Apabila dua orang bertemu maka interaksi sosial dimulai pada saat itu. Saling tegur, jabat tangan, saling bicara bahkan berkelahi merupakan bentuk dari pola
interaksi sosial. Dalam kehidupan sehari-hari pola-pola khusus dalam interaksi sosial dapat kita jumpai dengan mudah: ada yang berbentuk ukhuwah atau
persaudaraan, pertikaian atau konflik, bahkan percintaan dan kerjasama.
Gilllin dan Gillin 1967 pernah mengadakan pengolongan yang lebih luas tentang interaksi sosial atau proses sosial. Menurutnya ada dua macam proses
sosial yang timbul akibat dari interaksi sosial; proses asosiasi, dan proses disasoiasi. Proses asosiasi terbagi kedalam tiga bentuk yakni : Akomodasi,
Asimilasi dan akulturasi. Sedangkan disasoiasi mencangkup: persaingan, kontroversi, dan pertentangan atau konflik.
2.1.2 Aspek-Aspek Psikologis dalam Interaksi Sosial
Dalam interaksi sosial melibatkan beberapa aspek psikologis yang sangat kompleks. Kompleks karena melibatkan banyak hal tidak saja dalam kaitannya
dengan diri, tapi juga lingkungannya. Hubert Bonner 1953 : 53 menyebutkan empat aspek yang terdapat dalam proses interaksi, yaitu komunikasi, antisipasi,
persepsi, dan simbolisasi.
1. Komunikasi
Manusia merupakan makhluk yang saling menggantungkan hidupnya satu sama alin. Dalam berinteraksi sosial, komunikasi menjadi perantara yang utama guna
terciptanya hubungan sosial. Namun setiap manusia memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengkomunikasikan sesuatu. Donald Hebb 1967
membedakan komunikasi menjadi dua pola; pola refleksif, yakni komunikasi yang berisikan pola-pola yang terus menerus sama Stereotipe, dan pola
Purposif, yaitu pola komunikasi yang diadakan secara sengaja dengan maksud agar si penerima pesan dapat mengerti apa yang di sampaikannya.
Menurut Albert Harrison 1976 komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain. Terdapat tiga unsur
penting bagi terciptanya komunikasi, yaitu subyek pengirim informasi transmitter, informasi atau pesan massage dan subyek penerima receiver.
Dengan adanya komunikasi interaksi sosial dapat berjalan dengan baik. Sebab proses pengiriman dan penerimaan informasi dari seseorang kepada orang lain
dapat tersampaikan dengan baik. Dalam proses interaksi sosial, kelancaran komunikasi turut mendukung perkembangan hubungan antar sesama individu
kearah yang lebih baik. Sebaliknya jika terjadi miskomunikasi, maka akan menimbulkan kerenggangan hubungan yang berakibat munculnya permusuhan.
Bahasa merupakan satu aspek penting dalam berkomunikasi. Bentuk bahasa yang disampaikan oleh seseorang tentunya akan berbeda jika di bandingkan
dengan bahasa yang dilakukan oleh hewan. Manusia dalam melakukan komunikasi tidak hanya melibatkan pikiran tapi juga pribadi seseorang yang
bersangkutan. Karena pribadi seseorang dapat berpengaruh terhadap orang lain dalam berkomunikasi. Niat yang tulus serta kehendak dari satu pihak akan
memunculkan reaksi yang serupa dengan apa yang di komunikasikan oleh orang
tersebut. Artinya, dalam berkomunikasi diperlukan sikap slaing terbuka antar kedua pihak agar tercipta kelancaran komunikasi. Komunikasi yang didasari rasa
saling suka lebih berhasil daripada komunikasi yang awalnya sudah tidak saling
menyukai.
2. Antisipasi