Mengkonsumsi Minuman Keras dan Narkoba
“Pertama kali minum hampir semua yang ada disini SMP semua”.
39
Dipertegas oleh pernyataan saudara K : “Mulai minum minuman keras sejak kelas satu SMP sampe gw udah
kerja begini sampe gw di PHK juga larinya keminuman, asal mula teman-teman minum-minuman keras dari nongkrong aja”.
40
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman keras sudah menjadi kebiasaan bagi setiap anggota geng motor P-dox, bahkan hampir
setiap malam para anggota geng motor mabuk, hal yang sulit dihilangkan atau sekedar menguranginya, karena dengan mengkonsumsi minuman keras secara
bersama-sama akan memupuk rasa kesetiakawanan yang erat antar sesama anggota, khususnya geng motor P-dox dan juga kesenangan dapat dirasakan
ketika meminum-minuman keras tersebut. Seperti apa yang diungkapan Komandan selaku ketua geng motor P-dox:
“Dengan mabuk-mabukan bersama, rasa kesetiakawanan kita akan tumbuh dengan erat, kalo satu orang minum yang lain harus ikut
minum meski ada yang ga suka, semua harus rata minum, jangan sampai ada yang ga minum biar cuma sedikit”.
41
Jika salah satu dari para remaja ini tidak ikut minum, maka hal itu sama saja tidak menghargai teman lainnya yang sedang minum, dengan begitu mau tidak
mau remaja harus ikut minum sebagai bentuk rasa kesetiakawanan, kecuali dengan alasan tertentu mereka dapat menerimanya. Bagi para remaja geng motor
P-dox ini, dengan mengkonsumsi minuman keras selain mendapatkan kesenangan
39
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
40
Hasil wawancara dengan K inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
41
Hasil wawancara dengan Komandan ketua geng motor P-dox. Pada tanggal 18 juni 2011.
dari hal tersebut juga bisa mengurangi dan menghilangkan segala beban fikiran dan permasalahan yang dihadapinya, seperti masalah dengan keluarga, pacar,
ataupun dengan para sahabatnya. Seperti yang diungkapkan juga oleh saudara K, yang mengatakan.
“Kalo sudah minum dan mabok bareng sama kawan-kawan, lupa semua masalah yang ada diotak, bawaannya senang terus ga ada
beban pikiran sama sekali, dan jadi lebih santai aja hadapin masalah apapun”.
42
Diperkuat juga oleh pernyataan saudara P: “Biasanya masalah yang timbul ya paling utang atau juga masalah
keluarga, trus engga jauh masalah pacar lah, entah itu diputusin entah itu berantem ya seperti itu larinya keminuman”.
43
Uang untuk membeli minuman keras ini didapatkan dari hasil taruhan balap liar dan dari patungan perorangan. Bahkan untuk mendapatkan minuman keras
kadang-kadang properti yang dimiliki seperti HP digadaikan. Para anggota geng motor P-dox mendapat minuman keras dengan cara
membeli, mereka membeli di warung-warung yang menjual minuman keras. Uang untuk membeli minuman keras ini di dapat dari patungan uang yang
dikumpulkan dari beberapa anggota geng motor P-dox bahkan ada yang dari menggadai HP.
Seperti yang diungkapkan saudara X : “Beli, itu juga dari patungan anak-anak atau pete pete, belinya
diwarung”.
44
42
Hasil wawancara dengan K inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 25 juni 2011.
43
Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
Dipertegas oleh peryataan saudara Y : “Patungan, kadang ngutang, karena uda langganan, kadang kita juga
pernah gade HP buat beli minuman, karena ga da duit. Ditebusnya pas ada duit lagi’’.
45
Jenis minuman yang dikonsumsi ada berbagai macam, sesuai dengan uang yang didapatkan dan dikumpulkan dari perorangan. Menurut penjelasan
Komandan ketua anggota geng motor P-dox. “Anak-anak ga masalah mau minum minuman keras jenis apapun,
yang penting mereka bisa mabok dan bersenang-senang, kalo sanggup beli merk Mansion ya syukur, kalo ga ada duit, minum Tuak juga jadi,
ga masalah asal bisa mabok”.
46
Seperti yang diungkapkan juga oleh saudara X : “Minuman yang biasa gw minum sama anak-anak P-dox biasanya
inex atau chiu, karena harganya lebih murah dibandingin minuman yang lain dan lebih banyak di jual”.
