Perumusan Masalah Hipotesis Tujuan penelitian

3 tinggi serta dapat digunakan untuk menganalisis kebanyakan senyawa kimia Meyer, 2004. Untuk memperoleh validitas metode ini, maka dilakukan uji akurasi yang dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery dan uji presisi yang dinyatakan dalam Relative Standart Deviation RSD . Kemudian ditentukan batas deteksi limit of detection dan batas quantitasi limit of quantitation Épshtein, 2004.

1.2 Perumusan Masalah

− Apakah fase gerak dapar fosfat pH 4,4-metanol dapat memisahkan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dalam tablet dengan metode KCKT? − Berapakah perbandingan fase gerak dapar fosfat pH 4,4-metanol dan laju alir agar dapat menghasilkan pemisahan yang baik untuk campuran amoksisilin dan kalium klavulanat sesuai dengan kriteria harga resolusi tidak lebih kecil dari 3,5? − Apakah kondisi optimal fase gerak dan laju alir yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis kuantitatif campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dalam tablet dengan validasi metode yang memenuhi persyaratan?

1.3 Hipotesis

− Metode KCKT dengan fase gerak dapar fosfat pH 4,4-metanol dapat memisahkan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dalam tablet. Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010. 4 − Fase gerak dapar fosfat pH 4,4-metanol pada perbandingan tertentu dan laju alir yang terpilih dapat memisahkan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat sesuai dengan persyaratan harga resolusi tidak lebih kecil dari 3,5. − Kondisi optimal fase gerak dan laju alir yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis kuantitatif campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dalam tablet dengan validasi metode yang memenuhi persyaratan.

1.4 Tujuan penelitian

− Melakukan pemisahan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dengan metode KCKT meggunakan fase gerak dapar fosfat pH 4,4- metanol. − Melakukan optimasi fase gerak sehingga didapatkan komposisi dapar fosfat pH 4,4-metanol dan laju alir yang optimal untuk pemisahan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat yang baik. − Melakukan uji validasi terhadap metode KCKT pada kondisi optimal fase gerak dan laju alir yang terpilih.

1.5 Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

2 59 124

Penetapan Kadar Sakarin pada Es Krim Secara Kromatografi Cair Knerja Tinggi

14 118 51

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Optimasi Fase Gerak Metanol-Air Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Teofilin Dan Efedrin HCL Dalam Tablet Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

20 206 134

Optimasi Fase Gerak Metanol-Dapar Fosfat dan Laju Alir pada Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat dalam Sirup dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

2 85 119

Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

27 162 26

Optimasi Fase Gerak Metanol – Air Dalam Analisis Tablet Campuran Parasetamol Dan Kofein Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

11 94 103

Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

0 35 91

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 59

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 16