Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Ekstraksi

Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. Disamping faktor diatas, screw press mempunyai kelemahan antara lain : a. Membutuhkan ongkos perawatan yang tinggi. b. Banyak biji yang pecah, terutama biji yang terdiri dari cangkang tipis. c. Minyak yang keluar dari screw press lebih banyak mengandung padatan yang terdiri dari serat, pasir, dan Lumpur sehingga minyak yang keluar ke oil gutter lebih pekat, dan akan membutuhkan air pengencer yang lebih banyak. d. Akibat ppengempaan yang berfungsi juga untuk mencincang dan mengaduk adonan maka minyak lebih cenderung mengarah ke emulsi sehingga dalam air buangan yang keluar ke fat pit mengandung minyak yang lebih tinggi.

2.6. Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Ekstraksi

2.6.1. Tipe Screw Press Terdapat tiga tipe screw press yang umum digunakan dalam PKS yaitu Speichim, Usine de Wecker dan Stork. Ketiga jenis alat ini mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap efisiensi pengempaan. Alat kempa Speichim memiliki feed screw, sehingga kontinuitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan adonan yang masuk berdasarkan gravitasi. Kontinuitas adonan yang masuk kedalam screw press mempengaruhi volume worm yang paralel dengan penekanan ampas, jika kosong maka tekanan akan berkurang dan oil losses dalam ampas akan tinggi. Penggunaan feed screw juga akan menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam pengoperasiannya perlu dilakukan perhatian yang lebih intensif. Screw press yang digunakan terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki kemampuan press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double shaft umumnya kapasitasnya lebih tinggi dari single shaft. Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. 2.6.2. Tekanan kerja screw press 1. Tekanan lawan Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan lawan dinaikkan dengan mengatur cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukan persentase biji pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan screw press, bahkan dapat menyebabkan kebakaran elektromotor screw press. Tekanan kerja cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab itu pengoperasian screw press hendaknya dipertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diakibatkannya. Kerusakan cone yang terjadi di pabrik sering dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki, dengan melakukan pengturan pada panel board yang mengatur amper arus masuk, hal ini sudah bertentangan dengan prinsip kerja alat continuous pressing dan berakibat pada kerusakan elektromotor yang cepat. 2. Stabilitas tekanan Tekanan yang terlalu bervariasi akan mengakibatkan pengaruh negatif terhadap proses pengempaan dan terhadap alat kempa. Adjust yang dilakukan pada elektromotor dan cone yang secara terpisah tidak dapat mempertahankan tekanan yang stabil. Untuk menstabilkan tekanan kerja dan tekanan lawan pada screw press dilakukan dengan cara mengganti “geardriven” dengan “hydraulic tranmisi” sehingga ganjalan-ganjalan yang terdapat dalam screw press yang disebabkan ketidaksamaan bahan baku yang diatur secara automatic. Alat ini sudah banyak dikembangkan pada screw press. Keuntungan dari alat ini ialah dapat mengatur sendiri tekanan tertinggi dan tekanan terendah dalam screw press, serta dapat diatur Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. arah putaran screw sehingga cake yang berbeda dalam cylinder press dapat dikeluarkan. Tujuan untuk menstabilkan tekanan pressan adalah : a. Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, dengan meratanya adonan masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka ekstraksi minyak akan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih rendah. b. Menurunkan jumlah biji pecah. Semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press maka jumlah biji pecah semakin tinggi. c. Memperpanjang umur teknis. Umur teknis alat seperti screw, cylinder press, dan elektromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan mekanis. Untuk menstabilkan tekanan pressan maka dilakukan suatu system interlocking antara power penggerak screw dengan hydraulic cone. Dengan cara ini satu dengan lainnya saling mengurangi lonjakan-lonjakan tekanan baik karena keadaan adonan maupun akibat perubahan tegangan arus balik. 2.6.3. Air pengencer Air pengencer yang diberikan pada alat screw press tergantung pada jenis alat. Pemberian air pengencer dilakukan dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas bagian tengah dan atau di chute screw press. Jumlah air pengencer yang diberikan tergantung pada suhu air pengencer, semakin tinggi suhu air pengencer maka jumlah air yang diberikan semakin sedikit. Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. Pemberian air pengencer yang terlalu banyak dapat berakibat terhadap : a. Kandungan air cake Kandungan air cake yang tinggi dapat menyebabkan proses : 1. Pemecahan cake yang lebih sulit dalam cake breaker conveyor CBC. Hal ini sering menyebabkan beban CBC yang terlalu berat. 2. Semakin tinggi kandungan air ampas maka kalor bakarnya akan semakin menurun yang dapat memperkecil kapasitas dan efisiensi boiler. 3. Pemerahan biji yang berkadar air yang tinggi dalam silo biji akan lebih dan dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekstraksi biji yang lebih rendah. b. Penurunan kapasitas screw press akibat bertambahnya kandungan air dan kecepatan gerak cake dalam worm. Jumlah air pengencer yang diberikan menurut hasil percobaan pada beberapa alat screw press yaitu 50-75 terhadap kandungan minyak dalam adonan tersebut, misalnya jika rendemen minyak 22 dengan kapasitas screw press 10 ton TBSjam maka air yang disemprotkan sebagai air pengencer sebanyak 1,1-1,65 M 3 Naibaho, 1996. Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009.

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Pada Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press

34 105 53

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

4 17 45

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 1 11

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 2 2

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 1 4

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 15

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 1

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 5

Pengaruh Proses Pengepresan Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PKS Sei Dolok Ilir

0 1 11

Pengaruh Proses Pengepresan Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PKS Sei Dolok Ilir

0 0 2