Penyelesaian sengketa Desain Industri secara Artbitrase

Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 42 1. Tuntutan ganti rugi yaitu: yaitu besarnya ganti rugi yang harus ditanggung si pelaku pemalsuan atau kerugian yang dialami oleh pemilik pemegang Hak desain ditambah biaya pengacara yang dikeluarkan oleh pihak yang dirugikan. 2. Menghukum pemalsu untuk menghentikan pemakaian desain, melarang memproduksi barang dan melarang memeperdagangkan 3. Menyita dan menarik barang dari peredaran untuk dimusnakan. 26 Undang-Undang desain Industri juga memberikan pilihan kepada pemegang hak desain industri atau penerima lisensi hak desain industri bila dirugikan untuk mengajukan gugatan perdata berupa ganti rugi dan atau penghentian sementara perbuatan

1. Penyelesaian sengketa Desain Industri secara Artbitrase

sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9 kepada Pengadilan Niaga. Mengenai tata cara gugatan perdatanya mengikuti ketentuan dalam pasal 39 dan pasal 41 UUD. Selain itu, penyelesaian penyelenggaran hak desain industri juga dimungkinkan diselesaikan melalui: Arbitrase merupakan media penyelesaian sengketa yang tidak saja memiliki kompetensi absolut setara dengan Pengadilan, namun juga merupakan mekanisme Pengambilan keputusan tentang masalah sengketa yang cukup efisien dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan pasar bebas. Hal ini disebabkan perusahan-perusahan asing pada umumnya menyebabkan sengketa bidang usaha dengan jalur arbitrasi. 43 Putusan Arbitrasi yang bersifat Final dan mengikat para pihak tentunya akan lebih mudah untuk menjamin kepastian hukum bagi para pihak yang bersengketa disamping itu juga menjamin terjaganya nama baik para pihak yang bersengketa. “Arbitrasi dipilih Karen alasan kecepatan, kesetaraan Equality dan kesukarelaan Volumteriness sehingga lebih diarahkan memberikan ketepatan keputusan “. 27 a. Dijamin kerahasian sengketa Selanjutnya Rachmadi Usma memberikan kelebihan arbitrase jika dibandingkan dengan lembaga pengadilan. “ Kelebihan tersebut antara lain: b. Dapat dihindari keterlambatan yang diakibatkan karena hal procedural dan administratif c. Para pihak dapat memilih arbitrase yang menurut mereka diyakini mempunyai pengetahuan, pengalaman, serta latar belakang yang relevan dengan masalah yang disengketakan, disamping juga dan adil d. Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalahnya termasuk proses dan tempat penyelenggara arbitrase. 26 Muhammad Djumhana, Loc.cit, Hal 97 27 Ibid, Hal 99 Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 44 e. Putusan Arbitrase merupakan putusan yang mengidentifikasi para pihak dengan melaui tata cara Prosedur yang sederhana dan langsung dapat dilaksanakan ”. Alternatif penyelesaian sengketa disini bias melalui cara negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan cara yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Tuntutan kepraktisan diberbagai bidang termasuk masalah hak kekayaan intelektual di bidang Desain industri menuntut pemerintah untuk dapat lebih mensosialisasikan penggunaan alternatif penyelesaianya sengketa, termasuk didalamnya masalah arbitrase. Berdasarkan bukti yang cukup pihak yang haknya dirugikan dapat meminta Hakim Pengadilan Niaga untuk menerbitkan surat penetapan sementara tentang: 28 a. Pencegahan masuknya produk yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Desain Industri b. Penyimpanan bukti yang berkaitan pelanggaran Hak Desain Industri. 29 Dalam hal surat penetapan sementara telah dilaksanakan, Pengadilan Niaga segera memberitahukan kepada pihak yang dikenal tindakan dan memberikan kesempatan kepada pihak tersebut untuk didengar keterangannya. 30 28 Racmadi Usman, Hukum Arbitrase Nasional, Grasindo, Jakarta, 2002, Hal 4-5 45 Dalam hal hakim Pengadilan Niaga telah menerbitkan surat penetapan sementara, hukum Pengadilan Niaga yang memeriksa sengketa tersebut harus memutuskan untuk mengubah, membatalkan, atau menguatkan penetapan dalam waktu paling lama 30 Tiga puluh hari sejak dikeluarkanya surat penetapan sementara pengadilan tersebut. Bila penetapan sementara pengadilan biaya dibatalkan, pihak yang merasa dirugikan dapat menuntut ganti rugi kepada pihak yang meminta penetapan sementara pengadilan atas segala kerugian yang ditimbulkan oleh penetapan sementara pengadilan tersebut”. 31

2. Penyelesaian sengketa Desain Industri secara Non Litigasi