71
1. Semua hal desain warga negara, penduduk dan badan hukum Indonesia
juga yang bukan warga negara bukan penduduk dan badan hukum Indonesia tetapi didaftarkan di Indonesia.
2. Semua hasil desain warga negara, penduduk dan badan hukum yang
negaranya mempunyai perjanjian bilateral mengenai perlindungan hak atas kekayaan intelektual dengan Indonesia atau pula negaranya dan Negara
Indonesia merupakan peserta dalam suatu perjanjian multilateral
Pengaturan desain industri dimaksudkan untuk memberikan landasan bagi perlindungan yang efektif terhadap berbagai bentuk pelanggaran atas desain
indus tri yang telah dikenal secara luas.
47
C. Jangka Waktu Perlindungan Hak Atas Desain Industri
Tidak semua desain industri yang mendapat perlindungan hukum, hanya desain yang memenuhi persyaratan UUDI yang mendapat perlindungan hukum
desain industri. Menurut UUDI, yang menjadi obyek perlindungan desain industri adalah untuk desain industri yang baru Novelty dan telah terdaftar.
yang sama mengenai perlindungan hak atas kekayaan intelektual umumnya dan
perlindungan hukum di bidang desain pada khususnya.
46
44
Ibid
45
Ibid
46
Ibid, Hal 65
47
Ibid, Hal 66
Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009.
USU Repository © 2009
72
Pasal 2 ayat 1 UUDI menyatakan : hak desain industri diberikan untuk desain industri yang baru. Ketentuan ini sejalan dengan pasal 25 ayat 1
persetujuan TRIPS. Ini berarti, bahwa hanya desain industri yang mempunyai kebenaran saja yang dapat diberikan perlindungan hukum dan dengar sendirinya
dapat didaftar. Pendaftaran merupakan syarat mutlak agar desain industri yang mempunyai kebaruan tadi diberikan perlindungan hukum dalam jangka waktu
tertentu. Sujud Margono, SH, mengatakan bahwa Desain Industri yang dilindungi
adalah desain yang memenuhi prinsip : 1. Prinsip Pendaftaran
Prinsip pemberian hak desain industri dalam undang-undangini didasarkan pada prinsip bahwa hak desain industri itu adalah pengakuan kepemilikan oleh
negara atas suatu desain industri, seseorang harus mengajukan permohonan pendaftaran hak itu secara tertulis kepada negara yaitu melalui Direktorat Jenderal
Hak atas Kekayaan Intelektual. Artinya walaupun seseorang mendesain suatu produk, tidak akan mendapat perlindungan jika desainnya tersebut tidak
didaftarkan. Bahkan menurut undang-undang ini pemberian hak desain industri, haknya diberikan kepada pendaftaran pertama first to file yaitu orang yang
pertama mengajukan permohonan hak atas desain industri bukan berdasarkan kepada orang yang pertama mendesain pasal 12.
2. Prinsip Kebaruan
73 Desain industri hanya diberikan untuk desain yang baru. Inilah yang dikenal
dengan prinsip kebaruan. Suatu desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan desain industri tersebut tidak sama dengan pengungkapan
baik pengungkapan dalam media cetak atau elektronika maupun keikutsertaan dalam suatu pameran yang telah ada sebelumnya yaitu pengungkapan sebelum
tanggal penerimaan atau sebelum tanggal prioritas apabila permohonan diajukan dengan hak prioritas telah diumumkan atau digunakan di Indonesia.
Suatu desain industri dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sebelum tanggal penerimaan permohonan, desain industri
tersebut telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional maupun internasional di Indonesia atau di luar Indonesia oleh pendesain dalam rangka percobaan
dengan tujuan pendidikan, penelitian atau pengembangan. Menurut pasal 2 ayat 2 dan ayat 3 dihubungkan dengan pasal 1 angka 9
UUDI, suatu desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan permohonan pendaftaran desain industri yang telah memenuhi persyaratan
administratif, desain tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya.
Pengungkapan sebelumnya tersebut adalah pengungkapan desain industri yang sebelum:
a. tanggal penerimaan; atau
b. tanggal prioritas apabila permohonan diajukan dengan hak prioritas;
c. telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia.
Pengungkapan desain industri disini, baik dilakukan melalui media cetak
Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009.
USU Repository © 2009
74 atau elektronik, termasuk juga keikutsertaan dalam suatu pameran.
