Efisiensi Kolom N Selektifitas atau Faktor Pemisahan α Resolusi R

10 Oleh karena itu, diperlukan suatu ukuran derajat tambatan dari analit yang lebih independen yakni faktor tambat k. Faktor tambat dihitung dengan membagi waktu tambat bersih t’ R dengan waktu hampa t seperti yang dapat dilihat pada rumus berikut ini. t t t t t k R R − = = Ornaf and Dong, 2005. Faktor tambat disebut juga sebagai faktor kapasitas k’. Idealnya, analit yang sama jika diukur pada dua instrumen berbeda dengan ukuran kolom yang berbeda namun memiliki fase diam dan fase gerak yang sama, maka faktor tambat dari analit pada kedua sistem KCKT tersebut secara teoritis adalah sama Kazakevich, 2007.

2.3.3.2 Efisiensi Kolom N

Efisiensi adalah ukuran tingkat penyebaran puncak dalam kolom. Efisiensi kolom ditunjukkan dari jumlah lempeng teoritikal atau theoretical plates N, yang dapat dihitung dengan rumus: 2 16       = w t N R Kazakevich, 2007. Kolom yang efisien adalah kolom yang mampu menghasilkan pita sempit dan memisahkan analit dengan baik. Nilai lempeng akan semakin tinggi jika ukuran kolom semakin panjang, hal ini berarti proses pemisahan yang terjadi semakin baik. Hubungan antara nilai lempeng dengan panjang kolom disebut sebagai nilai HETPHigh Equivalent of a Theoretical Plate H. H dapat dihitung dengan rumus: N L H = Snyder and Kirkland, 1979. Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010. 11 Gambar 5. Kromatogram hasil analisis KCKT dengan berbagai selektifitas dan efisiensi. sumber: Kazakevich, Y. 2007. HPLC for Pharmaceutical Scientists, New Jersey: John Wiley Sons, Ltd. Page 21

2.3.3.3 Selektifitas atau Faktor Pemisahan α

α α α Selektifitas α adalah kemampuan sistem kromatografi untuk membedakan analit yang berbeda. Selektifitas ditentukan sebagai rasio perbandingan faktor tambat k dari analit yang berbeda: 1 2 2 1 t t t t k k R R − − = = α Kazakevich, 2007. Nilai selektifitas yang didapatkan dalam sistem KCKT harus lebih besar dari 1 Ornaf and Dong, 2005. Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010. 12

2.3.3.4 Resolusi R

s Resolusi R s merupakan derajat pemisahan dari dua puncak analit yang bersebelahan. Resolusi didefinisikan sebagai perbedaan waktu tambat antara dua puncak dibagi dengan rata-rata lebar kedua puncak [ ] 2 2 1 1 2 w w t t R R R + − = Ornaf and Dong, 2005. Pada analisis kuantitatif, resolusi yang ditunjukkan harus lebih besar dari 1,5. Sementara itu, bila kedua puncak yang berdekatan memiliki perbedaan ukuran yang signifikan, maka diperlukan nilai resolusi yang lebih besar Meyer, 2004.

2.3.3.5 Faktor Tailing dan Faktor Asimetri

Dokumen yang terkait

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

2 59 124

Penetapan Kadar Sakarin pada Es Krim Secara Kromatografi Cair Knerja Tinggi

14 118 51

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Optimasi Fase Gerak Metanol-Air Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Teofilin Dan Efedrin HCL Dalam Tablet Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

20 206 134

Optimasi Fase Gerak Metanol-Dapar Fosfat dan Laju Alir pada Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat dalam Sirup dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

2 85 119

Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

27 162 26

Optimasi Fase Gerak Metanol – Air Dalam Analisis Tablet Campuran Parasetamol Dan Kofein Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

11 94 103

Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

0 35 91

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 59

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 16