13
berguna untuk dipelajari dibahas sesuai dengan pokok permasalahan yang dibicarakan.
BAB II TINJAUAN MENGENAI HAL – HAL UMUM
TENTANG DESAIN INDUSTRI
A. Pengertian Desain Industri
Desain Industri didefinisikan oleh UNIDO United Nations Industrial Devolopment Organization, sebagai suatu kegiatan yang luas dalam inovasi
teknologi dan bergerak meliputi proses pengembangan produk dengan mempertimbangkan fungsi, kegunaan, proses produksi dan teknologi, pemasaran,
serta perbaikan manfaat dan estetika produk industri.
01
Sedangkan ICSID Internasional Council Society Of Industrial Design mendefenisikan desain industri sebagai suatu aktifitas kreatif untuk mewujudkan
sifat-
01
Drs.H.Muhamad Djumhana,SH, Aspek – Aspek hokum desain industri di Indoensia; cetak I, PT, Citro Aditya Bkati, bandung, 1999, hal 7
02
Ibid
sifat bentuk suatu objek, dalam hal ini termasuk karakteristik dan hubungan
Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009.
USU Repository © 2009
14
dari struktur atau sistem yang harmonis dari sudut pandang produsen dan konsumen.
02
Ada kesamaan antara hak cipta di bidang seni lukis seni grafika dengan desain industri tetapi perbedaanya akan lebih terlihat ketika desain industri itu
dalam wujudnya. Menurut Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 2000 tentang desain Industri pada pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “ Desain Industri adalah suatu
kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk barang
komoditas industri atau kerajinan tangan. . Tentang pemberian nama Undang-Undang ini saja sebenarnya sudah
terjadi “ Pertentangan”. Ada pihak yang tampaknya kurang puas dengan nama “ Desain Industri “ kelompok yang tidak atau kurang setuju ini. mengajukan nama
“Desain produk industri “ yang memang tampaknya lebih sesuai dengan isi pasal 1 ayat 1 diatas memang bahasa Inggrisnya adalah Industrial Design , akan tetapi
jika diterjemahkan secara harfiah sebagai desain industri rasanya agak kurang puas, karena kata “Industri” dapat pula mencakup industri pariwisata yang
tentunya bukan merupakan bagian yang diatur dalam Undang - Undang tersebut. Meskipun demikian Undang - Undang ini sudah terlanjur diberi nama tentang
desain industri, jadi nama itulah yang harus kita pakai sementara ini.
03
15
Menurut Insan Budi Maulana, Indonesia sebaiknya menggunakan istilah desain industri daripada istilah desain industri. Karena istilah desain atau lebih
tepat dan lebih dekat sebagai pedanan kata Industrial Design, disamping itu dengan menggunakan istilah ini akan memudahkan dalam melakukan sosialisasi.
Yang juga penting adalah bagaimana definisi desain industri itu akan disusun agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-
a. Bentuk
beda
04
.
Dengan memperhatikan definisi yang tercantum di atas dapat disimpulkan adanya dua unsur dalam desain industri, yaitu:
b. Kesan estetis yang berarti dapat dilihat secara kasat mata.
05
Dengan dinyatakan berlakunya undang - undang tentang desain industri ini maka pada pasal 56 Undang - Undang No 31 Tahun 2000 dinyatakan bahwa
ketentuan Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian Lembaran Negara RI Tahun 1984 No.22, tambahan lembaran Negara RI No. 3274
dinyatakan tidak berlaku. Pertama, pendekatan hak cipta yang berpangkal di negara Eropa dengan
melihat desain industri sebagai karya cipta, rasa dan karsa budaya.
03
Eddy A.Subroto, Antisipasi terhadap UURI No.312000 tentang desain produkindustri peringatan dini untuk masyarakat pendesain, hal,
04
Insan Budi Maulana, pelangi HAKI dan anti monopoli, Cet I Pusat Studi Hukum FH-UII, Yogyakarta, 2000
-05
Suyud Margono, Komersial: Aset Intelektual, aspek hukum bisnis, gravindo, Jakarta 2002
Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009.
USU Repository © 2009
16 Kedua, pendekatan paten yang berpangkal di negara industri Jepang dan
Amerika Serikat dengan melihat desain industri sebagai produk yang bernilai tinggi dan bisnis.
Perbedaan pada cara pendekatan filosofis terhadap desain industri sebagai bahagian hak kekayaan intelektual menyebabkan terjadinya perbedaan dalam
susunan normatif peraturan perundang-undang tentang itu di berbagai negara. Pada dasarnya desain industri merupakan “Pattern” yang dipakai dalam
proses produksi barang secara komersil dan dipakai secara berulang-ulang unsur
dipakainya dalam proses produksi yang berulang-ulang inilah yang merupakan ciri, dan bahkan pembedaan dari ciptaan yang diatur dalam hak cipta. Unsur lain
yang menjadi ciri dari hak desain adalah cenderung ciptaan itu berkaitan dengan estetis produk, aspek kemudahan atau kenyamanan dalam penggunaan produk
yang dihasilkan, sehingga memberikan sumbangan yang berarti untuk kesuksesan pemasaran barang tersebut. Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan
secara umum dan sederhana bahwa desain industri melindungi ciptaan “seni pakai”. Sedangkan hak cipta melindungi ciptaan “ Seni Murni”
B. Syarat dan Fungsi Hak Desain Industri