Faktor-Faktor penyebab kenakalan Remaja yang dilakukan oleh

Hanya satu orang anggota geng motor P-dox yang orang tuanya bercerai dan empat orang yang bapaknya telah meninggal. Seperti yang diungkapkan oleh saudara P: “Ada empat orang anak P-dox ga punya bapak, setahu saya begitu”. 105 Juga diungkapkan oleh saudara X: “Ada sekitar enam orangan yang orang tuanya ga utuh, Cuma ga tau cerai apa meninggal”. 106 Hal ini cukup unik karena pada umumnya anggota geng motor P-dox tinggal bersama keluarga atau orang tuanya. Hal ini ditegaskan oleh pernyataan dari saudara yang berinisial W: “Hampir semua anak P-dox tinggal sama orang tuanya, kecuali yang uda pada merid nikah” Nampak tidak ada perbedaan antara anggota P-dox yang memiliki orang tua lengkap, maupun yang orang tuanya bercerai atau merupakan anak yatim. Terdapat ketidak harmonisan dalam keluarga remaja anggota geng motor P-dox dijadikan alasan untuk terlibat dalam aktifitas kenakalan. Faktor utamanya adalah karena anak merasa diabaikan dalam keluarga. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh saudara P: “ Hubungan baik-baik aja, tapi di keluarga cuek, masing-masinglah. Kalo nganggur ga ngapa-ngapain pasti kita jadi bulan-bulanan atau diomelin sama orang tua”. 107 Dijelaskan oleh saudara X: 105 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 106 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 107 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. “Ya kalo dikelurga cuek aja, gw pengen ngapain aja terserah gw, yang penting gw ga nyusahin orang-orang rumah”. 108 Juga ditegaskan oleh saudara W: “Kalo ma abang pernah bentrok, bisanya karena gw nganggur, kalo gw kerja ga bakal lah ” . 109 Dengan kata lain, karena menjadi pengangguran maka orang tua tidak suka dan sering memarahi, karena tidak senang dengan perlakuan orang tua dan mersa tidak mendapatkan dukungan, sehingga mereka masuk dalam komunitas geng motor P-dox. Sebagian keluarga dan orang tua mengetahui bahawa anak-anak remaja ini mengikuti aktifitas geng motor P-dox salah satunya balap liar, ada juga sebagian remaja yang keluarganya tidak mengetahuinya. Seperti yang diungkapkan oleh saudara X: “Ya biasa aja si orang tua kita ini orang tua kita kan jarang merhatiin anaknya” . 110 Juga dijelaskan oleh saudara Y: “Orang tua kita tuh biasa-biasa ajalah, orang dari pagi sampe malem tuh selalu kerja atau sibuk sendiri-diri” 111 Hal ini diperkuat oleh pernyataan oleh saudari W: “Bokap nyokap tau, kalo nyokap cuek, kalo bokap sering ngontrol. Kalo gw kelayapan sering dicari bokap. Cuma w nya nyari 108 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 109 Hasil wawancara dengan W inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 110 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 111 Hasil wawancara dengan Y inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. kesenagnan, diomelin pun biasa aja masuk kuping kiri keluar kuping kanan”. 112 2. Faktor Lingkungan Pergaulan Pada masa remaja seorang anak telah tumbuh dan berkembang dalam pergaulan dimana remaja tinggal dan juga diikuti dengan tumbuhnya rasa kesetiakawanan antar remaja di kelompoknya. Dalam hal ini perilaku remaja dalam tahapan perluasan pergaulan sosial ini mencari jati dirinya dengan masuk dalam komunitas geng motor P-dox. Menurut para informan, para remaja di komunitas geng motor P-dox dapat menemukan rasa kesetiakawanan. Menurut mereka rasa kesetiakawanan yang ada diantara remaja tumbuh menjadi sangat kuat, hal ini ditunjukan dengan tindakan- tindakan kebersamaan termasuk dalam hal-hal yang negatif . Rasa kesetiakawanan yang tinggi menjadi alasan utama kenapa para remaja ini masuk dalam komunitas geng motor P-dox. Rasa kesetiakawanan yang dimaksud adalah teman yang bisa mengerti mereka baik susah maupun senang. Seperti yang diungkapakan oleh saudara X: “Yang ngertiin kita, susah seneng bareng-bareng”. 113 Sebenarnya dalam berteman tidak memilih-milih, mereka mencari teman yang bisa diajak santai dan nongkrong bareng. Dijelaskan oleh saudara Y: 112 Hasil wawancara dengan W inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 113 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. “Kalo buat bertemen si, kita ga milih-milih ya, kita si nongkrong- nongkrong bareng, yang lebih penting tuh kita setia kawanlah”. 114 Pergaulan di P-dox selama ini membuat mereka merasa nyaman, karena mereka merasa bisa dimengerti. “Pengennya punya temen ya yang ngerti gw, tapi jujur kalo di P-dox ngertiin w semua”. 