Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

variabel penyebab variabel eksogen terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat varibel endogen.

1. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel

Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks korelasi dari variabel- variabel atribut variabel makro ekonomi Kurs Rupiah, Inflasi, dan Indeks IHSG dan indeks return saham LQ-45. Berikut adalah hasil penghitungan koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS 13 : Tabel 4.6. Koefisien Korelasi Variabel-variabel karakteristik makro ekonomi dan IHSG Correlations 1 .892 -.097 -.021 -.790 .000 .514 .887 .000 48 48 48 48 48 .892 1 -.067 -.020 -.655 .000 .649 .892 .000 48 48 48 48 48 -.097 -.067 1 .033 -.375 .514 .649 .825 .009 48 48 48 48 48 -.021 -.020 .033 1 .025 .887 .892 .825 .866 48 48 48 48 48 -.790 -.655 -.375 .025 1 .000 .000 .009 .866 48 48 48 48 48 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Tingkat SBI Inflasi Nilai Tukar Rupiah Return Saham LQ 45 IHSG Tingkat SBI Inflasi Nilai Tukar Rupiah Return Saham LQ 45 IHSG Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda negatif - menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding terbalik, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penurunan variabel lain. Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria berdasarkan Guilford 1956, 0,00 ≤ ρ 0,20 = Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 0,20 ≤ ρ 0,40 = Hubungan yang kecil tidak erat 0,40 ≤ ρ 0,70 = Hubungan yang moderat 0,70 ≤ ρ 0,90 = Hubungan yang erat 0,90 ≤ ρ 1 = Hubungan yang sangat erat Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis : H : Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel Ha : Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel Pengujian berdasarkan uji probabilitas prob : Jika Probabilitas 0.05, maka H diterima Jika Probabilitas 0.05, maka H ditolak. Tabel 4.7. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan IHSG dengan Tingkat SBI X1 -0. 790 Erat 0.000 Signifikan IHSG dengan Inflasi X2 -0. 655 Erat 0.000 Signifikan IHSG dengan Kurs Rupiah X3 -0.375 Cukup Erat 0.009 Signifikan Return Saham LQ45dengan Tingkat SBI X1 -0. 021 Tidak Erat 0.887 Tidak Signifikan Return Saham LQ45 dengan Inflasi X2 -0. 020 Tidak Erat 0.892 Tidak Signifikan Return Saham LQ45 dengan Kurs Rupiah X3 0.033 Tidak Erat 0.825 Tidak Signifikan Tingkat SBI X1 dengan Inflasi X2 0.892 Sangat Erat 0.000 Signifikan Tingkat SBI X1 dengan Kurs Rupiah X3 -0.091 Tidak Erat 0.514 Tidak Signifikan Inflasi X2 dengan Kurs Rupiah X3 -0.067 Tidak Erat 0.649 Tidak Signifikan Return Saham LQ45 dengan IHSG 0.025 Tidak Erat 0.866 Tidak Signifikan Sumber : Data Diolah Berdasarkan hasil pengujian di atas, hubungan yang terjadi antara IHSG dengan variebl makro ekonomi memiliki hubungan yang signifikan, karena semua nilai probabilitasnya lebih kecil dari pada 0.05. sedangkan hubungan antara return saham LQ45 dengan variable makro ekonomi memiliki hubungan yang tidak signifikan karena semua probabilitasnya di atas 0.05.

D. Analisis Jalur Path Analysis