yang melakukan dan individu yang dituju. Artinya, simbol dapat menjadi media yang baik dalam melakukan interaksi sosial.
2.1.3. Teori-teori Tingkah Laku dalam Interaksi Antar Kelompok
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai seseorang membenci orang lain yang berbeda kelompok sosialnya, bahkan tidak jarang sampai terjadi konflik
yang disertai sikap agresif. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan identitas sosial, kategorisasi, jarak sosial, prasangka dan konflik.
1. Identitas Sosial
Teori ini petama kali di cetuskan oleh Henri Tajfel. Ia membedakan dua bentuk tingkah laku manusia, yaitu tingkah laku individual dan tingkah laku kelompok.
Menurut teori ini manusia adalah mahluk individual yang unik, di samping juga mempertimbangkan aspek sosial dari individu tersebut sebagai angota kelompok
sosial. Setiap kelompok sosial itu sendiri mengembangkan kebiasaan tertentu yang mesti dilakukan oleh setiap anggota kelompoknya. Aspek inilah yang
biasanya digunakan oleh seseorang untuk mengenali orang lain, ia termasuk kelompoknya atau bukan. Selanjutnya identitas sosial sudah terbentuk pada
individu yang bersangkutan.
2. Teori kategorisasi
Teori ini diperkenalkan oleh Turner. Dasar teori ini adalah manusia cenderung mengolong-golongkan diri kedalam beberapa tingkatan seperti: pintar-bodoh,
cantik-jelek, kaya-miskin dan lain sebgainya.. Dalam kaitanya dengan interaksi
sosial teori ini mengungkap tentang adanya kecenderungan manusia untuk membentuk homogenitas dalam kelompok.
3. Jarak Sosial
Dalam kehidupan yang semakin kompleks ini tentunya ada dominasi kelompok tertentu kepada kelompok lain. Sehingga timbul perasaan superioritas dari
kelompok yang dominan, yang selanjutnya melahirkan jarak sosial di antara masing-masing kelompok Gordon Allport 1955 mengemukakan bahwa jarak
sosial hanya terdapat dalam masyarakat heterogen. Karena dalam masyarakat heterogen, masing-masing kelompok menyimpan potensialitas konflik yang
sewaktu-waktu dapat terjadi.
4. konflik
Konflik adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik dapat terjadi antar individu, antar kelompok, bahkan antar bangsa dan negara. Namun konflik
di satu sisi juga dapat memancing timbulnya persaingan yang sehat, tapi tidak jarang malah merugikan apabila disertai dengan sikap agresif. Dari itu, adalah
wajar, jika setiap kelompok memiliki kecenderungan untuk berkembang dan memajukan kelompoknya. Kelompok yang satu memiliki tujuan yang tentunya
berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu, tak jarang diantara kelompok ini timbul konflik yang akhirnya menimbulkan banyak kerugian di
kedua belah pihak.
5. Ukhuwah Persaudaraan