27
3.4.3 Metode Validasi 3.4.3.1 Akurasi Kecermatan
Akurasi dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery dengan
menggunakan metode penambahan baku the method of standard additives, yakni
ke dalam tablet ditambahkan baku sebanyak 50 dari kadar yang diketahui terdapat dalam sampel, kemudian dianalisis dengan prosedur yang sama seperti
pada sampel. Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
100 n
ditambahka yang
baku kadar
B A
Kembali Perolehan
× −
=
Keterangan: A
= kadar analit yang diperoleh setelah penambahan baku B
= kadar analit sebelum penambahan baku Ermer, 2005.
3.4.3.2 Presisi Keseksamaan
Presisi metode dinyatakan oleh simpangan baku relatif Relative Standard
DeviationRSD dari serangkaian data. RSD dapat dirumuskan sebagai berikut.
100 X
SD
RSD
× =
Keterangan: SD =
standard deviationsimpangan baku
X
= kadar rata-rata dalam satu sampel Épshtein, 2004.
Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010.
28
3.4.3.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi Limit Of DetectionLOD dan batas kuantitasi Limit Of
QuantitationLOQ dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
2 -
n Yi
Y
2
SY
∑ −
=
S SY
3,3
LOD
× =
S SY
10
LOQ
× =
Keterangan: SY = simpangan baku residual
S = slope atau derajat kemiringan Miller, 2005.
Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010.
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi amoksisilin dan kalium klavulanat dilakukan dengan metode spiking yaitu dengan penambahan baku amoksisilin pada larutan baku campuran
amoksisilin dan kalium klavulanat yang telah dianalisis sebelumnya. Dari hasil kromatogram menunjukkan adanya peningkatan luas area amoksisilin. Hal ini
menunjukkan kromatogram yang mengalami peningkatan luas area adalah amoksisilin sedangkan kromatogram yang tidak mengalami peningkatan luas area
adalah kalium klavulanat. Kromatogram dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Mekanisme pemisahan amoksisilin dan kalium klavulanat menggunakan
kolom ODS oktadesilsilan yaitu berdasarkan sifat kepolaran dari kedua komponen ini. Dilihat dari strukturnya, kalium klavulanat lebih polar daripada
amoksisilin sehingga kalium klavulanat akan terelusi lebih dahulu dari amoksisilin pada kolom ODS.
Gambar 1. Kromatogram identifikasi amoksisilin dan kalium klavulanat baku
sebelum dilakukan spiking penambahan baku amoksisilin.
Alfan Martina : Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2010.