretaris Lafiau Sesla

Sekretaris Lafiau Sesla adalah pembantu staf Kalafiau dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian pentahapan pelaksanaan kegiatan produksi, perbekalan, serta program dan dukungan kegiatan Lafiau. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Sesla bertanggungjawab kepada Kalafiau. Sesla dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : 1. Kepala Program dan Anggaran Kaprogar, bertugas melaksanakan perencanaan dan mengendalikan program kerja dan anggaran. 2. Kepala Pembina Profesi Kabinprof, bertugas menyelenggarakan tugas dan fungsi pembinaan profesi kesehatan dan upaya pengembangan profesi Apoteker dalam frangka pencapaian pengawasan yang optimal guna mendukung tugas pokok TNI AU. 3. Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Kataud, bertugas melaksanakan perencanaan dan pengendalian tata usaha dan urusan dalam pembinaan pengadministrasian personil serta administrasi produksi dan perbekalan.

3.4.3. Pelayanan dan Pengurusan KasKeuangan Pekas

Pekas adalah staf pembantu dan pelaksanan Kalafiau dalam bidang pelayanan dan pengurusan keuangan 3.4.4. Bagian Produksi Bagian produksi Lafiau adalah pembantu pelaksana Kalafiau melaksanakan produksi bekal kesehatan. Bagian produksi dipimpin oleh Kepala Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. Bagian Produksi Kabagprod yang bertanggungjawab langsung kepada Kalafiau. Kegiatan yang dilakukan bagian produksi dalam rangka menjalankan tugasnya adalah : Melaksanakan penerimaan dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong dan embalage dalam rangka persiapan proses produksi. Menyiapkan alat pembantu produksi yang diperlukan dalam kegiatan produksi. Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong untuk proses selanjutnya. Menyiapkan embalage yang dibutuhkan. Melaksanakan kegiatan produksi sesuai kebijaksanaan Diskesau berdasarkan surat perintah pelaksanaan produksi yang dikeluarkan oleh Kalafiau. Bagian produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: 1. Unit produksi tablet yang bertugas melaksanakan produk obat jadi dalam bentuk tablet. 2. Unit produksi kapsul yang bertugas melaksanakan produksi obat jadi dalam bentuk kapsul. 3. Unit produksi khusus yang bertugas melaksanakan produksi khusus, seperti sirup, salep, cairan, antiseptik, tetes, dan lain-lain. 3.4.5. Bagian Gudang Pusat Farmasi Gupusfi Gudang Pusat Farmasi dipimpin oleh Kaguspusfi yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Kaguspusfi bertugas melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran serta penghapusan bekal kesehatan. Kaguspusfi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1. Kepala Unit Gudang Transit Ka Unit Gutrans, unit ini bertugas menerima alat kesehatan alkes dan perbekalan kesehatan bekkes dari hasil pengadaan Dinas Pengadaan Angkatan Udara Disadaau dan obat jadi Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. dari bagian produksi Lafiau, bersama komite penerimaan barang melaksanakan pemeriksaan terhadap alkes dan bekkes yang diterima dari hasil pengadaan Disadaau dan obat jadi dari bagian produksi Lafiau, menuangkan hasil pemeriksaan dalam berita acara pemeriksaan, mengembalikan alkes dan bekkes yang tidak memenuhi persyaratan pada kontrak jual beli kepada rekanan yang mengirimkan alkes dan bekkes, mengirimkan hasil alkes dan bekkes serta bahan baku yang diterima dan memenuhi syarat ke gudang Palkes dan Guhanjabaku. 2. Kepala unit gudang penyaluran dan pengemasan Ka Unit Gulur, bertugas melaksanakan pengemasanpenyiapan barang yang akan dikirim berdasarkan Surat Perintah Kadiskesau selaku ordonatur materiil kesehatan, mengusahakan angkutan darat dan udara melalui seksi Angkatan Udara untuk mendukung kegiatan penyaluran, serta melaksanakan kegiatan penyaluran barang pada satuan kerja dengan kelengkapan administrasi melalui sarana yang tersedia. 3. Kepala unit gudang peralatan kesehatan Ka Unit Gupalkes, bertugas menerima palkes dari gudang transit sesuai berita acara yang telah disahkan ordonatur, menyimpan, merawat dan mengeluarkan palkes sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta melaksanakan administrasi pergudangan terhadap peralatan yang disimpan memalui pembukuan, pengkartuan serta penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. 4. Kepala unit gudang obat jadi, bahan baku, embalage Ka Unit guhanjabaku, bertugas menerima obat jadi, bahan baku, embalage dari unit gudang transit sesuai dengan berita acara yang telah disahkan oleh ordonatur, menyimpan, merawatmemelihara dan mengeluarkan barang obat jadi, bahan baku, embalage, serta melaksanakan administrasi pergudangan terhadap obat jadi, bahan baku, embalage yang disimpan melalui pembukuan, pengkartuan dan penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. 3.4.6. Bagian Pengujian dan Pengembangan Bagian Pengujian dan Pengembangan Uji Bang adalah pembantu pelaksana Kalafiau yang bertugas melaksanakan pengujian dan percobaan atas kualitas bekal kesehatan, melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan hasil produksi obat jadi dan menyelenggarakan perencanaan serta pelaksanaan pendidikan dan latihan. Bagian Uji Bang dipimpin oleh Kepala Bagian Ujibang Kabag Uji Bang yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Kabag Pengujian dan Pengembangan dibantu oleh : 1. Kepala Unit Pengujian dan Percobaan Ka Unit Uji Coba yang bertugas melaksanakan percobaan-percobaan dalam rangka perbaikan dan pengembangan formula obat jadi yang sudah ada, melaksanakan “In Process Control” dalam setiap tahap produksi, melaksanakan pengujian terhadap kualitas obat jadi yang dihasilkan oleh Unit Produksi Lafiau, melaksanakan pemantauan terhadap kualitas bekkes bekal kesehatan Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. yang disimpan di Unit gudang Lafiau dan di satker satuan kerja kesehatan Angkatan Udara. 2. Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan Ka Unit Litbang yang bertugas melaksanakan kegiatan seperti penelitian dan pengembangan formula- formula baru dalam rangka pengembangan obat jadi hasil produksi Lafiau, penelitian dan pengkajian terhadap pustaka-pustaka yang telah teruji dalam rangka pengembangan potensi yang dimiliki Lafiau, membantu unit produksi untuk meneliti kerusakan hasil produksi dan memberikan sarana untuk memperbaikinya dan menyimpan dan menguji “retain sample” sebagai contoh pertinggal obat jadi yang diproduksi Lafiau. 3. Kepala Unit Pendidikan dan Latihan Ka Unit Diklat yang bertugas membuat perencanaan serta melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