115 Selain itu mereka juga mersa terdapat solidaritas yang tinggi diantara anggota P-dox. “Kalo teman saya tidak milih milih ya. Cuma saya suka aja dengan solidaritas di geng P-dox ini”. 116 Dengan demikian sebagaimana yang diungkapkan oleh informan berinisial J, P-dox merupakan sebuah keluarga yang mereka diinginkan. “Ya di geng P-dox ini, jadi di geng P-dox ini dah kita anggap seperti keluarga kita atau saudara”. 117 Adapun awal mula para remaja ini masuk dalam komunitas geng motor P- dox ini bermacam-macam, karena teman sejak kecil dan ada yang mulanya diajak oleh teman yang lainnnya. Seperti yang diungkapkan oleh P: “Kebetulan kita dari kecil kan dah main bareng, apalagi dan pada dewasa gini, jadi kita mikir tuh kecil bareng masa dah gede gini kita misah, makannya kita tuh jalin hubungan di geng P-dox ini lebih erat lagi”. 118 Selain pengaruh pertemanan sejak kecil, sekedar bergaul, nongkrong juga menjadi awal beberapa informan masuk dalam komunitas geng motor P-dox. 114 Hasil wawancara denganY inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 115 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 116 Hasil wawancara dengan W inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 117 Hasil wawancara dengan J inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 118 Hasil wawancara dengan Pinisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. “Ya jadi waktu itu kan istilahnya kalo buat dari masalah minuman berawal dari di ajak nongkrong di P-dox ditawarin minum, trus diceritain juga sama anak-anak P-dox disini kalo minum anak asik anak motor juga, namanya geng motor P-dox, udah gitu anaknya asik- asik, rasa kebersamaanya tuh bener-bener terjalin banget nongkrong di P-dox ini”. 119 Dipertegas oleh pernyataan saudara Y: “Awal saya masuk di geng motor P-dox itu diajak teman lalu saya merasa nyaman”. 120 Meskipun menemukan teman yang memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi dan membuat mereka merasa nyaman, tetapi tidak menutup kemungkinan anak remaja geng motor P-dox ini berteman dengan remaja diluar komunitas geng motor P-dox. Seperti yang diunhgkapkan oleh saudara P: “Pernah, banyak juga dari luar p-dox, kawan-kawan pada seneng nongkrong di P-dox, karena orang-orang di P-dox enak-enak dan asik-asik”. 121 Hal senada juga diungkapkan oleh informan lainnaya: “Pernah dapet temen yang enak di luar P-dox, sampe sekarang juga masih beteman” . 122 Dalam komunitas geng motor P-dox teman tidak spenuhnya bisa mempengaruhi dalam setiap pengamilan keputusan seperti yang diungkapkan oleh saudara P: “Kalo ada kawan kasih masukan kita hargai, nanti kita pikirin kalo bagus ya dijalanin”. 123 119 Hasil wawancara dengan Jinisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 120 Hasil wawancara dengan Y inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 121 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 122 Hasil wawancara dengan J inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. Diungkapkan oleh saudara X: “Kalo untuk mempengaruhi si engga, tapi kalo lagi ada masalah kita curhatin”. 124 Dipertegas oleh pernyataan saudara P: “Teman saya ada yang berpengaruh dalam kehidupan saya ada juga yang tida, ya itu tergantung orangnya”. 125 Persahabatan di antara para remaja didasarkan pada kesetiakawanan yang tinggi, maka persahabatan diantaranya terjadi tanpa memandang siapa sebenarnya teman-teman tersebut, apakah temannya seorang penjahat, seorang baik-baik, hal ini tidak dipermasalahkan. Persahabatan yang ada di antara remaja adalah karena kesetiakawan yang sudah terbentuk. Dalam kasus minuman keras, narkoba, seks bebas, apabila teman-temannya melakukan hal tersebut, maka yang lainnya akan melakukan hal yang sama tanpa ada pertimbangan dan pemikiran tertentu. Fakta inilah yang menjadikan lingkungan pergaulan kemudian rasa kesetiakawanan yang erat, menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan-kenakalan yang terjadi terjadi dalam komunitas geng motor P-dox. 3. Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar Sejak masa kanak-kanak, seorang remaja mulai belajar dari lingkungan keluarga. Anak belajar menyerap nilai-nilai dan unsur-unsur budaya yang ada dalam sebuah keluarga, di mana nilai-nilai dan unsur-unsur tersebut berasal dari 123 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 124 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 125 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. budaya komunitas yang lebih luas. Kemudian, ketika mnginjak masa remaja, dia akan memperluas pergaulan sosialnya, seperti dengan teman sebaya dan orang dewasa. Dalam hubungan dengan masyarakat, beberapa informan merasa memiliki komunikasi yang sangat baik dengan lingkungan sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh informan yang berinisial P: “Sama lingkungan baik lah yang penting kita ga ganggu begitupun sebaliknya” . 126 Juga diungkapkan oleh Y: “Kalo berkomunikasi baik si ya pastinya. Kita tuh orangnye sangat menghargai orang ga mengusik-ngusik orang jadi tuh kalo sama tetangga kita hargai banget”. 127 Dipertegas oleh pernyataan saudara X: “Kita kan nongkrong disitu ga buat onar, dia juga kan ga pernah ngusik kita”. 128 Namun demikian, beberapa informan juga menyadari terdapat berbagai macam tanggapan dari masyarakat tentang keberadaan geng motor P-dox, baik yang berpendapat positif baik juga yang berpendapat negatif. Seperti yang diungkapkan oleh saudara P: “Penilaian warga terhadap geng P-dox ini ada yang bilang tidak wajar ada juga yang bilang baik”. 129 Diungkapkan oleh saudara X: “Ada juga yang ngomong kalo dia tuh bikin onar mulu padahalkan kalo dikampung kita ga bikin onar. Ya bermacam-macam ragamlah 126 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 127 Hasil wawancara dengan Y inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 128 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 129 Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. orang yang bekata atau menilai, kita nanggepin nya ya biasalah orang berhaklah beropini berpendapat”. 130 Hubungan sosial bersifat pasif, sekedar hanya bertegur sapa tanpa ada komunikasi yang intensif. “Ya kita si ga ngobrol banyak, kalo ketemu ya negor aja” 131 Diperkuat oleh pernyataan saudara W: “Ya beragam, ada yang anggap kalo geng motor P-dox tuh brutal segala macem”. 132 Dari data di atas bisa dimaknai bahwa lingkungan sosial P-dox berada cenderung pasif. Meskipun terdapat kesan negatif tetapi juga tidak ada sanksi sosial ataupun sanksi lainnya yang bersifat tegas ataupun menghukum. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan-ikatan sosial tidak memiliki kekuatan untuk mencegah remaja terjerumus dalam perilaku yang secara sosial menyimpang. Daya tarik kehidupan geng sangat kuat menjadi saluran alternatif para remaja untuk mencari kebahagiaan hidup. Meski remaja geng motor P-dox ini suka balapan liar, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan seks bebas. Mereka mengakui sebagai manusia beragama, salah satunya pernah mengikuti pengajian dan percaya dengan adanya surga dan neraka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh saudara P: “Percayalah, kita kan kecilnya pernah ikut ngaji, meski kita tukang balapan, mabok, pasti mau masuk surga, siapa si yang ga mau masuk surga”. 133 130 Hasil wawancara dengan Xinisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 131 Hasil wawancara dengan Jinisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 132 Hasil wawancara dengan Winisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. 133 Hasil wawancara dengan Pinisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011. Diperkuat oleh saudara X: “Pernah waktu kecil belajar ngaji, tapi kalo sekarang uda engga, jangankan ngaji, solat aja ga pernah”. 134 Cara remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dimana remaja tinggal dan hidup. Lingkungan kehidupan remaja dalam masyarakat mengandung unsur nilai, norma, etika, kebiasaan, dan adat- istiadat. Hal ini sangat mempengaruhi baik atau tidaknya pola perilaku remaja dalam lingkungan masyarakat. Pada kasus anomi penyimpangan kenakalan yang terjadi pada remaja dalam komunitas geng motor P-dox seperti balapan liar, menkonsumsi minuman keras dan narkoba, seks bebas, dan bermain judi, tidak semata-mata kesalahan dari remaja itu sendiri, tetapi ada faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja seperti faktor keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan sosial. Maka untuk mempertahankan struktur yang ada dalam suatu masyarakat, pranata keluarga, pranata hukum, agama, dan pendidikan harus memberikan hukuman kepada remaja anggota geng motor P-dox karena telah melakukan tindak kenakalan yang dapat merusak struktur. 134 Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.

