Geng Motor KAJIAN TEORI

16 yang merasa dirinya “maju dan modern”, Sering pula berlangsung perkawinan di antara mereka, sungguhpun pada umumnya anak laki lebih suka kawin dengan perempuan luar, dan bukan dengan anggota gang sendiri. 3 Kepemimpinan ada di tangan seorang anak muda yang dianggap paling banyak berprestasi, dan memiliki lebih banyak keunggulan atau kelebihan daripada anak-anak remaja lainnya. 4 Umur anggotanya berkisar 7-25 tahun. Pada umumnya semua anggota berusia sebaya; berupa per-group atau kawan-kawan sebaya, yang memiliki semangat dan ambisi yang kurang lebih sama. 5 Anggota geng biasanya bersikap konvensional bahkan sering fanatik dalam mematuhi nilai-nilai dan norma geng sendiri. Pada umumnya mereka sangat setia dan loyal terhadap sesama. 6 Di dalam geng sendiri anak-anak itu mendapatkan status sosial dan peranan tertentu sebagai imbalan partisipasinya. Mereka harus mampu menjunjung tinggi nama kelompok sendiri. Semakin kasar, kejam, sadistis dan berandalan tingkah-laku mereka, semakin tenarlah nama gengnya, dan semakin banggalah hati mereka. Nama pribadi dan gengnya menjadi mencuat dan banyak ditiru oleh kelompok berandalan remaja lainnya. 6 6 Ibid., h. 16-18. 17

B. Kenakalan Remaja

. Masa Remaja, menurut Mappiare, berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. 7 Kenakalan yang terjadi pada masyarakat sangat berkaitan atau identik dengan para remaja, oleh karena itu perlu kita ketahui jenjang dimana para remaja banyak melakukan aksi kenakalan yang dapat meresahkan lingkungan dimana remaja berada dan tinggal. Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman- temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. 8 Adapun pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo,SH adalah : a Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak- anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya. b Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat. 7 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 9. 8 Agoes dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, h. 13-14. 18 c Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial. 9 Prof. Dr. Fuad Hasan mengatakan bahwa kenakalan remaja ialah perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh anak remaja yang bila dilakukan oleh orang dewasa dikualifikasikan. 10 Dadang Hawari mengatakan bahwa suatu perbuatan dikatakan nakal apabila melanggar atau menyimpang dari norna agama, sekolah dan masyarakat. Standar moralitas menurut ajaran agama sudah jelas dan standar tersebut kemudian diberlakukan di lingkungan sekolah dan masyarakat, meskipun kadang kala masyarakat setempat mempunyai standar nilai yang mengacu pada adat istiadat setempat. 11 Kenakalan remaja menurut Kartini Kartono, ialah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit Patologis secara sosial pada anak remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Pada umumnya anak remaja ini mempunyai kebiasaan yang aneh dan ciri khas tertentu, seperti cara berpakaian yang mencolok, mengeluarkan perkataan-perkataan yang buruk dan kasar, kemudian para remaja ini juga memiliki tingkah laku yang selalu mengikuti trend remaja pada saat ini. 12 Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari 9 Pengertian Kenakalan Remaja. Diakses pada tanggal 8 januari 2011. Dari http:psikonseling.blogspot.com201002pengertian-kenakalan-remaja.html . 10 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 89. 11 H. Ridjaluddin, Psikologi Agama, Tinjauan Islam Terhadap Kenakalan Pelajar, Jakarta: LKI Nugraha Ciputat, 2008, h. 6. 12 Kartini Kartono, Patologi sosial 2 Kenakalan Remaja, h. 8. 19 nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tesebut berarti telah menyimpang. 13 Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang keluar dari norma-norma atau aturan-aturan sosial yang telah ada dalam tatanan kehidupan masyarakat. Kenakalan yang dilakukan oleh kalangan remaja, para remaja dianggap telah melakukan suatu pelanggaran terhadap norma-norma yang ada di masyarakat. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa juvenile delinquency adalah segala perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak remaja dengan melanggar setiap norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

1. Bentuk Kenakalan Remaja

Beberapa bentuk kenakalan remaja menurut Gunawan, adalah: a. Ngebut, yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui kecepatan maksimum yang ditetapkan, sehingga dapat mengganggu dan membahayakan pemakai jalan yang lain kecepatan maksimum di dalam kota adalah 25 sampai 40 kilometer per jam. b. Peredaran pornografi di kalangan pelajar, baik dalam bentuk gambar-gambar cabul, majalah, dan cerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai peredaran obat-obat perangsang nafsu seksual, kontrasepsi, dan sebagainya. 13 Suwarniyati Sartono, Pengurangan Sikap Masyarakat terhadap Kenakalan Remaja di DKI Jakarta. laporan penelitian UI, Jakarta: Persada, 1985. h. 7. 20 c. Membentuk kelompok atau gang dengan norma yang menyeramkan, seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, dan sebagainya. d. Berpakaian dengan mode yang tidak selaras dengan selera lingkungan, sehingga dipandang kurang atau tidak sopan di mata lingkungannya. 14 Dari beberapa bentuk kenakalan remaja yang telah disebutkan di atas, ada beberapa bentuk kenakalan lainnya seperti, perusakan fasilitas umum, membolos sekolah, mencorat- coret dinding sekolah dan tawuran antar pelajar.

2. Teori Sebab Terjadinya Kenakalan Remaja .