3.4.7. Bagian Penunjangan

Bagian penunjangan adalah pembantu pelaksana Kalafiau yang dipimpin oleh Kepala Bagian Penunjangan Kabag Jang yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Bagian Penunjangan bertugas mendukung kelancaran operasional Lafiau. Dalam pelaksanaan tugasnya Bagian Penunjangan dibantu oleh : 1. Kepala Unit Penunjangan Material Ka Unit Jangmat bertugas mendukung kelancaran operasional produksi dan pembekalan serta pengujian dan pengembangan. Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. 2. Kepala Unit Fasilitas dan Material Ka Unit Harfasmat bertugas merencanakan dan menyelenggarakan pemeliharaan terhadap fasilitas dan material dalam rangka mendukung kelancaran operasional Lafiau. 3.5. Lokasi Gedung dan Bangunan Lafiau

3.5.1. Lokasi

Lafiau berlokasi di jalan Nurtanio Utara Komplek Lanud Husein Sastranegara Bandung, tepat dibelakang gedung poliklinik dan gedung pertemuan Graha Antariksa.

3.5.2. Bangunan

Lafiau terdiri atas bangunan-bangunan yaitu: bangunan untuk produksi, gudang, kantor dan laboratorium. Bangunan untuk produksi dibagi lagi menjadi tiga yaitu bangunan untuk produksi beta laktam, non beta laktam dan sefalosporin. Bangunan produksi dilengkapi dengan fasilitas pengendali udara Heating Ventilation Air Conditioner HVAC, dengan kondisi ruang produksi yang sesuai dengan persyaratan CPOB. Sedangkan bangunan untuk gudang dibagi menjadi empat bagian yaitu gudang transit, gudang bahan baku dan obat jadi, gudang peralatan kesehatan dan gudang penyaluran. Bangunan kantor memiliki ruang untuk kantor Kalafiau, ruang rapat, ruang administrasi, ruang pendidikan dan aula. Selain itu Lafiau juga mempunyai bangunan untuk kantin, ruang ganti, perpustakaan, koperasi dan mushola. Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.