C. Dampak dari kenakalan yang dilakukan oleh para remaja geng motor P- dox

Kenakalan-kenakalan yang terjadi dalam komunitas geng motor P-dox telah memberi dampak terhadap anggota geng P-dox baik secara individu maupun keluarga. Kenakalan yang dilakukan oleh geng motor P-dox berdampak pada: 1. Kekerasan fisik. Dampaknya bagi fisik yaitu seringnya para remaja dipukuli dan ditendangi oleh aparat kepolisian dan mudahnya remaja anggota geng motor P-dox terkena penyakit akibat dari kenakalan yang dilakukannya. Menurut beberapa informan mengatakan bahwa mereka pernah tertangkap aparat kepolisian karena melakukan balap motor, kemudia mereka dipukuli, ditilang, dan dibawa ke kantor polisi. Seperti dijelaskan oleh saudara X: “Saya pernah tertangkap polisi waktu melakukan aksi balap liar, saya langsung dipukuli dan motor yang dipakai untuk balapan hampir hancur ditendangin sama polisi, abis itu dibawa ke kantor polisi dan diminta uang tebusan kalau mau bebas”. 135 Juga diungkapakan oleh saudara B: “Gw pernah ketangkep sama intel di pemuda lagi trek liar bareng anak P-dox, tanpa basa-basi langsung digebukin dan ditendangin. Gw lolos karena ada salah satu kawan gw yang bapaknya polisi, gw ngaku jadi ponakannya, akhirnya gw dilepas tanpa dibawa ke kantor polisi”. 136 135 Hasil w awancara dengan X inisial salah sat u anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 136 Hasil w awancara dengan B inisial salah satu anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. Dijelaskan oleh saudara P: “Kita ditangkap, ditilang, motor ditahan, paling sering digebukin, ditendangin, ditabrak sama polisi’. 137 Selain tertangkap karena balapan motor, ada juga beberapa anggota P- dox yang tertangkap karena kasus narkoba, kemudian yang bersangkutan dipenjara karena tidak sanggup untuk membayar denda yang dibuat aparat kepolisian. Seperti yang diungkapkan oleh saudara yang berinisial X: “Ga lama kawan kita tapi anak diluar P-dox, Cuma kadang nongkrong disini dia ketangkep polisi. Jadi ceritanya dia pengedar, pas ngejual narkoba dia dijebak sama pembeli yang jadi cepu gembel yang dibayar polisi untuk ngejebak pengedar. Pas transaksi langsung di grebek sama intel. Kawan kita ada dua orang yang ketangkep, yang satu damai ditempat bayar dua juta setengah. Satu lagi kawan kita ga bisa damai ditempat karena ga punya uang, akhirnya dia dibawa kekantor terus digebukin, polisi ini minta seratus juta minimal tujuh puluh lima juta untuk nebus. Karena ga sanggup dia pun disidang dan di penjara tiga setengah tahun”. 138 2. Kesehatan reproduksi Dalam kenakalan seks bebas, ada beberapa anggota geng motor P-dox ini melakukan pernikahan dalam usia dini muda. Dikarenakan hamil diluar nikah. Dampak pada anak yang dilahirkan adalah di cap oleh masyarakat sekitar sebagai anak haram, karena anak tersebut lahir diluar pernikahan orang tuanya. Selanjutnya dampak yang terima setelah menikah adalah ketidaksiapan para remaja ini untuk mengemban tanggung jawab sebagi orang tua, dikarenakan usia 137 Hasil w awancara dengan P inisial salah satu anggot a geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 138 Hasil w awancara dengan Xinisial salah sat u anggot a geng motor P-dox. Pada tanggal 8 okt ober 2011. yang belum matang dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang berakibat pada pertengkaran dalam keluarga kemudian berakhir pada perceraian. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Zebong: “ Saya salah satu pelaku seks bebas, yang pada akhirnya pacar saya hamil, dan mau ga mau harus nikah muda sebelum tetangga pada tau tentang kehamilan pacar saya. Setelah menikah kami justru sering bertengkar, anak pun jadi ga ke urus dan kitapun hampir cerai. Sulit rasanya untuk ngurus rumah tangga, apalagi di usia muda seperti saya ini” 139 Kebebasan dalam berhubungan dengan lawan jenis menyebabkan terjadinya kehamilan dan pernikahan usia muda di komunitas geng motor P-dox, menurut informan ada empat orang wanita hamil diluar nikah. Seperti yang diungkapkan Saudara A : “Pacaran di geng P-dox itu bebas, gak ada yang ngelarang-larang. Kadang cewenya juga da yang badernakal juga si, kalo si cewe itu hamil ujung-ujungnya dinikahin. 140 Ada empat orang cewe P-dox, gara – gara pada buntinghamil diluar nikah jadi kawin satu-satu, abis itu uda ga da lagi cewe P-dox”. 141 Kenakalan seks bebas di geng P-dox tidak akan berhenti sampai wanita teman kencan mereka hamil, hal ini akan terus berlanjut sampai si wanita benar- benar hamil. 139 Hasil w awancara dengan Zebongnama samaran salah satu anggota geng motor P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 140 Hasil w awancara dengan A inisial salah sat u anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 141 Hasil w awancara dengan A inisial salah sat u anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. Seperti yang diungkapkan oleh saudara yang berinisial K: “Kalo engga hamil, dilanjutin lagi, kalo hamil ya kawinin lah”. 142 Seperti yang diungkapkan saudara B : “ Pernah kejadian, waktu itu ada jablay P-dox yang bunting, tapi ga ketauan siapa bapaknya karena terlalu banyak yang make dia. Akhirnya dia pulang kampung buat nutupin aibnya”. 143 Ada juga sekitar enam orang yang terkena penyakit akibat dari seks bebas yang dilakukannya. Jenis penyakit dari seksbebas itu bernama Sipilis. Seperti yang diungkapkan oleh saudara B: “Awalnya si kena penyakit itu, lagi minum minum tuh, nyampe giting, ngeganja pokoknya tuh udah parah. Da gitu ada cewe, cewe itu jablay, setelah gue dah giting dan main sama dia, selesai make, pas sehari atau dua hari baru berasa dah tuh kencing gua nahan terus pas kencing keluar darah, keluar nanah, pas setelah dua hari itu gak tau nya cewek itu penyakitan, trus anu gue berdarah, bernanah, gitu dah terus kalo kencing gue sakit. Itu juga kalo ngencing rasanya kaya pegangan mau-mau kagak-kaga tuh kencing, dan tuh kalo kencing kaya orang abis sunat udah pusing banget, kalo kita pengen kencing bawaannya pengen ngamuk, sakit banget dah pokoknya setiap detik pasti keluar nanah”. 144 Ada juga yang sempat menggugurkan kandungan, akibat dari seks bebas yang dilakukannya. 142 Hasil w awancara dengan K inisial salah satu anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 143 Hasil w awancara dengan B inisial salah satu anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011. 144 Hasil w awancara dengan B inisial salah satu anggota geng mot or P-dox. Pada t anggal 8 okt ober 2011.