Deskriptif Variabel Penelitian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan. d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang memiliki profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar. Perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 merupakan perusahaan yang masuk ke dalam perusahaan yang telah Go Publik. Di dalam indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai sektor yang telah memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45. Perusahaan yang paling sering masuk pada indeks LQ 45 adalah perusahaan telekomunikasi. Salah satunya adalah PT.TELKOM dan PT.INDOSAT. Kedua perusahaan tersebut adalah perusahaan yang cukup besar dan akan menjadi primadona pada pasar saham. Karena berdasarkan riset pasar di Indonesia pada tahun 2006 perusahaan yang akan menjadi primadona adalah pada sector telekomunikasi, sektor pertambangan dan energi.

B. Deskriptif Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 5 lima variabel yang akan dianalisis, dimana kelima variabel yang dimaksud dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel dependen adalah IHSG IHSG dan Return Saham LQ 45, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Nilai Tukar RupiahUS Kurs. 1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang diperoleh dari seluruh saham yang tercatat di BEI dalam satu waktu tertentu. Pergerakan nilai indeks tersebut akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami kenaikan, sedangkan yang lesu ditunjukkan dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG atau juga dikenal dengan Jakarta Composite Index JSI, mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan IHSG di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Perkembangan IHSG Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009 Sumber : www.yahoofinance.com Gambar 4.1. Grafik Perkembangan IHSG Periode tahun 2006-2009 Sumber : Data Diolah Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa IHSG selama 3 tiga tahun selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar saham di Indonesia sangat aktif dan dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi investor dalam negeri maupun investor asing. 2. Return Saham LQ 45 Return Saham merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga saham periode tertentu dan harga saham periode sebelumnya dibagi dngan harga saham pada periode sebelumnya. Pada tabel 4.2. menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan return saham LQ45 pada tahun 2006-2009 Tabel 4.2. Data Return Saham LQ 45 Periode 2006-2009 Sumber : Data Diolah Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Return Saham LQ 45 Periode 2006-2009 Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata return saham lq 45 tertinggi terjadi pada tahun 2009, dan nilai rata-rata terendah berada pada tahun 2007, dimana return saham lq 45 tertinggi pada bulan Juli tahun 2006 sebesar 0,401 dan angka terendah pada bulan Maret tahun 2007 sebesar -1,00. 3. Tingkat SBI Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Sedangkan suku bunga adalah jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu. Jadi, tingkat suku bunga SBI jumlah bunga yang harus dibayar per unit waktu untuk SBI. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Tingkat Suku Bunga SBI pada Bank Indonesia periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Data Perkembangan Tingkat SBI Pada Bank Indonesia Periode 2006-2009 Sumber : www.bi.go.id Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Data Tingkat SBI Periode 2006-2009 Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat suku bunga yang tertinggi terjadi pada tahun 2006, rata-rata tingkat suku bunga terendah terjadi pada tahun 2009, dimana nilai tingkat suku bunga SBI tertinggi pada bulan Januari tahun 2006 sebesar 0,1275 atau 12,75 dan angka terendah pada bulan Desember tahun 2009 sebesar 0,0646 atau 6,46. 4. Inflasi Inflasi merupakan kenaikan harga secara terus-menerus dan bersifat umum. Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai inflasi pada tahun 2006-2009 . Tabel 4.4. Data Inflasi Periode 2006-2009 +, + + Sumber : www.bi.go.id Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai inflasi tertinggi terjadi di tahun 2006 dan nilai rata-rata terendah terjadi pada tahun 2009, dimana angka inflasi tertinggi pada bulan Febuari tahun 2006 sebesar 17,92 dan angka inflasi terendah pada bulan November tahun 2009 sebesar 2,41. 5. Nilai Tukar RupiahUS Kurs Menurut Adiningsih, dkk 1998:155, nilai tukar kurs rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiahUS merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang Dolar AS. Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal Sitinjak dan Kurniasari, 2003. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan Nilai Tukar RupiahUS pada Bank Indonesia untuk periode tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Data Perkembangan Nilai Tukar RupiahUS Pada Bank Indonesia Periode 2003-2005 Sumber : www.bi.go.id Gambar 4.5. Grafik Perkembangan Nilai Tukar Periode tahun 2006-2009 Sumber : Data Diolah Berdasarkan table 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tertinggi terjadi di tahun 2008 dan nilai rata-rata terendah barada pada tahun 2006, dimana nilai tukar tertinggi pada bulan November tahun 2008 sebesar Rp. 12.651 dan angka terendah pada bulan Desember tahun 2006 sebesar Rp. 9.520. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan dalam keadaan stabil sepanjang periode bulan Januari tahun 2006 hingga bulan Desember 2006, karena pergerakannya berkisar Rp. 9.520 sampai Rp. 9.895. Hal tersebut menandakan bahwa perekonomian Indonesia yang kondusif.

C. Uji Korelasi