17 Hasil validasi metode dapat digunakan untuk memutuskan kualitas, reabilitas dan
konsistensi  dari  hasil  analitik  Huber,  2007.  Menurut  USP United  States
Pharmacopeia  XXX,  ada  8  karakteristik  utama  yang  digunakan  dalam  validasi metode,  yakni  akurasikecermatan,  presisikeseksamaan,  spesifisitas,  batas
deteksi, batas kuantitasi, linieritas, rentang dan kekuatanketahanan.
2.4.1  AkurasiKecermatan
Akurasikecermatan adalah kedekatan antara nilai hasil uji yang diperoleh lewat metode analitik dengan nilai sebenarnya. Akurasi dinyatakan dalam persen
perolehan  kembail recovery  Akurasi  dapat  ditentukan  dengan  dua  metode,
yakni spiked-placebo  recovery  dan  standard  addition  method.  Pada  spiked-
placebo  recovery  atau  metode  simulasi,  analit  murni  ditambahkan  spiked  ke dalam  campuran  bahan  pembawa  sediaan  farmasi,  lalu  campuran  tersebut
dianalisis  dan  jumlah  analit  hasil  analisis  dibandingkan  dengan  jumlah  analit teoritis  yang  diharapkan.  Jika  plasebo  tidak  memungkinkan  untuk  disiapkan,
maka  sejumlah  analit  yang  telah  diketahui  konsentrasinya  dapat  ditambahkan langsung  ke  dalam  sediaan  farmasi  otentik.  Metode  ini  dinamakan
standard addition method atau metode penambahan baku. USP XXX, 2007; Ermer, 2005;
Harmita, 2004.
2.4.2  PresisiKeseksamaan
Presisikeseksamaan  adalah  ukuran  keterulangan  metode  analitik, termasuk  di  antaranya  kemampuan  instrumen  dalam  memberikan  hasil  analitik
yang  reprodusibel.  Berdasarkan  rekomendasi  ICH the  International  Conference
on  the  Harmonisation,  karakteristik  presisi  dilakukan  pada  3  tingkatan,  yakni keterulangan
repeatability,  presisi  antara  intermediate  precision  dan
Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010.
18 reprodusibilitas
reproducibility. Keterulangan
dilakukan dengan
cara menganalisis  sampel  yang  sama  oleh  analis  yang  sama  menggunakan  instrumen
yang  sama  dalam  periode  waktu  singkat.  Presisi  antara  dikerjakan  oleh  analis yang berbeda. Sedangkan reprodusibilitas dikerjakan oleh analis yang berbeda dan
di laboratorium yang berbeda USP XXX, 2007; Épshtein, 2004.
2.4.3  Spesifisitas
Spesifisitas adalah kemampuan  untuk  mengukur  analit  yang  dituju  secara tepat  dan  spesifik  dengan  adanya  komponen  lain  dalam  matriks  sampel  seperti
ketidakmurnian,  produk  degradatif  dan  komponen  matriks.  Secara  umum, spesifisitas  dapat  ditunjukkan  oleh  pendekatan  secara  langsung  maupun  tidak
langsung.  Pendekatan  langsung  dapat  ditunjukkan  oleh  minimalnya  gangguan oleh senyawa lain terhadap hasil analisis misalnya mendapatkan hasil yang sama
dengan  atau  tanpa  senyawa  pengganggu,  resolusi  kromatografik  yang  bagus  dan kemurnian  puncak
peak  purity.  Pendekatan  tidak  langsung  adalah  lewat pengamatan karakteristik akurasi dari metode tersebut.  Bila  akurasi metode  telah
dapat diterima acceptable dan valid, maka metode tersebut otomatis telah masuk
kriteria sebagai metode yang spesifik Ermer, 2005.
2.4.4  Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi