Nepryjana Tobing : Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009.
2.2.2 Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kebijakan pengembangan koleksi merupakan sarana tertulis yang amat penting fungsinya sebagai sarana perencanaan, sarana komunikasi, serta pedoman untuk setiap
tahapan proses pengembangan koleksi. Di dalam pengembangan koleksi kegiatan yang dilakukan adalah memilih dan
mengadakan bahan pustaka yang disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pustakawan bersama-sama dengan pengguna perpustakaan. Dengan maksud adalah untuk
mengembangkan bahan pustaka yang sesuai agar tercapai perpustakaan yang berkwalitas sehingga dapat memenuhi keperluan pemakai secara efisien.
Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan dan pengembangan koleksi perpustakaan. Agar kebijakan
pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara terarah, kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis.
Menurut Akbar, Meidi Abdul dalam Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan 31 May 2008 at 3:10 pm . Kebijakan pengembangan koleksi tertulis
berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan, sebab kebijakan tersebut : a. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan
selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator, dan dewan pembina perpustakaan.
b. Memberi deskripsi yang sistematis tentang strategi pengelolaan dan pengembangan koleksi yang diterapkan diperpustakaan.
c. Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses seleksi terjamin.
d. Menjadi standar atau tolok ukur untuk menilai sejauh mana sasaran pengembangan koleksi telah tercapai.
e. Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran. f. Menjadi sarana komunikasi baik dengan masyarakat yang harus dilayani maupun
pihak luar lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan rencana pengembangan koleksi.
Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 43 kebijakan pengembangan koleksi didasari oleh asas berikut:
1. Kerelevanan
Koleksi hendaknya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat perguruan tingginya. Karena itu, perpustakaan
perlu memperhatikan jenis dan jenjang program yang ada. Arah pengembangan pembelajaran jarak jauh distance learning atau pembelajaran maya e-
learning juga akan sangat berpengaruh pada pilihan jenis media dari bahan perpustakaan yang perlu dikembangkan.
2. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna
Nepryjana Tobing : Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009.
Pengembangan koleksi harus ditunjukan kepada pemenuhan kebutuhan pengguna. Pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah tenaga kerja, tenaga
peneliti, tenaga administrasi, mahasiswa, dan alumni yang kebutuhannya akan informasi yang berbeda-beda.
3. Kelengkapan Koleksi hendaknya jangan hanya terdiri atas buku ajar yang langsung dipakai
dalam perkuliahan, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada secara lengkap.
4. Kemutakhiran Koleksi hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa
perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui bahan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Kerja sama
Koleksi hendaknya merupakan hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara pustakawan, tenaga
pengajar, dan mahasiswa. Dengan kerrja sama, diharapkan pengembangan koleksi dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Untuk mengadakan koleksi harus berpedoman kepada kebijakan pengembangan koleksi yang dilakukan untuk mempermudah proses kerja pengembangan koleksi dan
kebijakan ini perlu diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan, dan mampu memenuhi kebutuhan pemakai.
Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kebutuhan sivitas akademika di perguruan tinggi agar perpustakaan dapat secara
terencana mengembangkan koleksinya. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 44 yang perlu
dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain: 1. Program lembaga.
2. Model pembelajaran yang dijalankan. 3. Kebutuhan pengguna.
4. Jenis koleksi.
5. Kriteria bahan pustaka.
6. Jumlah eksemplar. 7. Bahasa.
2.2.3 Kegiatan Pengembangan Koleksi