Selain itu, desain industri yang telah diumumkan dalam jangka waktu 6 bulan sebelum tanggal penerimaan, desain industri dapat diberikan hak desain
industri ini dapat diberikan hak desain industri. Ketentuan itu di cantumkan dalam pasal 3 UUDI, yang menyatakan bahwa suatu desain industri tidak dianggap telah
diumumkan apabila dalam waktu paling lama 6 enam bulan sebelum tanggal penerimaannya, desain industri tersebut.
a. Telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional ataupun internasional
di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi. Pameran yang resmi adalah pameran yang diselenggarakan oleh
masyarakat, tetapi diakui atau memperoleh persetujuan pemerintah, atau b.
Telah digunakan di Indonesia oleh pendesain dalam rangka percobaan dengan tujuan pendidikan, penelitian atau pengembangan.
Ternyata tidak setiap desain industri yang baru dapat diberikan hak desain industri. Pasal 3 UUDI mengatur desain industri yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
Namun, perlindungan terhadap desain industri baru secara konkret apabila telah terdaftar pada instansi yang berwewenang mengurus bidang HaKI. Dengan
demikian, perlindungan akan mudah dilakukan bila suatu desain industri terdaftar
75 artinya setiap desain industri perlu didaftarkan agar memudahkan
perlindungannya. Dengan model pendaftaran juga memberikan kemudahan bagi akuntansi perusahaan untuk memperhitungkan aset dari HaKI seta memberikan
angka penyusutan.
- Argentina, 5 tahun dan dapat diperpanjang 2 kalli masing-masing 5 tahun
natau 15 tahun. Hal demikian karena HaKI merupakan suatu aset dari pemilik
atau pemegangnya meskipun bersifat “ Intangible Assets”.
48
Dengan model pendaftaran, perlindungan atas hak desain industri memiliki jangka waktu terbatas yang ditentukan oleh undang-undang.
49
Berbagai negara menetapkan jangka waktu perlindungan hukum yang berbeda – beda pula, seperti di bawah ini:
- Australia, 1 tahun dan dapat diperpanjang sampai 6 tahun atau 7 tahun;
- Brasil, 10 tahun
- Thailand, 5 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali masing-masing 5 tahun
atau 15 tahun; -
Benelux, 5 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali masing-masing 5 tahun atau 15 tahun
- Inggris, 5 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali masing-masing 5 tahun atau
15 tahun; atau dengan Undang-undang baru menjadi 25 tahun; -
Amerika Serikat, 14 tahun -
Australia, 3 tahun
48
H.Muhammad Djumhana, Loc.it, Hal 47
Urip S. Tinambungan : Eksistensi Dari Keberadaan UU Desain Industri No.31 Tahun 2000 Sebagai Proteksi Di Sektor Perdagangan, 2009.
USU Repository © 2009
76 -
Perancis, 50 tahun -
Portugal, lamanya tidak ditentukan.
50
Bagaimana dengan Indonesia, semula jangka waktu perlindungan desain industri hanya diberikan 5 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk 5 tahun
atau totalnya 10 tahun. Sesuai dengan pasal 26 ayat 3 persetujuan TRIPs, jangka waktu perlindungan desain industri diberikan untuk jangka waktu 10 tahun.
Ketentuan ini dicantumkan dalam pasal 5 UUDI, bahwa perlindungan terhadap hak desain industri diberikan untuk jangka waktu 10 Sepuluh tahun terhitung
sejak tanggal penerimaan tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan hukum dimaksud dicatat dalam daftar umum desain industri dan diumumkan
dalam berita resmi desain industri.
Dalam pasal 1 angka 5 UUDI dinyatakan hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri. Atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
Selama jangka waktu 10 tahun tersebut, orang lain dilarang membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor danatau mengedarkan barang yang
diberi hak desain industri. Inilah yang dinamakan dengan hak desain industri.
49
Ibid
50
Ita Gambiro, Desain Produk Industri, CV.Gramedia offset, Jakarta, 1992, Hal 19, Muhammad Djumhara dan R.Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori,
dan prakteknya di Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997, Hal 207-208
51
Insan Budi Maulana, Kumpulan Perundang-Undangan di Bidang HaKI: Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000
77 Dalam menentukan jangka waktu perlindungan desain industri tersebut
telah direnungkan dugaan tentang siapakah yang akan banyak mendaftarkan desain industri itu. Karena jangka waktu perlindungan yang terlalu lama akan
membawa konsukuensi hukum dan ekonomi, misalnya royalitas dan biaya produksi serta laba yang diperoleh dari penggunaan desain itu. Bila desain itu
akan banyak digunakan oleh para penggusaha lokal, sementara desain itu akan banyak digunakan oleh pihak asing, kewajiban yang mendaftarkan banyak
dilakukan oleh pihak asing, maka berkewajiban membayar royalti akan semakin banyak, yang berarti pengurasan devisa negara.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN