14
2.9. Kerangka Konsep
Ekstrak Biji kopi mengandung
antioksidan
analisis Spektrofotometer
Metode DPPH
15
2.10. Definisi Operasional
NO Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Skala Ukur Hasil ukur
1 Konsentr
asi ekstrak
biji kopi Konsentrasi
larutan yang
diuji dalam ppm Rumus
V1 x M1= V2 x M2
- numerik
50 ppm 100 ppm
150 ppm 200 ppm
2 Absorba
nsi sampel
Nilai absorbansi tiap sampel
Diukur mengguna
kan spektrofoto
meter spektrofotometer
numerik Nm
3 IC50
Kemampuan substrat
atau ekstrak
untuk menghambat
reaksi biologi
atau biokimia
sebesar 50 Mengguna
kan persamaan
regresi linier
- Kategorik
ordinal Klasifikasi
Blois: IC50 50
μgml =
sangat kuat IC50 50-100
μgml = kuat IC50
101- 150 μgml=
sedang IC50 151-200
μgml =
lemah IC50 200 μgml =
tidak aktif
16
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional untuk mengetahui kadar antioksidan biji kopi dengan menggunakan metode DPPH.
3.2.
Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian di laksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dimulai dari bulan
Januari hingga Agustus 2014.
3.3.
Sampel
Biji kopi robusta ini dideterminasi oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor. Determinasi dilakukan untuk
menentukan apakah spesies yang digunakan sesuai dengan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel
yang diuji benar yaitu biji kopi robusta. Biji kopi robusta kemudian dibuat larutan ekstraknya dalam berbagai konsentrasi.
3.4.
Alat dan Bahan Penelitian
3.4.1.
Alat Penelitian
Timbangan analitik; tabung reaksi; tabung Erlenmeyer; cawan; gelas ukur; labu ukur 10 ml; kaca arloji; batang pengaduk; botol gelap; gelas beaker;
mikropipet; tip; alumunium foil; kuvet; spektrofotometer UV-Vis Hitachi 2,2 solution 17; kertas saring; evaporator; shaker waterbath; termometer; dan hotplate
with magnetic stirer.
20
3.4.2.
Bahan Penelitian
Biji kopi robusta, etanol, metanol, DPPH, vitamin C, dan air aquades
17
3.5.
Cara Kerja Penelitian
3.5.1.
Penyiapan Sampel
Biji kopi robusta yang didapatkan di pasar dan sudah dideterminasi untuk selanjutnya disiapkan untuk diekstraksi.
3.5.2.
Pembuatan ekstrak biji kopi
Pembuatan ekstrak biji kopi dilakukan oleh peneliti di laboratorium biologi. Biji kopi pertama digiling lalu disimpan dalam lemari pendingin sampai
dilakukannya analisis. Sampel kopi selanjutnya diekstrak dengan menggunakan pelarut etanol dan juga air, rasio perbadingan antara etanol dan air adalah 600 ml
: 400 ml. Kopi sebanyak 20 gram dilarutkan dengan 1 liter L etanol dan air, dengan perbandingan yang telah disebutkan diatas, setelah itu larutan
dihomogenkan menggunakan hot plate with magnetic stirer selama 3 jam dengan suhu 60° C setelahnya lakukan penyaringan dengan kertas saring. Setelah disaring
lakukan evaporasi menggunakan evaporator.
20
3.5.3.
Pembuatan Larutan
a Pembuatan Larutan DPPH Timbang 0,0007 gram DPPH
Larutkan dalam metanol sebanyak 14 ml Kocok larutan hingga homogen lalu masukan ke dalam botol gelap
Ukur absorbansi dengan menggunakan spektrofomotometer agar
mendapatkan panjang gelombang maksimum.
20
b Pembuatan Larutan kontrol negatif 2500 μl metanol dicampur dengan 500 μl larutan DPPH
Kocok larutan hingga homogen.