Jika F
hitung
t
tabel
, maka H diterima
Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 59.789. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 dan df
1
= 4 dan df
2
= 43, didapat nilai F
tabel
= 2.59. Karena nilai F
hitung
59.789 nilai F
tabel
2.59 maka H ditolak atau terdapat kecocokan antara model
dengan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel Tingkat SBI, Inflasi,
Kurs Rupiah dan Return Saham LQ-45 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak digunakan. atau
jika dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig 0.000 0.05 sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat
kecocokan antara model dengan data.
4. Uji T Secara Individu
Tabel 4.11. Uji T
Coefficients
a
16.230 .000
-8.250 .000
2.176 .035
-7.706 .000
.384 .703
Constant Tingkat SBI
Inflasi Nilai Tukar Rupiah
Return Saham LQ 45 Model
1 t
Sig.
Dependent Variable: IHSG a.
Sumber : Data Diolah Y
2
= ρ
y2x1
X
1
+ ρ
y2x2
X
2
+ ρ
y2x3
X
3
+ ρ
y2y1
Y
1
+ ε
Berikut adalah pengujiannya : a. Menguji signifiknasi koefisien X
1
Tingkat SBI pada model analisis jalur : Berikut adalah hipotesis yang diajukan :
H : ρ
y2x1
= 0 koefisien X
1
Tingkat SBI tidak signifikan Ha : ρy
2
x
1
0 koefisien X
1
Tingkat SBI signifikan Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1 Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dengan t
tabel
di mana µ
1
=µ
2
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H ditolak
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H diterima
Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien Tingkat SBI adalah 8.250, Sedang
t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel
, nilai dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 44 didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data, 48 - 4
= 44. Didapat t
tabel
adalah 2.02.
Oleh karena t
hitung
t
tabel
, 8.250 2.02, maka H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien Tingkat SBI berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
2 Berdasarkan nilai probabilitas dengan = 0,05 : Jika probabilitas 0,05 , maka H
diterima Jika probabilitas 0,05 , maka H
ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau
probabilitas di bawah 0.05 0.000 0.05. Dengan demikian H ditolak,
sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien Tingkat SBI berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG.
b. Menguji signifikansi koefisien X
2
Inflasi pada model analisis jalur: Berikut adalah hipotesis yang diajukan :
H : ρ
y2x2
= 0 koefisien X
2
Inflasi tidak signifikan Ha : ρ
y2x2
0 koefisien X
2
Inflasi signifikan Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1 Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dengan t
tabel
di mana µ
1
=µ
2
|t
hitung
| t
tabel
, maka H ditolak
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H diterima
Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien Inflasi adalah 2.176 Sedang t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari t
tabel
, nilai dibagi dua menjadi 0.0 25, dan df = 44 didapat dari rumus n-
4, dimana n adalah jumlah data, 48- 4 = 44.
Didapat t
tabel
adalah 2.02. Oleh karena t
hitung
t
tabel
, 2.176 2.02, maka H
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Inflasi
berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. 2 Berdasarkan nilai probabilitas dengan = 0,05 :
Jika probabilitas 0,05 , maka H diterima
Jika probabilitas 0,05 , maka H ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.035 atau probabilitas di bawah 0.05 0.035 0.05. Dengan demikian H
ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien
Inflasi berpengaruh signifikan terhadap IHSG. c. Menguji signifikansi koefisien X
3
Kurs Rupiah pada model analisis jalur : Berikut adalah hipotesis yang diajukan :
H : ρ
y2x3
= 0 koefisien X
3
Kurs Rupiah tidak signifikan Ha : ρ
y2x3
0 koefisien X
3
Kurs Rupiah signifikan Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1 Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dengan t
tabel
di mana µ
1
=µ
2
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H ditolak
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H diterima
Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien Kurs Rupiah adalah 7.706, Sedang
t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05,
karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel
, nilai dibagi dua menjadi 0.025, dan
df = 44 didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data, 48 - 4 = 44. Didapat
t
tabel
adalah 2.02.
Oleh karena t
hitung
t
tabel
, 7.706 2.02, maka H ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kurs rupiah berpengaruh signifikan
terhadap IHSG.
2 Berdasarkan nilai probabilitas dengan = 0,05 :
Jika probabilitas 0,05 , maka H diterima
Jika probabilitas 0,05 , maka H ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.000 atau
probabilitas di bawah 0.05 0.000 0.05. Dengan demikian H ditolak,
sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien
kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap Return Saham LQ-45. d. Menguji signifiknasi koefisien Y Return Saham LQ 45 pada model analisis
jalur : Berikut adalah hipotesis yang diajukan :
H : ρ
y2y1
= 0 koefisien Y
1
Return Saham LQ 45 tidak signifikan Ha : ρ
y2y1
0 koefisien Y
1
Return Saham LQ 45 signifikan Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1 Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dengan t
tabel
di mana µ
1
=µ
2
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H ditolak
Jika |t
hitung
| t
tabel
, maka H diterima
Terlihat bahwa t
hitung
untuk koefisien Kurs Rupiah adalah 0.384, Sedang
t
tabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t
tabel
, nilai dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 44 didapat dari rumus n-4, dimana n adalah jumlah data, 48 - 4 = 44. Didapat t
tabel
adalah 2.02.
Oleh karena t
hitung
t
tabel
, 0.384 2.02, maka H diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa koefisien Return Saham LQ 45 tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
2 Berdasarkan nilai probabilitas dengan = 0,05 : Jika probabilitas 0,05 , maka H
diterima Jika probabilitas 0,05 , maka H
ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.703 atau probabilitas di atas 0.05 0.703 0.05. Dengan demikian H
diterima, sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien
Return Saham LQ 45 tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
Table 4.12. Pengujian Individual
No Hipotesis
t hitung t tabel
Kesimpulan 1
8.250 2.02
H ditolak
1 2.176
2.02 H
ditolak 2
7.706 2.02
H ditolak
3 0.384
2.02 H
tidak ditolak
Sumber : Data Diolah Dari hasil pengujian parsial diketahui bahwa untuk semua variabel makro
ekonomi Tingkat SBI, Inflasi, dan Kurs Rupiah berpengaruh terhadap IHSG sedangkan Return Saham LQ 45 tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
Oleh karena itu akan dilakukan trimming untuk variable return saham LQ45 hal ini dikarenakan Return saham LQ 45 tidak memiliki hubungan dengan
IHSG. Sehingga dalam penelitian ini yang diuji hanya variable makro ekonomi terhadap IHSG.
Sehingga diperoleh diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.7. Diagram Analisis Jalur Setelah Trimming
G. Pengaruh Langsung