47
Jenis minuman keras yang dikonsumsi sebagaimana dijelaskan dari beberapa informan terdiri dari merk Mansion dengan harga dalam ukuran besar
Rp 65.000 per botol dan yang ukuran kecil dengan harga Rp 45.000 per botol. Meskipun demikian, minuman ini termasuk jarang dikonsumsi, karena harganya
termasuk mahal bagi remaja P-dox. Adapun minuman yang biasa dikonsumsi oleh mereka adalah jenis Inex dan Chiu dengan harga Rp 20.000 per liter, karena
harganya murah dan tidak memberatkan keuangan anggota geng motor P-dox.
44
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
45
Hasil wawancara dengan Y inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
46
Hasil wawancara dengan Komandan ketua geng motor P-dox. Pada tanggal 18 juni 2011.
47
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
Hasil penelitian kenakalan remaja dalam komunitas geng motor P-dox yaitu kenakalan dalam memakai narkoba, ada beberapa dari anggota geng motor
P-dox ini menggunakan barang terlarang tersebut. Jenis narkoba yang mereka gunakan adalah jenis“daun ganja kering” dalam bentuk rokok, mereka
menyebutnya dengan istilah “Bags” atau “Sayur” mereka menggunakan barang terlarang tersebut dikarenakan harga yang lebih terjangkau dibandingkan
minuman keras, meski barang tersebut sulit untuk didapatkan. Dalam istilah remaja geng motor P-dox, satu ampel narkoba dalam bentuk daun ganja kering
seharga Rp 20.000. Apabila dijadikan dalam bentuk rokok, satu ampel bisa membentuk tiga batang rokok untuk dihisap. Seperti yang diungkapkan oleh
saudara P: “Bentuknya si daun ganja kering, yang dilinting jadi bentuk roko, kaya
roko samsu lah pasnya. Ada kertas yang buat ngelinting dibuat agar berbentuk rokok namanya Vapir”.
48
Mengkonsumsi minuman keras dan narkoba masing-masing remaja geng P- dox memiliki selera tersendiri dalam menentukan apa yang lebih disukai oleh para
remaja. Namun mayoritas remaja P-dox lebih menyukai narkoba dibandingkan minuman keras, karena lebih memabukan. Seperti yang dijelaskan oleh saudara
Omen: “Rata-rata anak P-dox lebih doyan bags, dibanding minuman, sayang
aja barangnya susah didapet, coba di indomaret ada, pasti kita borong dan banyak yang beli”.
49
48
Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
49
Hasil wawancara dengan Omen nama samaran salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
Seperti yang dijelaskan oleh saudara Bewox. “Saya lebih enak pakai bags dibandingin minuman keras, selain harga
yang lebih murah juga karena lebih ngeplaymemabukan”.
50
Dipertegas oleh pernyataan saudara P: “Yang lebih nikmat awalnya minuman, minuman selesai lari ke
narkoba, itupun kalo ada, kalo ga ada barang narkoba ya kita mi num-minum aja, jadi semuanya nikmat, apalagi minuman ditimpa
narkoba, ngesekspun jadi kalah nikmat”.
Seperti yang diungkapkan oleh informan yang lainnya, anggota geng motor P-dox sering mengkonsumsi ganja atau bags dan sejenis narkoba lainnya seperti
sabu-sabu dan extasi. Diungkapkan juga oleh pernyataan saudara W : “Ya, kalo pemakai si engga terlalu, kalo buat nyoba-nyoba, seperti
extasi, sabu, ganja. Biasa dipakai sih ganja, sayur atau bags”.
51
Dipertegas oleh pernyataan saudara A : “Untuk masalah narkoba di kalangan anak P-dox make semua ,
apapun narkoba pernah ngerasain, mau putau, sabu, ganja, pernah semua”.
52
Para remaja ini juga menyadari segala akibat yang harus ditanggung jika sering menggunakan narkoba, tetapi para anggota tetap saja menggunakan
narkoba tersebut dengan menghiraukan segala akibat yang akan diterimanya. Selain berakibat pada fisik ataupun psikis bagi para remaja pemakai narkoba, ada
akibat lain dari penggunaan narkoba tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Omen.
