Proteksi Desain Industri Terdaftar di Sektor Perdagangan

53

A. Proteksi Desain Industri Terdaftar di Sektor Perdagangan

Teknologi informasi dan transportasi, berkembang cukup pesat dewasa ini. Bisa dibayangkan, hampir sepanjang hari bersinggung dengan yang namanya teknologi. Mulai dari televisi, komputer sampai internet. Untuk dapat mengimbanginya, percepatan di segala bidang, baik sosial ekonomi maupun budaya menjadi suatu tuntutan yang mau tidak mau harus dipenuhi dengan segera. Tak pelak, perkembangan inipun terus menjadikan sektor perdagangan maju pesat, sayangnya hal ini justru dapat memunculkan dampak negatif bagi dunia usaha. Semakin ketatnya persaingan, membuat pelaku usaha siap melakukan segala cara demi untuk mendongkrak dan memajukan usahanya. Hal ini pula yang dapat menjadi pemicu terjadinya persaingan tidak sehat dikalangan pelaku bisnis dewasa ini. Agar dapat menghindari praktek tidak sehat seperti itu sangat diperlukan suatu aturan khusus yang mampu mengatasi suatu persoalan yang mungkin akan timbul. Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, pemerintah RI telah meratifikasi beberapa konvensi internasional dibidang hak kekayaan intelektual HaKI yang notabene merupakan bagian yang terpisahkan dalam dunia perdagangan. Agreement Establishing The World Trade Organization serta Agreement On Trade Related Aspects Of Intelektual Property Right TRIPS merupakan salah satu contoh konvensi yang telah diratifikasi pemerintah RI. Dengan diratifikasinya konvensi internasional tersebut, Pemerintah berusaha untuk memberikan proteksi atau perlindungan bagi setiap karya yang merupakan hasil intelektualitas manusia. Perlindungan atas karya intelektual ini Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 54 hanya diberikan pada karya yang memiliki ciri khusus khas, memiliki nilai seni estetika dan memiliki nilai ekonomis dapat dikomersilkan. Ketentuan mengenai desain industri tercantum dalam Part II, Section 4 TRIPS Agreement yaitu: tentang Standards Concerning The Avability, Scope And Use The Intelektual Property Right yang terdiri atas pasal 25 dan pasal 26. kedua pasal itu pada pokoknya mencantumkan tentang: 32 1. Desain industri yang dapat dilindungi adalah desain industri yang baru New atas original orgina; 2. Hak desain industri yang mencakup membuat, menjual atau mengimpor dan termasuk juga mencegah pihak lain yang melakukan hal itu tanpa izin pemegang hak, dan 3. Jangka waktu perlindungan minimal 10 sepuluh tahun Meski begitu, perlindungan atas hak kekayaan intelektual ini tidak muncul begitu saja. Agar suatu karya memperoleh perlindungan hu Lain halnya jika karya kum, harus didaftarkan terlebih dahulu. Pendaftaran, pemohon dianggap sebagai pemegang hak yang memiliki kewenangan untuk mengeksploitasi atau mengambil nilai ekonomis dari karya yang bersangkutan. 33 32 Ita Gambiro, Desain Produk Indonesia, CV Gramada Offset, Jakarta, 1992, Hal 14 33 Undang- Undang No.31 Tahun 2000 Pasal 9 Ayat 1 – karya tersebut tidak didaftarkan kemungkinan terjadinya peniruan atau pembajakan karya tersebut cukup besar. Selain itu, 55 pencipta, pendesain maupun penemu tidak mendapatkan perlindungan hukum atasa hasil karyanya dan tentunya ini akan sangat merugikan dunia usaha tidak terkecuali dunia industri. Dalam perdagangan bebas, Indonesia akan mengalami persaingan ketat sehingga desain memiliki peranan penting untuk menarik memancing pihak lain untuk membeli produk Indonesia. Hal ini pernah terjadi pada desain padat karya orang Indonesia yang diklaim oleh orang Amerika Serikat. Contoh lain terjadi pada industri mebel ukir jepara yang diminta untuk mengekspor ukiran setengah jadi. Setelah itu Negara pengimpor melakukan sentuhan akhir dan mendaftarkan desain tersebut akan sangat merugikan pelaku bisnis usaha karya orang Indonesia dimana akan mengurangi omzet penjualan dari barang yang dibayar. Akan lain ceritanya jika pelaku usaha tersebut telah mendaftarkan desain industrinya tersebut. Sebagai pemegang hak, mereka memiliki kewenangan sepenuhnya atas desain industrinya bersangkutan, jika terjadi pembajakan pihaknya juga dapat menempuh jalur hukum dengan melakukan penuntutan ke Pengadilan Niaga setempat. 34 Selain itu, prosedur pendaftarannya juga tidak sulit cukup dengan mengajukan permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan 34 Ranti Fauzi Mayana, Perlindungan Desain Industri di Indonesia Dalam Era Perdagangan, Gramedian Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2004 Hal 17 mencantumkan identitas diri, keterangan mengenai hak yang diajukan dan pembayaran dilampirkan. Untuk desain industri, perlu dilampirkan pula contoh 35 www.dgip.go.id Publikasi Desain Industri. htm Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 56 Fisikgambar foto dan uraian desain yang dimohonkan. Jangka waktu perlindungan desain industri berlangsung untuk waktu yang relatif lama, yaitu selama 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan dapat diperpanjang. Contoh Desain Industri yang telah terdaftar dalam Dirjen HaKI. 35 57 Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 58 59 Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 60 61 Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 62 63 Lebih lanjut diatur cara mengajukan permohonan dan apa saja yang harus dimohonkan dalam permohonan pendaftaran yaitu mencantumkan : a. Tanggal, bulan dan tahun surat permohonan b. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain. c. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohon. d. Nama, dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa. e. Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali, dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas. Pada ayat 4, permohonan dilampiri dengan : a. Contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari desain industri yang dimohonkan pendaftarannya. b. Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa. c. Surat pernyataan bahwa desain industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik pemohon atau milik pendesain. Ayat 5 menerangkan lebih lanjut mengenai hal-hal yang perlu dilampirkan apabila ternyata pemohon lebih dari seseorang maka harus memenuhi syarat-syarat yaitu : a. Ditandatangani oleh satu pemohon b. Melampirkan persetujuan tertulis dari pemohon lain. Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009. USU Repository © 2009 64

B. Ketentuan Internasional terhadap perlindungan Desain Industri