Nepryjana Tobing : Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009.
2.4.3 Tukar-menukar
Suatu perpustakaan dapat melakukan kegiatan tukar-menukar setelah melakukan kesepakatan terlebih dahulu, biasanya yang dijadikan pertukaran adalah bahan yang tak
sesuai dengan fungsi serta tujuan perpustakaan. Pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
- Untuk memperoleh bahan pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, penerbit, agen, atau yang tidak dapat diperoleh karena alasan lain sehingga hanya
bisa didapatkan melalui pertukaran. - Melalui pertukaran akan memberi jalan bagi perpustakaan untuk memanfaatkan
bahan pustaka yang duplikasi. - Dengan pertukaran akan memberi peluang untuk mengembangkan kerja sama
yang baik antar perpustakaan. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:55 perpustakaan yang
melakukan pertukaran bahan perpustakaan perlu: a.
Mendaftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan. b.
Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratannya. c.
Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipih pemesan. d.
Mencatat alamat pemesanan. e.
Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan atau lembaga yang memesannya.
2.5 Inventarisasi Bahan Pustaka
Tiap bahan pustaka yang telah masuk menjadi milik perpustakaan hendaknya dicatat dalam buku inventaris. Inventarisasi bahan pustaka merupakan alur kerja terpenting dari
kegiatan di pengadaan. Menurut Soeatminah 1992 : 81 dalam Perpustakaan Kepustakawanan dan
Pustakawan, inventarisasi adalah: a.
Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk. b.
Memberi nomor indukinventaris setiap eksemplar buku dan mencatatnya dalam buku yang bersangkutan.
c. Majalah dicatat dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor
edisi yang diterima. d.
Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku. e.
Memberi capstempel milik pada setiap buku pada halaman tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
Pencatatan kolom yang terdapat dalam buku inventarisi adalah: 1.
Tanggal terima. Catat tanggal saat buku diterima oleh bagian penerimaan. 2.
Nomor induk. Dimana tiap eksemplar buku mempunyai 1 nomor induk. 3.
Pengarang. Menuliskan nama pengarang yang sudah dibalik.
Nepryjana Tobing : Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009.
4. Judul. Jika judul buku terlalu panjang tidak perlu ditulis lengkap, hanya diberi
tanda titik sebanyak 3 buah … 5.
Asal perolehan. Apakah buku diperoleh dari “B” untuk pembelian, “H” untuk hadiah, dan “T” untuk tukar-menukar.
6. Penerbit. Nama penerbit buku yang terdapat dalam halaman judul.
7. Tahun terbit. Kapan buku tersebut diterbitkan.
8. Harga buku.
9. Bahasa Inggris, Indonesia, Bahasa asing lainnya .
10. Keterangan.
Dengan adanya buku inventaris, maka kita dapat mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah eksemplar dan judul, jumlah eksemplar yang berbahasa
Indonesia dan asing, dan lain-lain. Tabel 2 Format buku inventaris seperti terlihat pada gambar
Tanggal No Induk
Judul Pengarang Tahun Bahasa Jumlah
Harga Kete
rang an
1 2 3
Kegiatan inventaris ini bertujuan untuk mengontrol kepemilikan koleksi dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dengan inventaris ini perpustakaan dapat membuat
laporan, menyusun statistik bahan pustaka yang sudah atau belum dimiliki perpustakaan.
2.6 Stock Opname