3.6. Sumber Daya Manusia

3.6.1. Jumlah Personil dan Penempatan

Jumlah personil di Lafiau masih tergolong sedikit, dan masing-masing penempatannya adalah pada bagian produksi, bagian gudang, bagian laboratorium dan bagian kantorstaff.

3.6.2. Kualifikasi Personil

Personalia di Lafiau didukung oleh personil yang berkompeten di bidangnya dengan latar belakang pendidikan antara lain: Apoteker S2, Apoteker S1, S1 Farmasi, D3 Farmasi, Asisten Apoteker, SMK Kimia, SMK Mesin, SMEA dan umum. Bila dilihat dari status golongan pegawai ada tiga golongan yaitu Militer Perwira, Bintara, Tamtama, Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai.

3.6.3. Waktu Kerja

Waktu kerja di Lafiau yaitu : Senin. Rabu dan Kamis dari jam 06.30 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Untuk Selasa dan Jumat dari jam 07.00 WIB berakhir pukul 15.15 WIB.

3.7. Produk Lafiau

Obat-obat produksi Lafiau tidak mempunyai nomer registrasi karena obat- obat diproduksi bukan untuk masyarakat umum, melainkan hanya untuk anggota TNI AU beserta keluarganya. Namun dalam pelaksanaan produksinya Lafiau berupaya menerapkan CPOB dan petunjuk serta spesifikasi yang dikeluarkan oleh Depkes RI. Obat-obat yang telah diproduksi di Lafiau antara lain: 1. Tablet kaplet : Ampisilin 500 mg, Amoksisilin 500 mg, Antalgin 500 mg, Antiflu, Asetilet 81 mg, CTM, Dekstrometorfan 15 mg, Energic C, INH Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009. Plus 100 mg, Laktas calcicus 500 mg, Magtasidau, Neurogesik, Parasetamol, Papaverin HC1 40 mg, Prednison, Vitamin Bl, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin B komplek dan Vitamin C, Tablet Sefadroksil 500 mg. 2. Kapsul : Afostan 250 mg, Ampisilin 250 mg, Amoksisilin 250 mg, Aurobion, Chloramfenicol 250 mg, dan Tetrasiklin 250 mg, Sefadroksil 250 mg. 3. Produksi Khusus : sirup dipenhidramin-DMP, sirup Prometazin, sirup Deflugen, salep Chloramphecort, cream Prometazin, salep Terra-cort, salep Tetrasiklin, larutan antiseptik Lafiodin,, Kenazol cream, Aferson cream dan minuman berenergi Hawks 2000. Fredi Fadli : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Lembaga Farmasi Angkatan Udara Drs. Roostyan Effendie, Apt Bandung, 2009.

BAB IV KEGIATAN LEMBAGA FARMASI TNI ANGKATAN UDARA

4.1. Pengelolaan Perbekalan Kesehatan

Perencanaan dan pengadaan perbekalan kesehatan di Lafiau dilaksanakan setiap tahun anggaran oleh Dinas Kesehatan TNI AU Diskesau dan Pusat Kesehatan TNI Puskes. Perencanaan dan pengadaan perbekalan kesehatan ini disusun berdasarkan kebutuhan dari satker-satker satuan kerja TNI AU. Pengadaan perbekalan kesehatan dilakukan dengan sistem tender yang diikuti oleh rekanan yang telah memenuhi persyaratan. Setelah pemenang tender ditentukan, pengadaan barang dilaksanakan oleh rekanan berdasarkan kontrak jual beli. Rekanan mengirimkan perbekalan kesehatan ke Lafiau sesuai dengan kontrak jual beli tersebut. Perbekalan kesehatan yang dikirimkan ke Lafiau oleh rekanan diterima oleh Panitia Penerima Barang PPB. Panitia Penerima Barang ditunjuk oleh Kalafiau dan diangkat oleh Kadiskesau. Panitia Penerima Barang bertugas memeriksa perbekalan kesehatan yang diterima meliputi pemeriksaan keutuhan kemasan, kebenaran identitas, jumlah yang diterima, kesesuaiannya dengan Surat Pengantar Barang dan Surat Pesanan. Pada saat pemeriksaan barang juga dihadiri oleh rekanan, sehingga jika ada perbekalan kesehatan yang tidak sesuai kualitas dan kuantitasnya dapat dikembalikan ke rekanan dan digantikan dengan perbekalan kesehatan yang sesuai. Untuk bahan baku dilakukan pemeriksaan laboratorium oleh unit pengujian dan pengembangan untuk kesesuaian spesifikasi 36