50
Hasil wawancara dengan Bewox nama samaran salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 25 juni 2011.
51
Hasil wawancara dengan P inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
52
Hasil wawancara dengan W inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
”Resikonya gede kalo pake bags, sekali ketahuan sama aparat kepolisian kita bakal ditangkap dan masuk penjara, makannya kalo
mau beli barang ini harus udah janjian ditempat tertutup, belinya juga sama yang udah langganan. Dikonsumsinya pun ga disembarang
tempat, kalo saya make nya di rumah, jadi ga ketahuan siapa- siapa”.
53
Sebagaimana balap motor, mengkonsumsi minuman juga menjadi hal yang secara umum dianggap melanggar aturan dan ketertiban. Anggota P-dox juga
menyadari hal tersebut, dan mengetahui jika perbuatan mereka pasti akan menghasilkan resiko berhadapan dengan aparat kepolisian. Pada suatu ketika
anggota geng motor P-dox pernah terjaring razia minuman keras dan narkoba. Seperti yang dijelaskan oleh saudara X :
“Pernah, sering ketauan, reaksi aparat biasalah, namanya minuman”.
54
Lebih lanjut pengalaman berhadapan dengan aparat diceritakan oleh saudara K. Dia bisa selamat karena kebetulan hanya membawa minuman keras dan tidak
sedang membawa narkoba. “Sama aparat pernah sekali, cuma dicaci maki doang terus ditanya-
tanya. Awalnya kita digerebek di P-dox dari semua arah, untungnya kita ga bawa narkoba, kita cuma minum doang jadi kita pada lolos.
Kalo ada narkoba abis kita ditangkep”.
55
Pengalaman anggota P-dox yang membawa narkoba lebih lengkap karena dia ditangkap, dipukul, bernegosiasi dengan polisi agar membayar
53
Hasil wawancara dengan Omen nama samaran salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 25 juni 2011.
54
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
55
Hasil wawancara dengan K inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
sejumlah uang agar bebas dari penjara, dan akhirnya dia dipenjara selama 3 tahun. Seperti yang diungkapkan oleh saudara X:
“Ga lama kawan kita tapi anak diluar P-dox, Cuma kadang nongkrong disini dia ketangkep polisi. Jadi ceritanya dia pengedar,
pas ngejual narkoba dia dijebak sama pembeli yang jadi cepu gembel yang dibayar polisi untuk ngejebak pengedar. Pas transaksi langsung
di grebek sama intel. Kawan kita ada dua orang yang ketangkep, yang satu damai ditempat bayar dua juta setengah. Satu lagi kawan kita ga
bisa damai ditempat karena ga punya uang, akhirnya dia dibawa kekantor terus digebukin, polisi ini minta seratus juta minimal tujuh
puluh lima juta untuk nebus. Karena ga sanggup dia pun disidang dan di penjara tiga setengah tahun”.
56
Meskipun hubungan tidak harmonis dengan warga sekitar, tetapi P-dox tidak pernah mengalami bentrok fisik dan tidak pernah rusuh. Anggota geng motor P-
dox tidak pernah melakukan kerusuhan terhadap masyarakat sekitar, meskipun banyak warga yang tidak menyukai keberadaan geng motor P-dox. Seperti yang
diungkapkan saudara X : “Kita ga pernah rusuh sama warga, yang penting kita minum disitu
bae-bae, kalo buat aparat mah urusan belakangan”.
57
Diungkapkan juga oleh saudara A : “Anggota geng P-dox itu berkomunikasi baik dengan warga sekitar,
penilaian warga terhadap geng P-dox ini ada yang bilang tidak wajar ada juga yang bilang baik”.
58
Diperkuat oleh pernyataan saudara Omen: “Kita sama warga biasa aja, yang penting gw ga ngusik, juga
sebaliknya warga juga ga ngusik kalo pas anak-anak lagi nokip”.
59
56
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
57
Hasil wawancara dengan X inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
58
Hasil wawancara dengan A inisial salah satu anggota geng motor P-dox. Pada tanggal 8 oktober 2011.
Geng motor P-dox dapat berhubungan baik dengan masyarakat sekitar, mereka tidak pernah membuat masalah dengan masyarakat sekitar geng motor P-
dox, meskipun perilaku mereka dapat dikatakan menyimpang.