Pengepresan Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA

Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. dua cara, yaitu dengan sistem claybath dan hydrocyclone. Campuran antara kernel dan cangkang dimasukkan ke dalam cairan tanah liat, yang bebas pasir sehingga kernel akan terapung dan cangkang akan tenggelam. Gerak cairan karena adanya sirkulasi akan membawa kernel menuju ayakan getar untuk dibersihkan dan selanjutnya dikirim ke silo pengering. Sementara cangkang yang tenggelam kemudian terdorong ke luar melalui pipa pengeluaran yang dipasang pada bagian bawah. Selanjutnya, cangkang tersebut dimasukkan ke silo cangkang untuk dijadikan bahan bakar boiler. Kernel yang sudah terpisah dari cangkang dan masih mengandung 12 air dimasukkan ke silo pengering kernel dryer untuk diturunkan kandungan airnya hingga mencapai 7. Pengeringan dilakukan dengan udara bertemperatur 60-70 C selama 14-15 jam.

2.4. Pengepresan Kelapa Sawit

Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester sudah berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat pengepresan yang berada persis di bawah digester. Pada pabrik kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengepresan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan tertahan oleh sliding cone. Screw dan sliding cone ini berada di bawah selubung baja yang disebut press cage, di mana dindingnya berlubang-lubang di seluruh permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar melalui lubang-lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone dan press cage. Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran dillution sehingga massa bubur Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009. buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat TBS yang diolah dengan temperatur air sekitar 90 C. proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air, dan 8 zat padat Pahan, 2002. Screw press yang digunakan mempunyai kapasitas yang dapat diatur dengan penyesuaian putaran ulirnya. Makin tinggi tekanan kempa makin rendah kadar minyak dalam ampas kempa, tetapi makin banyak biji yang pecah dalam kempa. Oleh karena itu pilihan tekanan kempa adalah kompromi antara dua hal tersebut. Untuk buah Tenera kompromi tersebut tercapai pada tingkat kehilangan minyak 7,5 terhadap zat kering. Untuk buah Dura kehilangan ini akan lebih tinggi lagi, karena angka perbandingan biji dengan bagian serabut jauh lebih tinggi, sehingga kemungkinan biji bersinggungan satu sama lain dalam kempa menjadi lebih besar. Dengan demikian minyak yang terperangkap diantara celah biji-biji, sehingga tidak terperas keluar dari kempa, akan lebih banyak. Selain itu, gaya yang diberikan hanya akan diserap oleh biji-biji saja. Serabut hampir tidak menerima gaya kempa, sehingga minyak yang tersisa dalam serabut karena tidak terperas habis akan lebih banyak pula. Menurut pengalaman, kempa ulir cocok untuk TBS yang mempunyai perbandingan biji dengan daging buah sebesar 25:75 atau lebih Mangoensoekarjo, 2003 Selain proses pengepresan, ekstraksi minyak juga dapat dilakukan dengan beberapa proses lain yaitu ekstraksi dengan sentrifugasi, ekstraksi dengan bahan pelarut, dan ekstraksi dengan tekanan hidrolis. Ekstraksi dengan sentrifugasi dan ekstraksi dengan tekanan hidrolis punya kelemahan dimana ampas press langsung tercampur dengan minyak yang dihasilkan. Halimahtun Sa’diah : Pengaruh Proses Pengepresan Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba, 2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Pada Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press

34 105 53

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

4 17 45

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 1 11

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 2 2

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 1 4

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 15

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 1

Pengaruh Air Yang Digunakan Dalam Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Presentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PT.Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

0 0 5

Pengaruh Proses Pengepresan Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PKS Sei Dolok Ilir

0 1 11

Pengaruh Proses Pengepresan Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Ampas Press PKS Sei Dolok Ilir

0 0 2