Spektrofotometer UV – VIS Metode Deoksiribosa

17 3.5. Cara Kerja Penelitian 3.5.1. Penyiapan Sampel Biji kopi robusta yang didapatkan di pasar dan sudah dideterminasi untuk selanjutnya disiapkan untuk diekstraksi. 3.5.2. Pembuatan ekstrak biji kopi Pembuatan ekstrak biji kopi dilakukan oleh peneliti di laboratorium biologi. Biji kopi pertama digiling lalu disimpan dalam lemari pendingin sampai dilakukannya analisis. Sampel kopi selanjutnya diekstrak dengan menggunakan pelarut etanol dan juga air, rasio perbadingan antara etanol dan air adalah 600 ml : 400 ml. Kopi sebanyak 20 gram dilarutkan dengan 1 liter L etanol dan air, dengan perbandingan yang telah disebutkan diatas, setelah itu larutan dihomogenkan menggunakan hot plate with magnetic stirer selama 3 jam dengan suhu 60° C setelahnya lakukan penyaringan dengan kertas saring. Setelah disaring lakukan evaporasi menggunakan evaporator. 20 3.5.3. Pembuatan Larutan a Pembuatan Larutan DPPH  Timbang 0,0007 gram DPPH  Larutkan dalam metanol sebanyak 14 ml  Kocok larutan hingga homogen lalu masukan ke dalam botol gelap  Ukur absorbansi dengan menggunakan spektrofomotometer agar mendapatkan panjang gelombang maksimum. 20 b Pembuatan Larutan kontrol negatif  2500 μl metanol dicampur dengan 500 μl larutan DPPH  Kocok larutan hingga homogen. 18 c Pembuatan Larutan uji 1. Larutan Induk 1000 ppm 10 g ekstrak biji kopi dilarutkan kedalam 10 ml etanol = 1000 ppm 2. Larutan Seri Tabel 3.1 Pembuatan larutan seri ekstrak biji kopi Konsentrasi ppm Larutan Induk Biji Kopi μl Etanol μl DPPH μl 50 ppm 600 μl 1900 μl 500 μl 100 ppm 450 μl 2050 μl 500 μl 150 ppm 300 μl 2200 μl 500 μl 200 ppm 150 μl 2350 μl 500 μl a. Pembuatan Larutan Kontrol Positif Vitamin C Nabavi sf 2011 1. Larutan Induk 100 ppm 1 mg Vitamin C murni dilarutkan dalam 10 ml etanol 2 Larutan seri 2,4,6,8 ppm 3.6. Pengukuran Absorbansi Seluruh larutan kontrol, larutan ekstrak biji kopi dan larutan standar positif vitamin C dikocok menggunakan shaker waterbath dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 30 menit dalam keadaan gelap ditutup alumunium foil. Hal ini dilakukan karena radikal DPPH mudah didegradasi oleh cahaya. 2 Ketika DPPH bereaksi dengan komponen, terjadi perubahan warna dan akan terbaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 516 nm. Selanjutnya ketika hasilnya sudah didapat dicari persen hambat masing masing larutan dengan menggunakan rumus 16 : Konsentrasi ppm Larutan Induk Biji Kopi μl Etanol μl DPPH μl 2 ppm 60 μl 2440 μl 500 μl 4 ppm 120 μl 2380 μl 500 μl 6 ppm 180 μl 2320 μl 500 μl 8 ppm 240 μl 2260 μl 500 μl Tabel 3.2 Pembuatan larutan seri vitamin C